Lompat ke isi

Ordo Taego

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 13 April 2020 14.03 oleh Pierrewee (bicara | kontrib) (rev)
Ordo Taego
Samcheonbuljeon (Balairung 3.000 Buddha) di Bongwonsa, Seoul, Korea Selatan
Nama Korea
Hangul
태고종
Hanja
Alih AksaraTaegojong
McCune–ReischauerT'aegojong
Bagian dari serial
Agama Buddha
Lima Kelompok
Caodong / Sōtō
Linji / Rinzai
Fayan / Hōgen
Guiyang / Igyō
Yunmen / Unmon
Tata cara
Meditasi duduk
Samādhi
Pencerahan
Pelatihan Kōan
Naskah utama
Sūtra Laṅkāvatāra
Sūtra Intan
Sūtra Hati
Sūtra Śūraṅgama
Sūtra Altar
Kumpulan Kōan
Agama Buddha Mahāyāna
Garis waktu agama Buddha
(Kategori)

Ordo Taego atau Taegojong adalah ordo terbesar kedua dalam Buddhisme Korea dan merupakan salah satu ordo Zen terbesar di dunia.[1] Nama ordo ini, Taego diambil dari nama Master Taego Bowoo, yang mengantarkan era baru bagi agama Buddha di Korea. Berbagai aliran Sutra dan aliran Zen disatukan di bawah satu payung. Di Korea sendiri, ordo ini memiliki lebih dari 3.100 kuil Zen. Salah satu kuil itu, Seonamsa merupakan kompleks kuil yang indah yang terletak di pegunungan yang indah di Korea.[2]

Ordo Taego, meskipun menempati urutan kedua dalam hal jumlah biarawan dan penganut, memiliki lebih banyak kuil daripada Ordo Jogye, dan selain meditasi Seon, menjaga kesenian tradisional Buddhis tetap hidup, seperti tarian ritual.[3]

Sejarah

Nama ordo ini, Taego diambil dari nama Master Taego Bowoo, yang mengantarkan era baru bagi agama Buddha di Korea.[2]

Setelah Park Chung Hee berkuasa pada tahun 1961 melalui sebuah kudeta, dia menghapus Ordonansi Kuil dan menggantikannya dengan Undang-Undang Pengelolaan Properti Buddhis (Bulgyo jaesang gwalli beop) pada tahun 1962. Di bawah undang-undang ini, seluruh organisasi Buddhis diwajibkan untuk mendaftar kepada pemerintah, dan yang pertama kali melakukannya adalah Orde Jogye (Daehan Bulgyo Jogyejong), pada Desember 1962. Pada waktu ini, biarawan selibat dan nonselibat (menikah) secara nominal terintegrasi dalam sebuah "ordo keagamaan persatuan" (tonghap jongdan) di bawah tekanan dari Park Chung Hee. Meskipun merupakan sebuah ordo persatuan, namun Ordo Jogye sama sekali tidak bersatu, karena konflik berlanjut sepanjang tahun 1960-an. Pertarungan di pengadilan akhirnya menyebabkan para biarawan selibat mengendalikan Ordo Jogye dan hampir semua biara dan kuil tradisional di Korea.[4]

Pada tahun 1970, kelompok biarawan nonselibat memutuskan hubungan dan membentuk sebuah ordo terpisah dari Ordo Jogye, yang secara hukum terdaftar dengan nama Ordo Taego Buddhis Korea (Hanguk Bulgyo Taegojong).[5]

Ciri khas

Di bawah payung Buddhisme Korea, hampir tidak ada perbedaan antara Ordo Taego dengan ordo-ordo lainnya sehubungan dengan sang pendiri, karakteristik dasar dari pandangan teologis, pandangan-pandangan kebiarawan, aturan vinaya, upacara-upacara, aturan berpakaian, dan sebagainya. Semua ordo Buddhisme Korea berasal dari akar yang sama. Orde Taego memastikan bahwa para anggotanya sama-sama dihormati dan menahan diri dari permainan kekuasaan. Ordo ini mengikuti teori harmonis dari Master Won-Hyo dan juga merangkul harapan Master Taego Bowoo untuk integrasi penuh. Ini merupakan jalan yang digunakan sebagai pendekatan terhadap Buddha Dharma.[6]

Seonamsa merupakan salah satu biara utama Ordo Taego. Ordo Taego berkembang pesat sebagian karena program seminari dan instruktur dharma yang unik. Ordo ini juga mengizinkan para biksu Zen yang sudah ditahbiskan untuk menikah dengan keyakinan bahwa seorang biksu yang sudah menikah dapat menjadi aset besar dalam berbagi Dharma dan dalam konseling dengan komunitas umat awam. Saat ini sekitar setengah dari seluruh biarawan Ordo Taego menikah dan setengahnya yang lain menjalani kehidupan selibat.[1]

Referensi

  1. ^ a b "The Taego Order". Muddy Water Zen. Diakses tanggal 12 April 2020. 
  2. ^ a b "Taego Order History". Taego Order American-European Parish. Diakses tanggal 12 April 2020. 
  3. ^ Kang Su-mok (16 Juni 2019). "Korean Buddhism has its own unique characteristics different from other countries". The Korea Post. Diakses tanggal 13 April 2020. 
  4. ^ Michael Jerryson, ed. (2017). The Oxford Handbook of Contemporary Buddhism. Oxford University Press. hlm. 103-104. Diakses tanggal 12 April 2020. 
  5. ^ Michael Jerryson, ed. (2017). The Oxford Handbook of Contemporary Buddhism. Oxford University Press. hlm. 104. Diakses tanggal 12 April 2020. 
  6. ^ "태고보우 / 太古普愚 Taego Bou (1301-1382) aka 보우국사 / 普愚國師 Bou Guksa 태고국사 / 太古國師 Taego Guksa (Magyar átírás:) Tego Po'u / Pou Guksza / Tego Guksza". Terebess.hu. Diakses tanggal 13 April 2020. 

Pranala luar