Lompat ke isi

Telaga Ngebel

Koordinat: 7°47′49″S 111°37′54″E / 7.79694°S 111.63167°E / -7.79694; 111.63167
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

7°47′49″S 111°37′54″E / 7.79694°S 111.63167°E / -7.79694; 111.63167

Berkas:Telaga-ngebel.jpg
Telaga Ngebel

Telaga Ngebel (bahasa Jawa: ꦠꦼꦭꦒ​ꦔꦼꦧꦼꦭ꧀) adalah sebuah danau alami yang terletak di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo. Kecamatan Ngebel terletak di kaki gunung Wilis. Telaga Ngebel terletak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Ponorogo atau yang terkenal dengan nama Kota Reog. Keliling dari Telaga Ngebel sekitar 5 KM. Dengan suhu antara 20 - 26 derajat celcius, suhu dingin nan sejuk membuat pengunjung makin nyaman mengunjungi Telaga Ngebel. Selain Reog, Telaga Ngebel merupakan salah satu andalan wisata yang dimiliki Kabupaten Ponorogo. Pemasok air bagi Telaga Ngebel terdiri dari berbagai sumber. Sumber air yang cukup deras berasal dari Kanal Santen. Selain itu, ada sebuah sungai yang mengalir di telaga Ngebel yang di bagian hulunya terdapat air terjun yang diberi nama Air Terjun Toyomarto.

Legenda

Telaga Ngebel dihubungkan dengan kisah seekor ular naga bernama “Baru Klinting“. Ular tersebut merupakan jelmaan dari Patih Kerajaan Bantaran Angin. Kala itu Sang patih sedang bermeditasi dengan wujud ular dan secara tak sengaja ada seorang warga yang membawa ular jelmaan tersebut ke desa.[1]

Sesampainya di desa, ular jelmaan tersebut hendak dijadikan makanan karena ukuran tubuhnya yang besar. Sebelum dipotong ular tersebut secara ajaib menjelma menjadi anak kecil, yang kemudian mendatangi masyarakat dan memutuskan membuat sayembara.[1]

Sang bocah kemudian menancapkan lidi di tanah[1], versi yang lainnya menyebutkan bahwa yang ditancapkan adalah centong nasi.[2]. Namun tidak ada yang berhasil mencabutnya. Bocah ajaib itulah yang berhasil mencabutnya. Dari lubang bekas ditancapkannya lidi atau centong tersebut keluarlah air yang kemudian menjadi mata air yang menggenang hingga membentuk sebuah Telaga. Oleh penduduk desa sekitarnya, telaga tersebut diberi nama telaga Ngebel, artinya telaga yang mengeluarkan bau menyengat.[2]

Legenda Telaga Ngebel ini konon terkait erat dan memiliki peran penting dalam sejarah Kabupaten Ponorogo. Konon salah seorang pendiri Kabupaten ini yakni Batoro Katong. Sebelum melakukan syiar Islam di Kabupaten Ponorogo, Batoro menyucikan diri terlebih dahulu di mata air, yang ada di dekat Telaga Ngebel yang kini dikenal sebagai Kucur Batoro.[1]

Catatan kaki

  1. ^ a b c d Legenda 'Baru Klinting' ala Loch Ness dari Ponorogo, 30 Mei 2011, diakses pada 5 Agustus 2011
  2. ^ a b Cerita rakyat dari Jawa Timur, Volume 2 halaman 17-24, Dwianto Setyawan, Penerbit:PT. Grasindo, Jakarta

Lihat pula