Lompat ke isi

Kereta api komuter

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 Maret 2021 16.43 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8)
First ScotRail mengoperasikan Class 318 meninggalkan Gourock.
Long Island Rail Road mengoperasikan kereta listrik dan diesel ke New York City.
Sebuah kereta api Cercanias di Cádiz, Spanyol.
Kereta komuter Southeastern di Slade Green di London Selatan, Inggris, berjalan menuju London Cannon Street.
Kereta Komuter Korea Selatan, Tonggeun, di stasiun Dorasan.
Kereta listrik yang banyak melayani S-Bahn Jerman.
Kereta komuter GO Train dengan latar belakang CN Tower di Toronto, Kanada.
Elektrichka meninggalkan stasiun di Rusia
Kereta komuter di Chennai MRTS.
Kereta dua lantai Cityrail di Sydney
Kereta listrik KTM Komuter di stasiun pinggiran Malaysia.
Lokomotif komuter di kota Chicago.

Kereta api komuter adalah sebuah layanan transportasi kereta api penumpang antara pusat kota dan pinggiran kota yang menarik sejumlah besar orang yang melakukan perjalanan setiap hari. Kereta beroperasi mengikuti sebuah jadwal, pada kecepatan yang berbeda-beda mulai dari 50 sampai 200 km/jam. Jarak biaya atau harga zona kadang digunakan.

Pengembangan jalur komuter menjadi populer saat ini, dengan meningkatnya perharian publik terhadap kemacetan, ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, dan masalah lingkungan lain ditambah meningkatnya biaya kepemilikan kendaraan bermotor.

Karakteristik

Kebanyakan kereta komuter dibangun di jalur kereta antar kota, perbedaan dengan sistem light rail dan rapid transit adalah:

  • Ukurannya lebih besar
  • Menyediakan tempat duduk lebih besar dan sedikit tempat berdiri, karena jarak tempuh yang lebih jauh
  • Memiliki frekuensi lebih sedikit
  • Memiliki layanan berjadwal (kereta tiba di stasiun dalam jadwal tertentu, bukan interval waktu tertentu)
  • Melayani daerah yang kepadatannya rendah, umumnya menghubungkan daerah pinggiran dengan pusat kota
  • berbagi jalur atau bersebelahan dengan kereta utama dan kereta barang
  • melintasi perlintasan kereta api

Jadwal kereta

Dibandingkan dengan rapid transit, kereta komuter memiliki frekuensi lebih rendah, mengikuti jadwal tertentu dibandingkan mengikuti interval tertentu, dan stasiun dengan jarak yang lebih jauh. Mereka melayani jalur dengan kepadatan penduduk rendah, dan sering kali berbagi jalur dengan kereta api antar kota dan barang. Beberapa jalur hanya beroperasi pada jam sibuk. Kecepatan rata-ratanya cukup tinggi, mencapai 50 km/jam (30 mph) lebih. Beberapa jalur memberikan layanan ekspres dengan tidak berhenti di beberapa stasiun untuk bergerak lebih cepat dan memisahkan pengendara jarak pendek dan jarak jauh.

Jarak tempuh kereta komuter bervariasi antara 15 hingga 200 km (10 dan 125 mil).

Jalur

Kemampuannya untuk berbagi jalur dengan kereta antar kota membuat biaya pembangunan dapat ditekan cukup besar. Namun, sekarang lebih banyak dibuat jalur khusus yang berdampingan dengan jalur kereta lain yang dapat mencegah terjadinya penundaaan.

Sebagian besar kereta berjalan dalam jalur rel standard. Beberapa sisten light rail umumnya berjalan dalam rel yang lebih rapat. Beberapa contoh jalur light rail berjalan dalam jalur rel rapat dapat ditemukan di Jepang, Swiss, di Brisbane (Citytrain) dan Perth (Transperth) di Australia, dan di Jalur Genoa-Casella di Italia. Beberapa negara, termasuk India, Pakistan, Rusia, Brasil dan Sri Lanka, bersama juga Melbourne di Australia, menggunakan jalur khusus.

Perbandingan dengan model kereta lain

Metro

Kereta Metro atau rapid transit (atau sistem kereta berat) umumnya melingkupi area yang lebih kecil, memiliki frekuensi yang lebih padat, dan berjalan dalam jalur yang terpisah (di bawah tanah atau di atas), sedangkan kereta komuter sering berbagi jalur, teknologi, dan kerangka kerja legal dengan kereta utama.

Namun, pembedaan sebagai sebuah metro atau rapid transit dapat sulit dilakukan karena keduanya secara umum melayani wilayah metropolitan, berjalan dengan jalur terpisah di pusat kota, dan sering memiliki tempat perbaikan khusus. Faktanya bahwa terminologi ini tidak menjadi standard di banyak negara (termasuk negara berbahasa Inggris) karena masalah tersebut. Perbedaan lebih mudah dibuat jika terdapat dua sistem seperti RER dan Métro di Paris, Overground dan Underground di London, sistem S-Bahn dan U-Bahn di Munich atau Wina, JR lines dan Metro di Tokyo.

Kereta api regional umumnya menyediakan trnasportasi kereta antara kota-kota kecil, tidak mengubungkan kota besar utama seperti yang kereta api antar kota lakukan. Kereta regional beroperasi di luar kota besar. Tidak seperti kereta antar kota, kereta berhenti di sebagian besar atau semua stasiun. Kereta ini menyediakan layanan bagi komunitas kecil di sekitar jalur, dan menghubungkan mereka dengan layanan jarak jauh. Nama alternatifnya adalah "kereta api lokal" atau "kereta api perhentian". Contonha meliputi BR Regional Railways, TER (Transport express régional) di Prancis dan DB Regio di Jerman. Kereta api regional tidak diterapkan di Amerika Serikat, sehingga istilah "kereta api regional" bermakna sama dengan kerea api komuter.

Di beberapa negara Eropa perbedaan antara kerea komuter dan kereta antar kota/jarak jauh sulit ditemukan, karena keduanya relatif beroperasi di jarak pendek. Sebagai contoh, yang disebut "kereta antar kota" di Belanda dan Belgia mengangkut banyak komuter dan perlengkapan, jarak, dan kecepatan mereka mirip dengan kereta komuter di negara yang lebih besar.

Kereta Komuter Rusia, di lain hal, sering kali melayani wilayah yang lebih luas daripada Belgia sendiri, meskipun masih dianggap jarak pendek dalam standard Rusia. Mereka memiliki sistem tiket yang berbeda dibandingkan kereta jarak jauh, dan di kota besar sering beroperasi di bagian terpisah dari stasiun.

Pada beberapa kesempatan kereta api kecepatan tinggi dapat digunakan setiap hari oleh komuter. Sistem kereta api kecepatan tinggi Shinkansen di Jepang sangat dimanfaatkan oleh komuter di Greater Tokyo Area. Mereka melakukan perjalanan antara 100 hingga 200 km menggunakan Shinkansen.[butuh rujukan] Untuk memenuhi kebutuhan komuter, JR menjual kartu diskon komuter dan mengoperasikan enam belas gerbong dua tingkat E4 Series Shinkansen pada jam sibuk, menyediakan kapasitas 1.600 kursi. Beberapa jalur di China seperti Guangzhou-Zhuhai Intercity Mass Rapid Transit, Beijing–Tianjin Intercity Railway, dan Shanghai–Nanjing High-Speed Railway, melayani tugas yang sama dengan lebih banyak yang dalam pembangunan dan direncanakan.

Jenis kereta

Kereta komuter biasanya dioptimalkan dalam menampung volume penumpang maksimal, dalam sebagian besar kasus tanpa mengorbankan terlalu banyak kenyamanan dan kapasitas bagasi, dengan tetap menyediakan fasilitas yang ada di kereta jarak jauh. Kereta bisa memiliki gerbong lantai tunggal maupun bertingkat, dan bertujuan untuk menyediakan tempat duduk bagi semua penumpang. Dibandingkan dengan kereta antar kota, mereka memiliki ruang kebih kecil, fasilitas lebih kecil, dan kapasitas bagasi yang lebih kecil.

Jenis unit beragam

Kereta komuter umumnya terdiri dari beragam jenis gerbong, yang umumnya bergerak sendriri, bergerak di kedua arah, dengan masing-masing gerbong yang memiliki mesin. Bedasarkan kebutuhan lokal, umumnya mereka ditenagai oleh mesin diesel yang terletak di bawah ruang penumpang atau menggunakan litrik tiang diambil dari kabel rel ketiga maupun kabel udara. Unit beragam umumnya dilengkapi dengan sistem pengendali di kedua ujungnya, yang umum digunakan dalam layanan komuter yang membutuhkan waktu putar balik sangat sempit.

Layanan yang ditarik lokomotif

Layanan yang ditarik lokomotif digunakan di beberapa negara dan wilayah. Hal ini dilakukan demi alasan bisnis, dengan menggunakan armada gabungan besar untuk layanan antarkota dan regional. Layanan ini biasanya digunakan dalam formasi kereta tarik dan dorong, yang berarti lokomotif berada di kedua ujung kereta, di mana fungsinya adalah mendorong dan menarik. Kereta dilengkapi dengan pengendali di kedua ujung kereta, yang memungkinkan kereta dioperasikan dari kedua posisi, dan biasanya dioperasikan dengan lokomotif diesel elektril, meskipun di beberapa negara seperti Jerman dan bekas negara Soviet juga menggunakan mesin diesel hidraulis.

Rancangan kursi

DI AS dan beberapa negara, digunakan konfigurasi kursi dua-tiga. Namun hanya sedikit orang yang dduduk di kursi bagian tengah karena umumnya mereka merasa sesak dan tidak nyaman [1][2].

Di Jepang, susunan kursi disusun longitudinal (Sejajar dengan jendela) untuk meningkatkan kapasitas pada saat jam sibuk. Gerbong tidak dirancang untuk meningkatkan kapasitas kursi meskipun dalam kenyataan sering kali komuter harus menempuh jarak hingga 50 km dan berdiri selama lebih dari satu jam.

Kereta api komuter di dunia

Afrika

Saat ini tidak banyak contoh kereta komuter di Afrika. Metrorail beroperasi di kota-kota besar di Afrika Selatan, dan terdapat beberapa layanan komuter di Maroko dan Tunisia.

Asia

Di Jepang, sistem kereta api komuter memiliki jaringan ekstensif dan layanan padat, juga sangat banyak digunakan. Tidak mengherankan jika muncul banyak perusahaan kereta api swasta.

Di India, sistem kereta komuter ada di kota besar. Mumbai Suburban Railway, sistem kerata dalam kota tertua di Asia, ‎mengangkut lebih dari 6,9 juta komuter setiap hari yang memenuhi lebih dari setengah kapasitas penumpang harian di Indian Railways. Kolkata Suburban Railway sangat besar dan ekstensif dan menutupu sebagian besar wilayah di Kolkata. Chennai Suburban Railway adalah jalur rel ian yang sebanding. Di Hyderabad, MMTS umumnya memindahkan penumpang dari pusat kota menuju HI-TEC city, hub teknologi informasi di kota tersebut. Jaringan kereta komuter lain di India meliputi Delhi Suburban Railway, Pune Suburban Railway dan Lucknow-Kanpur Suburban Railway.

Kereta komuter tidak umum digunakan di China, meskipun sebuah sistem kecil telah diresmikan di Beijing tahun 2008. Sistem kereta komuter juga direncanakan dibangun di Shanghai, Nanjing, Tianjin dan di sekitar wilayah Delta Sungai Mutiara .

Di Iran, SYSTRA telah menyelesaikan sebuah "Studi kereta dalam kota jangka panjang Tehran". SYSTRA mengajukan 4 jalur cepat yang mirip dengan lajur RER di Paris. Tehran Metro masih akan membangun jalur cepat. Dalam waktu dekat, Rahyab Behineh, konsultan bagi Tehran Metro, sedang memepelajari pembangunan Tehran Express Line 2. Tehran Metro saat ini memiliki sebuah jalur komuter antara Teheran dan Karaj.

Contoh lain di Asia meliputi Seoul Metropolitan Subway dengan jalur dalam kota yang dioperasikan oleh Korail di Korea Selatan, KTM Komuter di Malaysia, Jalur Oranye Philippine National Railways di Metro Manila, Filipina, KRL Jabodetabek di wilayah metropolitan Jakarta, dan KRL Yogyakarta Line di wilayah Yogyakarta dan Surakarta, Indonesia

Selain itu, Kereta api lokal dan komuter (menghubungkan daerah Kota besar dan Kota kecil) dilayani di daerah metropolitan di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya.

Salah satu KRL Jabodetabek di Stasiun Gambir, Jakarta

.

Eropa

Type X60 di Stockholm Central di Swedia
Kereta Z 20500 dari Paris RER Jalur D

Wilayah Metropolitan besar di sebgain besar negara Eropa umumnya dilayani oleh sistem kereta api komuter ekstensif. Contoh yang dikenal meliputi Beovoz di Beograd, Serbia, S-Bahn di Jerman, Swiss dan Austria, RER di Prancis, Linee S di Italia, Cercanías di Spanyol dan HÉV di Budapest, Hungaria.

Di Rusia, Ukraina dan beberapa negara bekas pecahan Uni Soviet, kereta api dengan unit beragam bertenaga listrik bernama Elektrichka digunakan secara luas.

Amerika Utara

DI Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, layanan kereta penumpang regional disediakan oleh agen pemerintah maupun semi-pemerintah, dengan sejumlah wilayah metropolitan yang dilayani.

Amerika Selatan

Sarmiento Line di Argentina.

Contoh meliputi sebuah sistem komuter sepanjang 899 km (559 mi) di Wilayah Metropolitan Buenos Aires, jalur Supervia sepanjang 225 km (140 mi) di Rio de Janeiro, dan Metrotrén di Santiago, Chili. Contoh lain adalah Companhia Paulista de Trens Metropolitanos (CPTM) São Paulo, Brasil. CPTM memiliki 93 stasiun dengan enam jalur dengan jalur mulai nomor 7 (jalur 1 hingga 6 mengacu kepada São Paulo Metro), dengan panjang total 2.608 kilometer (1.621 mi).

Australia

Kota besar di Australia memiliki sistem kereta pinggiran kota di wilayah metropolitan mereka. Sama seperti jalur kereta pinggiran Jepang atau S-Bahn di Jerman, mereka memiliki frekuensi layanan yang lebih padat dan jumlah penumpang per kapita lebih banyak dibandingkan dengan 'kereta api komuter' dalam istilah umum. Jarinagn ini dioperasikan sebgai gabungan komuter/metro. Hal ini umum dilakukan di Sydney dan Melbourne, di mana intervalnya di banyak jalur bisa mencapai 5–10 menit di jam sibuk dan 10–20 di jam sepi (selama 18 jam setiap hari) dan memasuki lingkar bawah tanah di pusat kota; dan di mana jumlah penumpang per kapita melebihi jumlah gabungan metro dan kereta komuter di wilayah metropolitan yang sebanding seperti Toronto, Boston atau Wilayah Teluk San Francisco. Semua sistem, sayangnya, berbasis dalam sistem kereta komuter pada umumnya, di mana perlintasan kereta api dan penggunaan jalur bersama menghalangi penggunaan frekuensi yang lebih tinggi. Sistem utama meliputi:

New Zealand memiliki dua sistem kereta komuter: di Auckland dan di Wellington (Tranz Metro).

Pranala luar

Referensi

Lihat pula