Kota Jayapura
2°32′13.0158″S 140°42′49.2294″E / 2.536948833°S 140.713674833°E
Kota Jayapura | |
---|---|
Julukan: Kota Seribu Pinang | |
Motto: Jayapura Kota Beriman (Bersih, Beriman, Indah, Aman, dan Nyaman) | |
Koordinat: 2°32′S 140°43′E / 2.53°S 140.72°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Papua |
Tanggal berdiri | 7 Maret 1910 |
Dasar hukum | UU Nomor 6 Tahun 1993 [1][2] |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Benhur Tomi Mano |
Luas | |
• Total | 935,92 km2 (361,36 sq mi) |
Peringkat | 6 |
Populasi | |
• Total | 362.998 |
• Peringkat | 34 |
• Kepadatan | 388/km2 (1,000/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Kristen 55,72% - Protestan 49,60% - Katolik 6,12% Islam 43,85% Buddha 0,25% Hindu 0,17% Lainnya 0,01%[3] |
• IPM | 80,11 (2021) sangat tinggi[5] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 967 |
Kode Kemendagri | 91.71 |
Kode SNI 7657:2023 | JAP |
DAU | Rp 665 Triliyun (2020) |
Semboyan daerah | Prasetya Adi Karya |
Situs web | www |
Kota Jayapura adalah kotamadya dan juga ibu kota dari provinsi Papua, Indonesia. Kota ini merupakan ibu kota provinsi yang terletak paling Timur di Indonesia, dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua Nugini, yang terletak di teluk Jayapura. Kota Jayapura didirikan oleh Kapten Infanteri F.J.P Sachse dari kerajaan Belanda pada 7 Maret 1910. Dari tahun 1910 ke 1962, kota ini dikenal sebagai Hollandia dan merupakan ibu kota distrik dengan nama yang sama di timur laut pulau Papua bagian barat. Kota ini sempat disebut Kota Baru dan Sukarnopura (Sukarnapura, 1964) sebelum menyandang nama yang sekarang pada tahun 1968. Arti literal dari Jayapura, sebagaimana kota Jaipur di Rajasthan, adalah 'Kota Kemenangan' (bahasa Sanskerta: jaya yang berarti "kemenangan"; pura: "kota"). Pada pertengahan tahun 2021, jumlah penduduk kota Jayapura sebanyak 362.998 jiwa.[3]
Sejarah
PAPUA>
Tidak Jelas Informasinya Kota Jayapura telah sejak lama bersentuhan dengan dunia luar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya orang-orang yang pernah singgah di Tanah Papua seperti seseorang berbangsa Spanyol bernama Ynico Ortis de Fretes. Dengan kapalnya yang bernama "San Juan", Ynico berlayar pada tanggal 16 Mei 1545 dari Tidore ke Meksiko. Dalam perjalanan tersebut, rombongan Ynico tiba di sekitar muara sungai Mamberamo pada tanggal 16 Juni 1545 memberikan nama "Nova Guinea" kepada tanah Papua.
Sesudah Ortis de Fretes, muncul lagi pengarung-pengarung lain antara lain Alvaro Memdana Ne Neyra (1567) dan Antonio Ma (1591-1593)
Selanjutnya Besleit (Surat Keputusan) Gubernemen Hindia Belanda Nomor 4 tanggal 28 Agustus 1909 kepada Asisten residen, di Manokwari diperbantukan 1 detasemen (4 Perwira + 80 tentara). Dalam surat keputusan tersebut antara lain tertera (dalam bahasa Belanda) diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia.
Sebagai lanjutan dari pelaksanaan surat keputusan ini, maka pada tanggal 28 September 1909 kapal "EDI" mendaratkan satu detasemen tentara di bawah komando Kapten Infanteri F.J.P SACHSE, segera dimulai menebang pohon-pohon, tetapi segera pula pembayaran ganti rugi harus dilakukan kepada pemiliknya seharga 40 ringgit atau 40 * f 2,50 = f 100,- (seratus gulden / rupiah). Suatu jumlah yang sangat besar waktu itu - 1910 seorang ahli lain bernama KIELICH menulis "Hollandia kostte vierting (40) rijk dealders" Jayapura harganya 40 ringgit f 100,- (seratus golden/rupiah). Bedilh kmpamen pertama yang terdiri dari tenda-tenda, tetapi segera diusahakan untuk mendirikan perumahan-perumahan dari bahan sekitar tempat itu.
Penghuni-penghuni pertama terdiri dari 4 Perwira, 80 anggota tentara, 60 pemikul, beberapa pembantu dan istri-istri para angkatan bersenjata ini, total keseluruhan berjumlah 290 orang.
Ada 2 sungai masing-masing Numbai dan Anafri yang menyatu dan bermuara di teluk Numbai atau Yos Sudarso, dengan sebutan populer muara sungai Numbai. Sungai Numbai-Anafri mengalir satu ngarai yang berawa-rawa penuh dengan pohon-pohon sagu dan bermata air di pegunungan Cyclop.
Hollandia
Karena Patroli perbatasan Jerman memberi nama 'Germanihoek' (pojok Germania/Jerman) kepada kompamennya, maka Kapten Sachse memberi nama "HOLLANDIA" untuk tempat mereka/Belanda. Hari itu, 7 Maret 1910, cuaca buruk tetapi suasana di antara penghuni eksplorasi detasemen sangat baik. Keempat brigade berkumpul dalam sikap upacara sekeliling tiap bendera dengan pakaian yang rapi dan bersih serta dengan kancing-kancing yang berkilat. Kapten/Sachse berpidato mula-mula dalam Bahasa Belanda, kemudian dalam bahasa Melayu dengan penuh semangat. Sesudah itu dia memberi Komando: " Dengan nama Ratu naikkan bendera! semoga dengan perlindunngan Tuhan tidak akan diturunkan sepanjang masa".
Segera setelah bendera berkibar semua kelewang atau sangkur disentakkan dari sarungnya dan terdengar teriakan "Hura-hura-hura". Pagi itu lahirlah Hollandia, yang waktu itu tanpa rumah bersalin, dokter, dan bidan suster. Dengan demikian hari jadi Kota Jayapura sejak tanggal 7 Maret 1910. Nama asli lokasi BAU O BWAI (bahasa Kayupulo), secara populer NUMBAI diganti HOLLANDIA oleh seorang Belanda-Kapten Sachse, tanpa persetujuan pemilik tanah lokasi itu.
Kata "Hollandia" berasal dari "Hol" = lengkung; teluk, "land" = tanah; tempat. Jadi Hollandia artinya tanah yang melengkung atau tanah / tempat yang berteluk. Negeri Belanda atau Holland atau Nederland - geografinya Kota Jayapura hampir sama dengan garis pantai utara negeri Belanda itu. Kondisi alam yang lekuk-lekuk inilah yang mengilhami Kapten Sachse untuk mencetuskan nama Hollandia - Kotabaru - Sukarnopura - Jayapura. Yang sekarang dipakai adalah "JAYAPURA"
Perang Dunia II
Bagian utara dari Belanda Nugini diduduki oleh pasukan Jepang pada tahun 1942. Pasukan Sekutu mengusir Jepang setelah pendaratan amfibi dekat Hollandia sejak 21 April 1944. Daerah ini menjadi markas Jenderal Douglas MacArthur sampai penaklukan Filipina pada bulan Maret 1945. Lebih dari dua puluh pangkalan AS didirikan dan setengah juta personel AS bergerak melalui daerah ini.[6]
Irian Jaya
Irian Jaya difinitif kembali ke Indonesia 1 Maret 1963. Sejak 1 Mei 1963 sampai sekarang, banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi di Irian Jaya. Terjadi perubahan dalam bidang pemerintahan, Ibu kota kabupaten Jayapura dimekarkan menjadi kota Administratif (kotif) Jayapura. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 26/1979 tanggal 28 Agustus 1979 tentang pembentukan Kota Administratif Jayapura. Maka dengan ketentuan pelaksanaan Permendagri No. 5 tahun 1979 dan instruksi Mendagri No. 30 tahun 1979, Kota Jayapura pada hari Jumat, 14 September 1979, diresmikan sebagai Kota Administratif oleh Amir Machmud, Menteri dalam Negeri Republik Indonesia.
Pada hari yang sama dilantik Drs. Florens Imbiri sebagai Wali kota Jayapura oleh Soetran, Gubernur KDH. Tingkat I Irian Jaya. Lokasi peresmian Kotif Jayapura adalah halaman kantor Dharma Wanita Provinsi Irian Jaya, Jl. Sam Ratulangi Dok 5 Atas. Jadilah Kota administratif yang pertama di Irian Jaya, dan yang ke 12 di Indonesia. Wali kota Administratif pertama ialah Drs. Florens Imbiri, tahun 1979 hingga 1989, dan Wali kota Administratif kedua ialah Drs. Michael Manufandu, tahun 1989 hingga 1993.
Dan berdasarkan UU No. 6 Tahun 1993, Kota Administratif Jayapura diresmikan menjadi Kotamadya Dati II Jayapura oleh Bapak Mendagri Yogie S.M bertempat di lapangan Mandala Jayapura. Pada hari yang sama dilantik Drs. R. Roemantyo sebagai Wali kota KDH Tingkat II Jayapura. Wali kota KDH. Tingkat II Jayapura menyusun dan melengkap aparat, dinas otonom, dan dinas vertikal serta membentuk DPRD Kota.
Sesuai UU No. 5 tahun 1974 Wali kota KDH Tingkat II Jayapura dipilih oleh DPRD Kota dan terpilih Drs. R. Roemantyo sebagai Wali kota definitif periode 1994-1995 dan 1998-1999. Sekretariat kota untuk pertama kali berkantor di Yoka menempati eks kompleks APDN di pinggir Danau Sentani. Setelah kantor baru berlokasi di Entrop selesai dibangun, pada bulan Juli 1998 kantor pindah ke Entrop di Jalan Balai Kota No. 1 Entrop Disrik Jayapura Selatan. Kemudian dilanjutkan oleh M.R. Kambu sebagai Wali kota Jayapura dan J.I. Renyaan sebagai Wakil Wali kota Jayapura periode 1999/2000 - 2004/2005.
Geografi
Luas Kota Jayapura adalah 940 Km2 atau 940.000 Ha, terdiri dari 5 distrik, terbagi habis menjadi 25 kelurahan dan 14 kampung. Sedangkan untuk letak astronomis, Kota Jayapura terletak pada 1°28”17,26”LS - 3°58’082”LS dan 137°34’10,6”BT - 141°0’8’22”BT.
Batas Wilayah
Batas Wilayah Kota Jayapura adalah sebagai berikut;
Utara | Samudera Pasifik |
Timur | Papua Nugini |
Selatan | Kabupaten Keerom |
Barat | Kabupaten Jayapura |
Topografi dan Iklim
Topografi daerah cukup bervariasi, mulai dari dataran hingga landai dan berbukit/gunung ± 700 meter di atas permukaan laut. Kota Jayapura dengan luas wilayah 94.000 Ha yang terdiri dari 5 Distrik yaitu Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram dan Muara Tami:
|
Terdapat ± 30% tanah tidak layak huni, karena terdiri dari perbukitan yang terjal, rawa-rawa dan hutan lindung. Variasi curah hujan antara 45–255 mm/thn dengan jumlah hari hujan rata-rata bervariasi antara 148-175 hari hujan/thn. Suhu rata-rata 22 °C-31,8 °C. Musim hujan dan musim kemarau tidak mempunyai perbedaan yang jelas karena cuacanya yang cenderung basah sepanjang tahun. Kelembaban udara rata-rata bervariasi antara 79%-81% di lingkungan perkotaan sampai daerah pinggiran kota.
Data iklim Jayapura, Papua, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.9 (87.6) |
30.8 (87.4) |
31.1 (88) |
31.4 (88.5) |
31.4 (88.5) |
31.1 (88) |
30.5 (86.9) |
30.7 (87.3) |
31.2 (88.2) |
31.4 (88.5) |
31.4 (88.5) |
31.2 (88.2) |
31.09 (87.97) |
Rata-rata harian °C (°F) | 27.1 (80.8) |
26.9 (80.4) |
27.1 (80.8) |
27.3 (81.1) |
27.2 (81) |
26.9 (80.4) |
26.4 (79.5) |
26.6 (79.9) |
26.9 (80.4) |
27.2 (81) |
27.3 (81.1) |
27.2 (81) |
27.01 (80.62) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 23.3 (73.9) |
23.0 (73.4) |
23.1 (73.6) |
23.2 (73.8) |
23.2 (73.8) |
22.7 (72.9) |
22.3 (72.1) |
22.5 (72.5) |
22.6 (72.7) |
23.1 (73.6) |
23.2 (73.8) |
23.3 (73.9) |
22.96 (73.33) |
Presipitasi mm (inci) | 258 (10.16) |
310 (12.2) |
263 (10.35) |
262 (10.31) |
197 (7.76) |
198 (7.8) |
196 (7.72) |
161 (6.34) |
179 (7.05) |
193 (7.6) |
245 (9.65) |
258 (10.16) |
2.720 (107,1) |
Rata-rata hari hujan | 14 | 15 | 14 | 13 | 11 | 11 | 9 | 8 | 9 | 10 | 12 | 14 | 140 |
% kelembapan | 80 | 81 | 81 | 81 | 80 | 80 | 79 | 79 | 78 | 78 | 80 | 80 | 79.8 |
Rata-rata sinar matahari harian | 4.6 | 4.3 | 4.1 | 5.1 | 5.5 | 5.2 | 5.3 | 5.6 | 5.5 | 5.4 | 4.8 | 4.4 | 4.98 |
Sumber #1: BMKG[9] & Climate-Data.org[10] | |||||||||||||
Sumber #2: Weatherbase[11] |
Pemerintahan
Daftar Wali Kota
Wali Kota Jayapura | |
---|---|
Pemerintah Kota Jayapura | |
Gelar | Yang Terhormat (formal) |
Kediaman | Rumah Dinas Wali Kota Jayapura |
Ditunjuk oleh | Pemilihan umum langsung |
Masa jabatan | 5 tahun, dapat diperpanjang sekali |
Pendahulu | Wali Kota Administratif Jayapura |
Dibentuk | 1994 |
Pejabat pertama | R. Roemantyo |
Wakil | Wakil Wali Kota Jayapura |
Situs web | Situs web resmi |
<onlyinclude>Berikut adalah daftar Wali Kota Jayapura secara definitif sejak tahun 1994 di bawah Pemerintah Republik Indonesia.
Wali Kota administratif
Sebelum menjadi sebuah kota, Jayapura merupakan kota administratif dan merupakan bagian dari Kabupaten Jayapura.
Wali Kota Administratif Jayapura | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
No. | Wali Kota Administratif | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Ref. | ||||
1 | Florens Imbiri |
Nonpartisipan | 1979 | 1989 | 9–10 tahun | ||||||
2 | Michael Manufandu (lahir 1947) |
Nonpartisipan | 1989 | 1993 | 3–4 tahun |
Wali kota madya
Wali Kota Jayapura | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
No. | Wali Kota | Potret | Partai | Awal | Akhir | Periode | Masa jabatan | Pemilihan umum | Wakil | Ref. | |
1 | R. Roemantyo |
Nonpartisipan | 1994 | 1999 | 1994–1999 | 4–5 tahun | Tidak ada | Tidak ada | |||
2 | Menase Robert Kambu (lahir 1948) |
Nonpartisipan | 2000 | 2005 | 2000–2005 | 4–5 tahun | 2000 | J.I. Renyaan | |||
2005 | 2010 | 2005–2010 | 4–5 tahun | 2005 | Sudjarwo | ||||||
3 | Benhur Tomi Mano (lahir 1965) |
PKB | 21 Juli 2011 | 21 Juli 2016 | 2011–2016 | 5 tahun, 0 hari | 2010 | Nur Alam | |||
22 Mei 2017 | 22 Mei 2022 | 2017–2022 | 5 tahun, 0 hari | 2017 | Rustan Saru | [12] |
Pengganti sementara
Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil wali kota, termasuk ketika posisi wali kota berada dalam masa transisi.
Pejabat | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Wali Kota definitif | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
R. Roemantyo (Penjabat) |
Nonpartisipan | 1993 | 1994 | 0–1 tahun | Transisi | |||
J.P. Nerokouw (Pelaksana Harian) |
Nonpartisipan | 24 Agustus 2010 | 16 September 2010 | 23 hari | ||||
Elieser Renmaur (Penjabat) |
Nonpartisipan | 16 September 2010 | 21 Juli 2011 | 308 hari | ||||
Rudolf Dace Siahaya (Pelaksana Harian) |
Nonpartisipan | 21 Juli 2016 | 23 Agustus 2016 | 33 hari | ||||
Daniel Pahabol (Penjabat) |
Nonpartisipan | 23 Agustus 2016 | 22 Mei 2017 | 272 hari | ||||
Frans Pekey (lahir 1967) (Penjabat) |
Nonpartisipan | 22 Mei 2022 | 27 Mei 2022 | 5 hari | [13] | |||
27 Mei 2022 | 27 Mei 2024 | 2 tahun, 0 hari | [14] | |||||
Lukas Christian Sohilait (Penjabat) |
Nonpartisipan | 27 Mei 2024 | Petahana | 182 hari |
Lihat Pula
Referensi
- ^ "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-07-12. Diakses tanggal 16 Februari 2020.
- ^ "Halaman Depan >> Kota Jayapura >> Kondisi Wilayah". Pemerintah Provinsi Papua.
- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2020" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 27 Desember 2021.
- ^ a b "Kota Jayapura Dalam Angka 2021" (pdf). BPS Kota Jayapura. hlm. 43. Diakses tanggal 27 Desember 2021.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 1 Desember 2021.
- ^ "Jayapura". Encyclopædia Britannica Online. Diakses tanggal 2010-05-27.
- ^ Kota Jayapura
- ^ www.citypopulation.de retrieved 2013-12-19
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 88 & 153. Diakses tanggal 29 September 2024.
- ^ "Jayapura, Papua, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 29 Januari 2021.
- ^ "JAYAPURA, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 29 Januari 2021.
- ^ Abdurohman, Nuryandi (22-05-2017). "Gubernur Papua lantik Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano". Merdeka.com. Diakses tanggal 11-04-2022.
- ^ Muhsidin (27 Mei 2022). "Gubernur Lukas Enembe tunjuk Frans Pekey sebagai Plh Wali Kota Jayapura". ANTARA News. Diakses tanggal 10 Agustus 2022.
- ^ Leloltery, Ardiles (27 Mei 2022). "Tito Lantik 5 Penjabat Bupati dan Wali Kota di Papua". CNN Indonesia. Diakses tanggal 10 Agustus 2022.
Dalam pemilihan kepala daerah secara langsung oleh masyarakat Kota Jayapura, DR. Drs. Benhur Tomi Mano, MM. terpilih sebagai Wali kota Jayapura dan DR. H. Nur Alam SE, M.Si sebagai Wakil Wali kota Jayapura periode 2012 - 2016.
Dewan Perwakilan
DPRD Kota Jayapura beranggotakan 40 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Anggota DPRD Kota Jayapura yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 7 Oktober 2019 oleh Ketua Pengadilan Negeri Jayapura, Khamim Thohari.[1][2][3] Komposisi anggota DPRD Kota Jayapura periode 2019-2024 terdiri dari 14 partai politik dimana Partai Golkar adalah partai politik pemilik kursi terbanyak setelah berhasil meraih 6 kursi, kemudian disusul oleh PDI Perjuangan yang berhasil meraih 5 kursi dan Partai NasDem yang berhasil meraih 4 kursi. DPRD Kota Jayapura merupakan DPRD Kabupaten/Kota dengan komposisi partai politik terbanyak di Provinsi Papua.Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Jayapura dalam dua periode terakhir.[4][5]
Partai Politik | Jumlah Kursi pada Periode | ||
---|---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | ||
PKB | 3 | 3 | |
Gerindra | 4 | 3 | |
PDI-P | 4 | 5 | |
Golkar | 7 | 6 | |
NasDem | 3 | 4 | |
Berkarya | (baru) 2 | ||
PKS | 0 | 2 | |
Perindo | (baru) 2 | ||
PPP | 2 | 2 | |
PSI | (baru) 2 | ||
PAN | 4 | 3 | |
Hanura | 4 | 2 | |
Demokrat | 4 | 3 | |
PBB | 1 | 0 | |
PKPI | 4 | 1 | |
Jumlah Anggota | 40 | 40 | |
Jumlah Partai | 11 | 14 |
Kecamatan/Distrik
Kota Jayapura terdiri atas 5 distrik, 25 kelurahan, dan 14 kampung.[6][7] Pada tahun 2017, Kota Jayapura memiliki luas wilayah 935,92 km² dan jumlah penduduk sebesar 417.492 jiwa dengan sebaran penduduk 446 jiwa/km².[8][9]
Kode Kemendagri |
Nama Distrik | Ibu kota | Jumlah | Status | Daftar | |
---|---|---|---|---|---|---|
Kelurahan | Kampung | |||||
91.71.01 | Jayapura Utara | Tanjung Ria | 7 | 1 | Kampung | |
Kelurahan | ||||||
91.71.02 | Jayapura Selatan | Entrop | 5 | 2 | Kampung | |
Kelurahan | ||||||
91.71.03 | Abepura | Kota Baru | 8 | 3 | Kampung | |
Kelurahan | ||||||
91.71.04 | Muara Tami | Skouw Mabo | 2 | 6 | Kampung | |
Kelurahan | ||||||
91.71.05 | Heram | Waena | 3 | 2 | Kampung | |
Kelurahan | ||||||
Total | 25 | 14 |
Demografi
Suku bangsa
Kota Jayapura, sebagai ibu kota provinsi, dihuni oleh warga yang berasal dari beragam suku bangsa. Suku bangsa mayoritas di kota ini adalah suku pendatang atau non Papua asli. Data Sensus Penduduk Indonesia 2010, penghitungan berdasarkan penduduk jenis kelamin laki-laki, maka penduduk asli orang Papua sebanyak 47.987 jiwa (35,13%), sementara orang non asli Papua sebanyak 88.600 jiwa (64,87%).[10] Suku asli Papua umumnya merupakan suku Tobati, Biak, dan lainnya. Kota Jayapura masuk kedalam wilayah adat Mamta.[11] Sementara suku lain non Papua asli termasuk Jawa, Bugis, asal Maluku, asal Nusa Tenggara Timur, Batak, Minahasa, Tionghoa, dan lainnya.[12]
Agama
Data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021 mencatat bahwa mayoritas penduduk kota Jayapura memeluk agama Kristen yakni 55,72% dimana Protestan 49,60% dan Katolik 6,12.[13] Kemudian sebagian besar lainnya beragama Islam yakni 43,85%, dan sebagian kecil lagi beragama Buddha yakni 0,25% dan Hindu dan lainnya 0,18%.[13]
Transportasi
Darat
Beberapa kabupaten di Provinsi Papua dapat diakses melaui jalan darat dari Kota Jayapura, diataranya Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Yalimo. Selain itu melalui jalan darat ada pula pelayanan transportasi bus antar negara, yakni ke Papua Nugini. Bus ini disediakan oleh berbagai penyedia layanan. Layanan imigrasi Indonesia-Papua Nugini dilaksanakan di Jayapura-Vanimo. Untuk menyeberang ke Papua Nugini, dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dari kota Jayapura menuju perbatasan negara.
Udara
Kota ini dilayani oleh sebuah bandar udara, yaitu Bandar Udara Internasional Sentani, yang terletak di Sentani, Kabupaten Jayapura. Bandara Sentani menjadi pintu masuk ke seluruh kabupaten di Provinsi Papua dengan berbagai maskapai pesawat diantaranya Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Sriwijaya Air, Trigana Air, Citilink, Dimonim Air, Debi Air, Wings Air, Susi Air, Jayawijaya Dirgantara, MAF dan AMA.
Laut
Kota Jayapura memiliki beberapa dua pelabuhan laut yakni Pelabuhan Yos Sudarso Jayapura dan Pelabuhan Porasko Jayapura. Pelabuhan Jayapura merupakan pusat bongkar muat kapal peti kemas dan bersandarnya kapal Pelni. Sementara pelabuhan porasko adalah pusat bersandarnya Kapal Perintis Papua dan kapal-kapal militer milik TNI dan Polri.
Ekonomi
Pusat perbelanjaan Tradisional
- Pasar Sentral Mama-Mama, Kota Jayapura
- Pasar Yotefa, Abepura
- Pasar Koya, Muara Tami
- Pasar Hamadi, Jayapura Selatan
- Pasar Inpres Tanjung Ria, Jayapura Utara
- Pasar Kaget, Kotaraja
- Pasar Expo, Waena
- Pasar Perbatasan Skow, Muara Tami
- Pasar Pertigaan Koya-Arso, Muara Tami
Pusat perbelanjaan Modern
- Saga Mall, Abepura
- Mega Mall, Abepura
- Ramayana Mall, Abepura
- Mall Jayapura
- Papua Trade Center (PTC) Entrop
- Hypermart Tanah Hitam, Abepura
- Sagu Indah Plaza, Jayapura
- Mega Mall Waena
Kesehatan
Media Massa
Televisi
Di Jayapura, stasiun televisi lokal dan nasional yang tersedia di kota ini adalah:
Televisi terestrial
Kanal | Signal | Frekuensi | Nama | Nama Perusahaan | Pemilik | Status |
---|---|---|---|---|---|---|
Analog (PAL) | ||||||
22 | UHF | 479,25 MHz | Trans7 | PT Trans7 Kupang Jayapura | Trans Media | Nasional |
24 | 495,25 MHz | RCTI | PT RCTI Empat Belas | Media Nusantara Citra | ||
26 | 511,25 MHz | Jaya TV | PT Jayapura Televisi | Lokal | ||
28 | 527,25 MHz | Metro TV | PT Media Televisi Jayapura | Media Group | Nasional | |
30 | 543,25 MHz | SCTV | PT Surya Citra Cendrawasih | Surya Citra Media | ||
32 | 559,25 MHz | Trans TV | PT Trans TV Surabaya Jayapura | Trans Media | ||
34 | 575,25 MHz | Papua TV (sudah tidak beroperasi) | Lokal | |||
36 | 591,25 MHz | GTV | PT GTV Sembilan | Media Nusantara Citra | Nasional | |
38 | 607,25 MHz | Indosiar | PT Indosiar Jayapura Televisi | Surya Citra Media | ||
42 | 639,25 MHz | antv | PT Cakrawala Andalas Televisi Pekanbaru dan Papua | Visi Media Asia | ||
44 | 655,25 MHz | RTV | PT Kemilau Jayawijaya | Rajawali Corpora | ||
46 | 671,25 MHz | NET. | PT Sentani Televisi | Net Visi Media | ||
48 | 687,25 MHz | Kompas TV | PT Papua Sorta Televisi | KG Media | ||
51 | 711,25 MHz | iNews | PT Sun Televisi Banjarmasin | Media Nusantara Citra | ||
53 | 727,25 MHz | tvOne | PT Lativi Media Karya Papua dan Sorong | Visi Media Asia | ||
55 | 743,25 MHz | MNCTV | PT TPI Lintas NTB | Media Nusantara Citra | ||
Digital (DVB-T2) | ||||||
34 | UHF | 578 MHz | Trans TV | PT Trans TV Surabaya Jayapura | Trans Media | Nasional |
Trans7 | PT Trans7 Kupang Jayapura | |||||
CNN Indonesia | ||||||
CNBC Indonesia | ||||||
37 | 602 MHz | RCTI | PT RCTI Empat Belas | Media Nusantara Citra | ||
MNCTV | PT TPI Lintas NTB | |||||
GTV | PT GTV Sembilan | |||||
iNews | PT Sun Televisi Banjarmasin | |||||
43 | 650 MHz | TVRI Nasional | Lembaga Penyiaran Publik TVRI | Pemerintah Indonesia | ||
TVRI Papua | Lokal | |||||
TVRI World | Nasional | |||||
TVRI Sport HD |
Televisi satelit
Wacana pemindahan ibu kota provinsi
Pada April 2017 Pemerintah Provinsi Papua melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Hery Dosinaen mewacanakan pemindahan ibu kota provinsi dari Kota Jayapura sebab kota ini sudah ada dianggap terlalu padat populasinya.
Beberapa dinas yang bertugas untuk melaksanakan hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Provinsi Papua. Mereka bertugas berkoordinasi mencari lokasi untuk dilakukan penataan kota baru di areal yang sangat luas.[14]
Kota kembar
Jayapura memiliki hubungan kota kembar dengan kota kota berikut:[15]
- Puerto Princesa, Filipina
- Quezon city, Filipina
- San José, Kosta Rika
- Songkhla, Thailand
- Nuuk, Greenland.
Referensi
- ^ "Inilah Prosesi Pelantikan 40 Anggota DPRD Kota Jayapura Periode 2019-2024". LintasPapua.com. 08-10-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-31. Diakses tanggal 25-03-2020.
- ^ Sobolim, David (08-10-2019). "40 anggota DPRD Kota Jayapura resmi dilantik". tabloidjubi.com. Diakses tanggal 25-03-2020.
- ^ "40 Anggota DPRD Kota Jayapura Resmi Dilantik". Dharapos Papua. 08-10-2019. Diakses tanggal 25-03-2020.
- ^ "Info Pemilu 2019". KPU RI. Diakses tanggal 25-03-2020.
- ^ "INILAH 40 ANGGOTA DPRD KOTA JAYAPURA PERIODE 2014-2019". tabloidjubi.com. 15-05-2014. Diakses tanggal 25-03-2020.
- ^ BPS Provinsi Papua, 26 Desember 2018, Statistik Potensi Desa Propinsi Papua 2018, dikunjungi pada 27 Februari 2019.
- ^ BPS Kota Jayapura, 16 Agustus 2018, Kota Jayapura Dalam Angka 2018, dikunjungi pada 27 Februari 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Jumlah Penduduk menurut Klasifikasi Suku - Provinsi Papua Diarsipkan 13 November 2013 di Wayback Machine., Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Diakses 27 Desember 2021
- ^ "Profil Wilayah Adat Mamta". penghubung.papua.go.id. Diakses tanggal 28 Desember 2021.
- ^ "Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia" (pdf). www.bps.go.id. hlm. 36–41. Diakses tanggal 27 Desember 2021.
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaDUKCAPIL
- ^ "Ibukota Papua akan Dipindahkan dari Kota Jayapura - Papua Untuk Semua - www.papua.us". 2017-04-06. Diakses tanggal 6 April 2017.
- ^ "PPID Kota jayapura". ppid.jayapurakota.go.id. Diakses tanggal 2020-06-01.[pranala nonaktif permanen]