Dheg Dheg Plas adalah album perdana dari grup musik Koes Plus setelah berganti nama dari Koes Bersaudara yang dirilis pada tahun 1969 di bawah label Melody Records. Di album ini Koes Plus memperkenalkan 2 personel barunya, yaitu Murry sebagai drummer yang menggantikan Nomo Koeswoyo dan Totok Adji Rahman sebagai bassist yang menggantikan Yok Koeswoyo Kehadiran 2 personel baru ini membawa angin segar pada musik Koes Plus. Album ini meledak di pasaran dan sukses terjual hingga lebih mencapai 1,8 juta keping. Album ini merupakan album paling sukses sepanjang karier Koes Plus. Album ini mencetak sejumlah hits termasuk "Cintamu Telah Berlalu", "Kelelawar", " Derita", "Tiba Tiba Aku Menangis", "Manis dan Sayang", "Dheg Dheg Plas", "Manis dan Sayang" dan "Kembali ke Jakarta".
Bila ada sebuah group band yang paling kontroversial di Indonesia itu adalah Koes Bersaudara. Kontroversi ini bersumber dari cara Tonny Koeswoyo dalam menangani band ini yang dianggap terlalu dominan dan cenderung otoriter. Setelah memecat Nomo Koeswoyo dan keluarnya Yok Koeswoyo pada tahun 1968, tak terdengar kabar Koes Bersaudara akan merilis album baru. Banyak yang berpikir Koes Bersaudara sudah habis. Hingga pada tahun 1969, Tonny Dinamakan Baru Koes Bersaudara dengan merilis album baru yang berjudul “Dheg Dheg Plas”, Tonny menyuruh Tommy Darmo merekrut Murry sebagai drummer dan Totok Adji Rahman sebagai bassist. Koes nama Bersaudara pun dihilangkan menjadi "Plus” saja. Banyak yang meragukan kalau nama obat batuk kala itu APC PLUS. Tonny pun memilih nama baru Koes Plus saja mampu nama group baru dan mengulang sukses dua album "To the So Called "the Guilties"" (1967) dan "Djadikan Aku DombaMu" (1968) yang terjual 1700 ribu keping. Namun nyatanya, album ini perlahan tetapi pasti berhasil terjual menyentuh angka 1,8 juta keping. Meskipun lirik lagu dan aransemen musik di album ini terdengar cukup rumit, nyatanya hampir semua lagu di album ini berhasil menjadi hits. Album Dheg Dheg Plas ini memang bukan album pertama mereka, tetapi album debut inilah yang menjadi titik awal popularitas mereka yang luar biasa. Album ini sukses besar di pasaran, dan bukan hanya bagus di sisi komersial tetapi sekaligus menjadi salah satu album terbaik mereka. Bagi yang suka membaca buku sastra dan puisi ala W.S. Rendra mungkin judul-judul lagu di album ini sangat tidak asing. Sebut saja "Cintamu Telah Berlalu", "Kelelawar", "Derita", "Manis dan Sayang" dan "Kembali ke Jakarta". Kehadiran album ini sekali lagi menguatkan posisi Koes Plus sebagai salah satu band paling berpengaruh di Indonesia.
Daftar lagu
Seluruh lagu ditulis oleh Tonny Koeswoyo. Kecuali "Biar Berlalu" ditulis oleh Yon Koeswoyo.
^"150 Album Indonesia Terbaik". Rolling Stone Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Jakarta (32). Desember 2007.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^"150 Lagu Indonesia Terbaik". Rolling Stone Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Jakarta (56). Desember 2009.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)