Lompat ke isi

Pasha Ismaya Sukardi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pasha Ismaya Sukardi
Berkas:Pasha sukardi.jpg
Pasha Ismaya Sukardi 2023
Lahir(1974-07-23)23 Juli 1974
PekerjaanPolitisi
Dikenal atasCalon Anggota DPR RI dari Partai Golkar 2024-2029
Instagram: pashaismayasukardi Modifica els identificadors a Wikidata

Pasha Ismaya Sukardi (lahir 23 Juli 1974) adalah seorang politikus Indonesia. Ia menjabat sebagai anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang membawahi bidang UKM, Industri, Investasi dan persaingan usaha pada periode 2009-2014.

Kehidupan Awal

Pasha Ismaya Sukardi adalah anak pertama dari 3 orang bersaudara, merupakan cucu kandung RH. Didi Sukardi, dari anak kesebelasnya yang bernama Mulyana Sukardi. kakeknya ini adalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia sekaligus seorang politisi yang cerdas di masa perjuangan melawan pendudukan kolonial Belanda i. ia juga keponakan Edi Sukardi seorang tokoh pejuang kemerdekaan pada pertempuran yang sangat bersejarah di Pertempuran Bojong Kokosan yang berasal dari Kota Sukabumidi tahun 1945 silam.


Ia menjalani masa sekolah dasarnya di kota Tokyo, Jepang. Setelah selesai ia pun kembali pulang ke tanah air Indonesia dan melanjutkan pendidikan menengah dan atas nya di Perguruan Cikini Jakarta. Kemudian ia melanjutkan studi perguruan tingginya di Universitas Otago sebuah Kampus milik pemerintah tertua dan berkualitas yang terletak di kota Dunedin, Selandia baru. Disana ia memilih untuk mengambil program Bachelor of Commerce (BCom), Economic and Finance dan kemudian ia meneruskan kuliah di RMIT Australia dengan program Master of Finance (MFin) International Finance. dan selesai di tahun 1999.

Karir Pribadi Di Masa Muda

Alumni Royal Melbourne Institute of Technology [1]ini memulai karir pribadi nya di sebuah perusahaan perbankan investasi dan jasa keuangan multinasional yang berkantor pusat di Frankfurt, Jerman yang bernama Deutsche Bank.

Pada tahun 2003 ia bergabung dengan PT. Binaartha Parama Securities[2] sebagai Vice President. selama kurang lebih 3 tahun 3 bulan. Setelah itu ia diangkat sebagai Director of Operations di PT. Pundi Kencana (Flour Mills) yang dikenal sebagai salah satu perusahaan tepung terigu terbaik di Indonesia, selama 8 tahun ia berkarir disana.

Kiprah Politik Awal

Bernaung di bawah payung Partai Demokrat, ia bersama rekan satu partainya Ingrid Kansil mengamankan tiket ke Senayan setelah berhasil menang dalam pemilihan calon legislatif untuk daerah Jawa Barat IV (wilayah Sukabumi dan sekitarnya) dengan mengantongi perolehan 72.064 suara. Sebuah sejarah pertama kali sebagai partai baru yang berhasil meraih 2 kursi sekaligus dari jatah 6 kursi yang ada saat itu.


Pada tahun 2013 -setahun sebelum berakhir masa jabatan sebagai anggota legislatif-ia memutuskan untuk mencalonkan diri kembali sebagai anggota dewan pusat untuk periode 2014-2019. Namun kondisi internal partai demokrat sangat tidak stabil dikarenakan kisruh diterpa isu mega korupsi proyek hambalang dan permasalahan internal struktur partai terkait pencalonan ketua umum partai kala itu pada akhir nya menyebabkan ia gagal untuk melenggang di senayan untuk yang kedua kalinya di pemilu 2014.

Karir Pribadi Kedua

Kemudian ia berhasil meraih puncak karir professionalnya dengan bergabung di 2 perusahaan asing ternama yaitu PT. Wilmar Indonesia (Wilmar Group) - Food and Agriculture Wilmar International, sebuah grup perusahaan agribisnis Singapura sebagai Sales and Marketing Director dan EcoOils Indonesia [Kewalram Chanrai Group (KCG)] - Palm Oil Waste / Sustainable Energy sebagai Executive Vice President.

Terjun Kembali Ke Dunia Politik

Di tahun 2022 tepat nya dibulan Juli, ia secara resmi bergabung dan diterima sebagai kader Partai Golongan Karya dan menjadi bakal calon legislatif untuk DPR RI pada pemilu serentak tahun 2024 nanti.

Terus berusaha memajukan Sukabumi dan memberi yang terbaik, ia memiliki keyakinan bahwa berjuang dan berkarya untuk mencapai hal besar justru harus dimulai dari yang kecil. Demikian dia melihat dirinya, demikian pula ia melihat Sukabumi; perubahan kecil dan mendasar yang berkelanjutan akan mengantar Sukabumi menjadi wilayah besar dan makmur.[1]

Referensi