Pengabdi Setan 2: Communion
Pengabdi Setan 2: Communion | |
---|---|
Sutradara | Joko Anwar |
Produser |
|
Ditulis oleh | Joko Anwar |
Pemeran | |
Penata musik |
|
Sinematografer | Jaisal Tanjung |
Penyunting | Dinda Amanda |
Perusahaan produksi |
|
Distributor | Rapi Films |
Tanggal rilis | |
Durasi | 119 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Pengabdi Setan 2: Communion adalah sebuah film horor Indonesia tahun 2022 yang disutradarai dan ditulis oleh Joko Anwar sebagai sekuel dari film tahun 2017, Pengabdi Setan. Film yang ditayangkan di bioskop pada 4 Agustus 2022 ini masih dibintangi oleh para pemeran dari film pertamanya, yakni Tara Basro, Endy Arfian, Nasar Anuz, dan Bront Palarae.[1]
Alur
Pada tahun 1955 di Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Budiman Syailendra diminta oleh Heru Kusuma seorang komandan polisi yang merupakan sahabat lamanya untuk meliput penemuan puluhan mayat dengan posisi bersujud pada gambar bertuliskan Raminom di Observatorium Bosscha. Heru tidak ingin mengusut penemuan ini secara resmi karena khawatir akan mengganggu kelancaran Konferensi Asia–Afrika di Bandung. Ia meminta Budiman untuk mencari tahu dan menyebarkan temuan ini diam-diam.
Di tahun 1984, Rini sekeluarga kini menetap di rumah susun milik pemerintah setelah kejadian di rumah mereka yang lama. Rumah susun ini terletak di dataran rendah Jakarta Utara dan dekat laut.
Malam sebelum kejadian itu, Rini membuang sampah di lantai 8 ia dilihat oleh penghuni kamar tersebut, usai membuang sampah disitu, ia dilihat penghuni lain dengan tatapan misterius bersama penghuni lainnya. Usai membuang sampah, penghuni tersebut kembali ke unit masing-masing dikarenakan tempat lorong sampah tersebut angker & menakutkan sebelum Tari terjatuh di lorong tersebut.
Di tempat yang sama, Wisnu juga membuang sampah disitu sama seperti Rini. Dan sampah tersebut pun mampet menggunakan tongkat pemungut sampah agar tidak mampet. Ia mendengar suara rintihan ada didalamnya, ia mengaku diteror suara misterius, dan Wisnu ditarik oleh suara misterius di lorong sampah, nyaris ia terjun sebelum Tari terjatuh disitu dan Wisnu keluar & menutup pintu lorong tersebut dengan keras. Suara tersebut dikarenakan ia harus membuka pintunya karena ia merasa kepanasan. Wisnu sangat ketakutan dengan suara tersebut, lalu sosok tersebut berpindah ke belakang Wisnu dengan suara lantang ia harus buka pintu lorong dengan wajah menakutkan, ia lari & menutup fotonya dikamar Wisnu bahwa suara tersebut adalah suara almarhum ayahnya yang sangat jahat & dulu ingin memberikan sebuah bahasa isyarat rahasia sebelum ia wafat. Ayahnya tewas karena kebakaran & ia terkunci disebuah kamar lalu terbakar, sementara Wisnu & ibunya selamat dari insiden tersebut.
Pada tanggal 16 April, sebuah kecelakaan lift terjadi dan menewaskan seluruh orang di dalamnya berikut anak-anak yang memunguti uang logam dari salah seseorang yang menaiki lift kecuali Bapak. Wina terengah-engah karena lift akan jatuh ke tiga temannya hendak memungut uang logam, dan ketiganya pun tewas mengenaskan dan darah muncrat ke Wina lalu ia teriak histeris dan menangis karena ketiga temannya tertimpa lift yang terjatuh bersama orang didalamnya. Para korban kemudian dikafani di unit masing-masing sebelum akan dikubur keesokan harinya. Pemberitahuan badai besar membuat sebagian besar penghuni rumah susun mengungsi, menyisakan Rini sekeluarga dan beberapa orang lain. Listrik rumah susun kemudian mati dan lantai bawah rumah susun tenggelam oleh banjir. Sementara itu, Budiman mendapatkan kiriman paket dari Heru yang tewas karena bunuh diri. Kiriman tersebut berisi beberapa benda, salah satunya foto Bapak saat masih muda, foto rumah susun yang baru dibangun, dan Pear of Anguish. Ia menyadari ada bahaya di rumah susun itu dan bergegas ke sana. Namun, tiada seorang pun yang mau mengantarnya ke sana karena rumah susun itu dilanda banjir.
Toni, Bondi & lainnya memasuki unit Wina sambil melihat jasad ayahnya menjadi korban kecelakaan lift. Wina & ibunya sambil berbincang bersama Toni, & lainnya. Lalu, koreknya tiba tiba mati dengan sendirinya, dan ia mendengar suara misterius dengan bahasa Bali, dan suara itu bukan suara ibunya Wina melainkan suara dari pintu luar. Bahwa suara misterius itu adalah suara Raminom/ibu yang sedang lewat dengan cepat, bahkan iseng secara misterius.
Wina mendengar ibunya berada diluar & dikamarnya. Ia sambil membawa sebuah korek api untuk menerangi rusun yang mati total. Wina ketakutan mendengar suara ibunya serta ia melihat sosok arwah tiga temannya bermain. Korek api Wina pun mati berkali-kali, dan ia kaget teriak histeris karena ia didekati tiga arwah temannya yang tertimpa lift tadi, lalu kabur dan bersembunyi dalam lift, dimana ketika ia berada di dalamnya, pintu lift pun macet dan tiba-tiba arwah ibunya mengagetkannya. Wina yang menyadari bahwa ia melayang di lorong lift yang sudah tidak lagi beroperasi, terjatuh hingga ke lantai dasar dan tewas.
Rini membantu Wisnu, anak yang kini yatim piatu setelah ibunya turut menjadi korban kecelakaan lift. Wisnu bercerita ia dan ibunya kerap diperlakukan dengan kejam oleh ayahnya yang tewas dalam kebakaran rumahnya. Wisnu dan ibunya berbicara dengan bahasa isyarat rahasia yang mereka pelajari dari sebuah buku yang mereka temukan di dalam koper di toko buku yang sering mereka kunjungi. Toni membantu Ustadz Mahmud untuk memeriksa keadaan unit korban kecelakaan yang tinggal sendiri dan berkenalan dengan penghuni lain yaitu Dino dan Tari. Saat di unit Dino, Toni masuk ke unit sebelahnya dan menemukan album foto berisi rumah susun yang masih baru dan orang-orang yang sama yang suka Toni temui saat menemani ibunya pentas. Bondi bersama temannya Ari dan Darto berkeliling rumah susun dan menyadari bahwa semua unit kosong. Mereka memasuki unit Ketua RT dan melihat foto saat rumah susun dibangun, yang dulunya merupakan kawasan pemakaman. Mereka juga menyadari rumah susun itu terdiri dari 15 lantai, tetapi mereka tidak kunjung menemukan tangga ke lantai itu.
Ucapan Wisnu tentang koper membuat Rini penasaran dengan koper yang selalu Bapak bawa saat bekerja dan dikunci di lemari saat pulang. Rini dan Wisnu bertemu dengan Toni, Dino, dan Tari dan berkumpul di unit Dino untuk menceritakan hasil temuan mereka. Toni memperlihatkan sebuah gambar yang mirip ibu mereka, tetapi dengan tulisan Raminom dan Rini bercerita bahwa ibu mereka berganti penampilan secara drastis setelah merilis lagu Kelam Malam. Saat membuka koper Bapak, mereka terkejut dan lari karena mereka melihat ada banyak potongan jari manusia di dalamnya. Di saat yang sama, di lantai 14 Bondi dan kawan-kawan menemukan unit yang tidak terkunci dan menemukan Ian, adik bungsunya, sedang duduk di sana dan mengaku tidak tahu mengapa bisa di sana.
Tari dan Dino yang berlari terpencar dan masing-masing tewas setelah diganggu oleh sosok pocong dan Ibu, begitupun dengan Ustadz Mahmud. Ketiganya tewas dengan bentuk berbeda, yaitu Dino tewas tertusuk garpu jerami usai kaget melihat Raminom/Ibu karena ia terkurung dalam selendang yang tiada habisnya seperti Rini dulu diganggu juga usai salat dirumah lamanya, karena Dino telah melempar selendang ibu ke air untuk kabur saat ia kaget ada sosok ibu diatas tangga lalu ia tertusuk garpu jerami dibawahnya. Ustad Mahmud juga ikut sasaran karena ia bertempur dengan kelompok berjubah hitam membawa payung hitam mengaku kelompok sekte tapi gagal & tewas dengan kondisi kepala dipatahkan. Dan Tari pun terengah engah karena ia ketakutan dikejar pocong & ibu, dan ia bersembunyi di lorong sampah tempat dimana Rini membuang sampah disitu dilihat oleh penghuni kamar tersebut dengan tatapan misterius, Toni membuang radio disitu & Wisnu membuang sampah lalu diteror oleh almarhum ayahnya yang wafat karena pasca kebakaran rumahnya di sebuah lorong sampah dengan tubuh mengenaskan. Didalam lorong sampah tersebut, Tari merasa ketakutan. Ia kaget mendengar suara radio yang usai Toni membuangnya karena berisi suara mengerikan & ejekan yaitu mendengar percakapan antara wartawan radio & suara Tari bahwa ia bergabung di neraka karena suara radio Tari sebelum dibuang tidak begitu karena seolah olah berubah dengan sendirinya. Usai mendengar radio misterius yang dibuang oleh Dino, Tari merasa ketakutan & menengok keatas lalu kaget ada pocong yang berasal dari pintu lorong yang ia sembunyi tadi mengeluarkan bayi disitu lewat mulut, Tari berteriak histeris usai kaget, dan Tari jatuh terjun langsung ke lorong, dan kedua kakinya terlipat & patah ke punggungnya dan Tari tewas didalam lorong tersebut, seperti yang diramalkan suara misterius di radio bahwa ia tersiksa dalam kuburan sempit (lorong pembuangan sampah) dan tubuhnya digerogoti belatung.
Rini, Toni, dan Wisnu bertemu dengan Bondi dan Ian. Wisnu dan Ian ternyata dapat berbicara melalui bahasa isyarat rahasia. Rini memutuskan untuk membawa Ian serta ke bawah, namun dihadang oleh Bapak. Bapak mencoba menjelaskan yang ia lakukan adalah untuk melindungi mereka. Saat Bapak melihat Ian, Bapak menyerang dan lampu semprong yang Rini bawa mati. Di tengah kegelapan, mereka lari berhamburan dan dikejar mayat-mayat kecelakaan lift yang bangkit termasuk Wina yang sudah berubah menjadi mayat hidup. Sosok-sosok berjubah hitam menampakkan diri. Rini lalu dipukul dan jatuh pingsan oleh sosok hitam tersebut.
Rini terbangun di lantai 15 yang tersembunyi. Ia melihat Ian tengah mengorkestrasi sosok-sosok berjubah hitam dengan bahasa isyarat rahasia. Di belakang mereka berdiri Ibu dan mayat-mayat yang bangkit. Ian menyuapi Rini dengan daun parsley yang membuatnya terlena dalam mimpi indah, tetapi Rini sadar dan memuntahkan daun itu. Rini melihat Bapak dieksekusi dengan ditarik oleh empat ekor kuda dari empat arah hingga tewas terbelah menjadi beberapa bagian. Saat Toni diikat, Budiman dan Wisnu datang ke lantai tersebut. Budiman menembakkan pistol ke sosok-sosok berjubah hitam menewaskan beberapa anggota sekte serta melemparkan biji saga hitam ke arah kelompok pocong agar tidak menyerang, dan mengarahkan Pear Of Anguish ke Raminom/Ibu sehingga terlempar ke atas, karena alat dipegang Budiman tersebut sebagai kelemahan Raminom karena mengaku ia dulu trauma disiksa dengan alat tersebut. Rini tersadar dan memukul Ian, lalu turun ke lantai bawah dibantu Ari dan Darto menuju perahu untuk berusaha kabur.
Saat di perahu, Budiman bercerita bahwa dulu Bapak adalah seorang polisi. Ketika bapak sedang bertugas ia menemukan para pemuja Raminom. Bapak kemudian mengajak ibu untuk bergabung agar Rini dan adik-adiknya lahir dan agar ibu terkenal. Bapak kemudian ingin menyudahi kesepakatan dengan sekte pemuja setan, namun syaratnya ia harus membunuh 1000 jiwa dan menjadi eksekutor penembakan misterius. Ia juga berkata sebenarnya Bapak adalah target sekte itu, bukan Ibu.
Keesokan harinya saat badai sudah reda, Darminah dan Batara kembali ke unit mereka di sebelah unit Dino. Darminah berkata seharusnya mereka hadir pada malam tersebut tetapi Batara mengatakan bahwa mereka memang harus membiarkan peristiwa semalam terjadi karena sesuai dengan rencana mereka. Mereka berbicara bahwa orang-orang tak mengetahui mereka berada di pihak mana dan kemudian berdansa. Kamera bergerak ke sebuah foto bertuliskan "Bandung, 1955", ketika Darminah dan Batara ada di sana. Wajah mereka tampak sama seperti tak dimakan usia. Darminah dan Batara lalu berdansa dan film berakhir seperti di rumah lama tersebut.
Pemeran
- Tara Basro sebagai Rini Suwono
- Endy Arfian sebagai Toni Suwono
- Nasar Anuz sebagai Bondi Suwono
- Bront Palarae sebagai Bahri Suwono/Bapak
- Ayu Laksmi sebagai Mawarni Suwono/Ibu/Raminom
- Muhammad Adhiyat sebagai Ian Suwono
- Muzakki Ramdhan sebagai Wisnu Hendrawan
- Ratu Felisha sebagai Tari Daryati
- Fatih Unru sebagai Ari Gunawan
- Moh. Iqbal Sulaiman sebagai Darto Suhaimi
- Egi Fedly sebagai Budiman Syailendra
- Jourdy Pranata sebagai Dino Suhendar
- Nafiza Fatia Rani sebagai Wina Endarti
- Kiki Narendra sebagai Ustaz Mahmud
- Rukman Rosadi sebagai Heru Kusuma
- Muhammad Abbe sebagai Ayah Ari
- Asmara Abigail sebagai Darminah
- Fachri Albar sebagai Batara
- Maera Panigoro sebagai Diana Sasmi, supervisor Rini
- Sita Nursanti sebagai Hayati Darsono, dosen Rini
- Patty Sandya sebagai Ibu Ari, korban lift / pocong
- Mian Tiara sebagai Ibu Wisnu, korban lift / pocong
- Mukhlist Abot sebagai Ayah Wisnu / pocong
- Ibrahim Mardikusno sebagai pria muda, korban lift / pocong
- Cindy Nirmala sebagai wanita muda, korban lift / pocong
- Nazira C. Noer sebagai ibu hamil, korban lift / pocong
- Ramadhan Al Raysid sebagai sopir taksi
- Aimee Saras sebagai pembawa berita
- Aghi Narottama sebagai pembaca berita
- Tommy Dewo sebagai pelayat
- Bonaventura Sarif Andrian sebagai pendeta
- Rieviena Yulieta sebagai penyiar radio
- Tia Hasibuan sebagai penelepon radio
- Joko Anwar sebagai penyiar radio/penelepon radio/penumpang bus
Syuting
Pengambilan gambar film Pengabdi Setan 2: Communion dimulai pada awal bulan Juni 2020. Berlangsung selama 3 tahun, syuting berlangsung di lokasi Rusunami Sumber Arta, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Penayangan
Film ini ditayangkan di Indonesia pada 4 Agustus 2022.[2]
Pada 30 Juli 2022, Pengabdi Setan 2: Communion tayang perdana di studio IMAX. Film tersebut merupakan film dari Asia Tenggara pertama yang tayang dalam format IMAX.[3]
Pemasaran
Trailer penggoda pertama diluncurkan pada 27 Januari 2022.[4] Trailer penggoda kedua diluncurkan pada 4 Juni 2022. Trailer diluncurkan pada 16 Juni 2022.
Selain tayang di Indonesia pada 4 Agustus 2022, di Malaysia pada 11 Agustus 2022, di Singapura pada 12 Agustus 2022, di Vietnam pada 16 September 2022, di Disney+ Hotstar pada 30 Oktober 2022, dan di Jepang pada 17 Pebruari 2023
Penghargaan
Tahun | Penghargaan | Kategori | Penerima | Hasil |
---|---|---|---|---|
2022 | Festival Film Wartawan Indonesia | Film Terbaik - Genre Horor | Gope T. Samtani & Tia Hasibuan | Menang |
Sutradara Terbaik - Genre Horor | Joko Anwar | Menang | ||
Penata Gambar Terbaik - Genre Horor | Dinda Amanda | Menang | ||
Penata Kamera Terbaik - Genre Horor | Ical Tanjung | Menang | ||
Penulis Skenario Terbaik - Genre Horor | Joko Anwar | Menang | ||
Aktor Utama Terbaik - Genre Horor | Endy Arfian | Menang | ||
Aktris Utama Terbaik - Genre Horor | Tara Basro | Nominasi | ||
Aktris Pendukung Terbaik - Genre Horor | Ratu Felisha | Nominasi | ||
Ayu Laksmi | Nominasi | |||
Indonesian Movie Actors Awards | Ansambel Terbaik | Joko Anwar - Rapi Films | Nominasi | |
Film Terfavorit | Nominasi | |||
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Ratu Felisha | Nominasi | ||
Pemeran Pendukung Wanita Terfavorit | Nominasi | |||
Festival Film Indonesia | Pengarah Sinematografi Terbaik | Jaisal Tanjung I.C.S | Nominasi | |
Penyunting Gambar Terbaik | Dinda Amanda | Nominasi | ||
Penata Efek Visual Terbaik | Abby Eldipie | Menang | ||
Penata Suara Terbaik | Mohammad Ikhsan & Anhar Moha | Menang | ||
Penata Musik Terbaik | Aghi Narottama, Bemby Gusti, Tony Merle | Nominasi | ||
Pengarah Artistik Terbaik | Allan Sebastian | Nominasi | ||
Penata Rias Terbaik | Darwin Tse | Nominasi | ||
2023 | Rekor MURI | Piala Khusus Pemecah Rekor Penonton Hari Pertama Terbanyak Sepanjang Masa | Pengabdi Setan 2: Communion | Belum diputuskan |
Referensi
- ^ Riandi, Ady Prawira (6 Januari 2022). "Joko Anwar Umumkan Pengabdi Setan 2 Tayang Tahun Ini". Kompas. Diakses tanggal 6 Januari 2022.
- ^ Kristianti, Livia (15 April 2022). Alviansyah Pasaribu, ed. ""Pengabdi Setan 2" tayang 4 Agustus 2022". Antara. Diakses tanggal 19 April 2022.
- ^ Puspita Sari, Rintan (8 Agustus 2022). "Pengabdi Setan 2: Communion, Film Asia Tenggara Pertama yang Tayang di IMAX". Kompas. Diakses tanggal 13 Agustus 2022.
- ^ Rantung, Revi C. (27 Januari 2022). Pangerang, Andi Muttya Keteng, ed. "Teaser Audio Pengabdi Setan 2 Dirilis, Terdengar Suara Wanita Ketakutan". Kompas. Diakses tanggal 27 Januari 2022.
Pranala luar
- Pengabdi Setan 2: Communion di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- Pengabdi Setan 2: Communion di Film Indonesia