Lompat ke isi

Sunan Kudus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sunan Kudus
Kaligrafi Sunan Kudus
Informasi pribadi
Lahir
Ja'far Ash-Ṣhadiq

Kudus, Majapahit
Meninggal1550
Kudus, masa Kesultanan Demak
AgamaIslam
Pasangan
  • Dewi Rahil
  • Putri Pangeran Pecat Tandha Terung
Anak
  • Sayyid Hasan
  • Nyi Ageng Pembayun
  • Panembahan Palembang
  • Panembahan Mekaos Honggokusumo
  • Panembahan Qodhi
  • Panembahan Karimun
  • Panembahan Joko
  • Ratu Pakojo
  • Prodobinabar
Orang tua
DenominasiSunni
Dikenal sebagaiWali Songo
Pemimpin Muslim
PendahuluMaulana Malik Isra'il
PenerusSayyid Hasan

Sunan Kudus adalah ulama dan senopati gagah berani yang dimasukkan dalam daftar Wali Songo. Nama lahirnya adalah Ja'far Ash-Shadiq. Ia adalah putra Sunan Ampel dan Dewi Candrawati

Sementara itu, Sunan Kudus atau Ja’far Ash-Shadiq merupakan keturunan ke-23 dari Rasulullah SAW. Ibunya bernama Nyai Dewi Candrawati.

Nasabnya adalah sebagai berikut:

Sunan Kudus bin Sunan Ampel bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain binti Sayyidah Fathimah Az-Zahra bin Nabi Muhammad Rasulullah.

Karya Sunan Kudus

Pada tahun 1530, Sunan Kudus mendirikan sebuah mesjid di desa Kerjasan, Kota Kudus, yang kini terkenal dengan nama Masjid Agung Kudus dan masih bertahan hingga sekarang. Sekarang Masjid Agung Kudus berada di alun-alun kota Kudus Jawa Tengah.

Peninggalan lain dari Sunan Kudus adalah permintaannya kepada masyarakat untuk tidak memotong hewan kurban sapi dalam perayaan Idul Adha untuk menghormati masyarakat penganut agama Hindu dengan mengganti kurban sapi dengan memotong kurban kerbau, pesan untuk memotong kurban kerbau ini masih banyak ditaati oleh masyarakat Kudus hingga saat ini.

Sementara itu, Sunan Kudus atau Ja’far Ash-Shadiq merupakan keturunan ke-23 dari Rasulullah SAW. Ibunya bernama Nyai Dewi Candrawati.

Nasabnya adalah sebagai berikut:

Sunan Kudus bin Sunan Ampel bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain binti Sayyidah Fathimah Az-Zahra bin Nabi Muhammad Rasulullah.

Wafatnya Sunan Kudus

Pada tahun 1550, Sunan Kudus meninggal dunia saat menjadi Imam sholat Subuh di Masjid Menara Kudus, dalam posisi sujud. kemudian dimakamkan di lingkungan Masjid Menara Kudus.

Sementara itu, Sunan Kudus atau Ja’far Ash-Shadiq merupakan keturunan ke-23 dari Rasulullah SAW. Ibunya bernama Nyai Dewi Candrawati.

Nasabnya adalah sebagai berikut:

Sunan Kudus bin Sunan Ampel bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain binti Sayyidah Fathimah Az-Zahra bin Nabi Muhammad Rasulullah.

Referensi

  • Ibrahim, Zahrah. 1986. Sastera Sejarah Interpretasi dan Penilaian. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia.
  • Purwadi dan Enis Niken H. 2007. Dakwah Wali Songo: Penyebaran Islam Berbasis Kultural di Tanah Jawa. Yogyakarta: Panji Pustaka.
  • Said, Nur. 2009. Pendidikan Multikultural Warisan Kanjeng Sunan Kudus. Kudus: CV Brillian Media Utama.
  • Sutrisno, Budiono Hadi. 2007. Sejarah Wali Songo: Misi Pengislaman di Jawa. Yogyakarta: Graha Pustaka.
  • Wahyudi, A, Khalid, A. Kisah Wali Songo Para Penyebar Agama Islam Di Tanah Jawa. Surabaya : Karya Ilmu.

Dalam budaya populer

Pranala luar