Lompat ke isi

Johann Friedrich I dari Sachsen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 September 2013 10.06 oleh Sentausa (bicara | kontrib) (perlu catatan kaki)
John Frederick I
Gambar John Frederick I oleh Lucas Cranach (1531).
Elektor Sachsen
Berkuasa16 Agustus 1532 – 24 April 1547
PendahuluJohn
PenerusMaurice
Adipati Sachsen
Berkuasa24 April 1547 – 3 Maret 1554
PendahuluMaurice
PenerusJohn Frederick II
Landgrave Thuringia
Berkuasa16 Agustus 1532 – 24 April 1547
PendahuluJohn
PenerusJohn Ernest
Kelahiran(1503-06-30)30 Juni 1503
Torgau, Elektorat Sachsen, Kekaisaran Romawi Suci
Kematian3 Maret 1554(1554-03-03) (umur 50)
Weimar, Elektorat Sachsen, Kekaisaran Romawi Suci
Pemakaman
St. Peter und Paul, Weimar
PasanganSybille dari Cleves
KeturunanJohn Frederick II, Adipati Sachsen
John William, Adipati Sachsen-Weimar
John Frederick III, Adipati Sachsen-Gotha
WangsaWangsa Wettin
percabangan keturunan ernestine
AyahJohn, Elektor Sachsen
IbuSophie dari Mecklenburg-Schwerin
AgamaLutheran

John Frederick I (bahasa Jerman: Johann Friedrich I; 30 Juni 1503 – 3 Maret 1554), atau lebih dikenal dengan John sang Pemurah Hati (Bahasa Inggris : John the Magnanimous) adalah Elektor Sachsen dan Ketua Federasi Protestan Jerman (Liga Schmalkaldic).

Kehidupan Awal

Gambar-gambar yang menunjukkan kehidupan dari sang elektor. Dilukis dari tahun 1630, kini disimpan di Museum Sejarah Berlin

John Frederick adalah putra sulung dari Elektor John dengan istri pertamanya, Sophie dari Mecklenburg-Schwerin. Ibundanya ini meninggal empat puluh hari setelah kelahirannya, tepatnya pada 12 Juli 1503.

Ia menerima pendidikan dari George Spalatin, yang dianggapnya sebagai orang paling berjasa sepanjang hidupnya. Spalatin adalah sahabat dan penasehat Martin Luther. Maka John Frederick juga memberikan dukungan besar terhadap Martin Luther dengan menjalin hubungan lewat surat-menyurat. Selain itu John Frederick juga rajin membaca tulisan-tulisan karya Martin Luther. Ia juga membangun sebuah kapel Lutheran di kastilnya dan kemudian mengundang Martin Luther untuk memberikan khotbah di dalamnya.

Ayahnya mengenalkan padanya ilmu politik dan berdiplomasi, dimana ia ikut andil dalam perundingan dengan Wangsa Hessedi Kreuzburg dan Friedewald. Selama Diet Speyer Kedua di 1529, ia untuk sementara memegang kekuasaan dari ayahnya. Hal ini dimanfaatkan oleh Archduke Ferdinand untuk melakukan tipu daya kepada John Frederick dengan memerintahkannya untuk membuat tatanan baru untuk negara-negara Evangelis, hal ini bertujuan untuk membuat John Frederick merasa memiliki wewenang lebih besar dari yang dimiliki ayahnya. Namun yang terjadi, ia menandatangani Pengakuan Augsburg dalam Diet Augsburg dan aktif didalamnya. Hal ini membuatnya menjadi orang yang tidak disukai oleh Kaisar.

Menjadi elektor

Di tahun 1532, John Frederick menggantikan ayahnya menjadi Elektor Sachsen. Pada mulanya, ia berkuasa bersama saudaranya, John Ernest, namun mulai 1542 ia menjadi penguasa tunggal.

Chancellor Brück, yang telah menjadi agen urusan politik luar negeri negara, dipertahankan pada tugasnya tersebut. Namun, sifat impulsif yang dimilikinya seringkali membuatnya berbuat berlebihan sebagai penasehat negara dan tindakannya ini sering membahayakan negara. Hal ini terjadi karena kelalaian John Frederick yang merupakan politikus yang kurang bisa berpikiran jauh.

Ia mempererat persatuan gereja dengan memberlakukan peraturan baru di tahun 1542 dan memperbarui peraturan gereja. Dalam Liga Schmalkaldic ia dikenal memimpin lebih tegas dan lebih konsisten dari ayahnya. Ia juga dikenal sebagai penganut fanatik Lutheran. Hal ini membuatnya mendapat masalah dengan Landgrave Hesse, yang berafiliasi dengan bangsa Swiss dan Strasburg yang beraliran Evangelis. Ia menentang kebijakan dari Paus Klemens VII dan Paul III untuk meminta bantuan kepada Dewan Jenderal Kristen untuk menyelesaikan masalah ini, karena ia meyakini bahwa tindakan ini akhirnya mengarah pada pemeliharaan kekuasaan paus dan peraturan mengenai perlakuan pada pihak yang anti paus. Ia lalu gencar mendesak Martin Luther untuk mempropagandakan reformasi protestan lewat Artikel Schmalkaldic. Pada masa Diet Schmalkalden di tahun 1537 dilakukan perundingan antara pihak reformis dan kekaisaran. Perundingan ini tidak menghasilkan apa-apa ketika semua tuntutan ditolak oleh delegasi kekaisaran Dr. Held.

Namun akhirnya ia tetap menyetujui hasil Konferensi Regensburg dengan rasa curiga. Ia menolak untuk menerima artikel yang berisi tentang kebenaran yang telah disusun dengan pengawasan dari Gasparo Contarini untuk memberi kepuasan terhadap dua pihak yang berselisih. Martin Luther menyatakan dirinya juga berada di pihak John Frederick dalam penolakan ini. Hasil perjanjian inipun dinyatakan gagal.

Pertempuran Mühlberg (1547) dan penangkapan John Frederick I. Dilukis tahun 1630, kini disimpan di Museum Sejarah Jerman di Berlin.
Gambar ukiran karya Maerten van Heemskerck yang menggambarkan menyerahnya John Frederick I kepada Charles V.
Kembalinya John Frederick. Dilukis tahun 1630, kini disimpan di Museum Sejarah Jerman di Berlin.

Meskipun telah mendapat peringatan dari Kaisar, juga dari Brück dan Luther. Pada tahun 1541 ia secara sepihak membatalkan penunjukan Julius von Pflug sebagai Uskup Naumburg, dan sebaliknya menunjuk Nicolaus von Amsdorf untuk menjadi uskup dan mengenalkan reformasi protestan disana. Di tahun 1542, ia mengusir Adipati Henry dari Brunswick-Wolfenbüttel dari wilayah kekuasaanya untuk merebut kota beraliran Evangelis seperti Goslar dan Brunswick kemudian juga mengenalkan reformasi disana. Ia melakukan usaha-usaha untuk menghalang-halangi Kaisar Charles V untuk ikut campur. Ia muncul secara pribadi dalam Diet Speyer di tahun 1544, dimana keharmonisan antara kaum Evangelis dan Kaisar tidak pernah lebih dari masa ini. Namun peperangan hampir pecah ini ternyata tidak terjadi dikarenakan John Frederick berunding dengan pihak gabungan Kekaisaran dan Kaum Evangelis dalam Deklarasi Regensburg. Dalam perundingan ini ia menyatakan bahwa pihaknya mengakui segala kebijakan kaum Evangelis dari tahun 1532 hingga 1541. Perundingan ini dilaksanakan karena ia membutuhkan bantuan pasukan reformis protestan dalam perang lain melawan Prancis. Ia berpikir perdamaian akan terjadi sehingga ia dapat memulai langkah baru untuk menyebarkan reformasi.

Saat Perang Schmalkaldic pecah di tahun 1546, ia memulai penaklukan ke arah selatan, namun negerinya sendiri malah diinvasi oleh sepupunya sendiri Elektor Maurice. Hal ini menyebabkan ia terpaksa kembali. Ia lalu memukul mundur pasukan Maurice. Namun, pasukan Kekaisaran datang dengan tiba-tiba (Pertempuran Mühlberg pada 24 April 1547). Hal ini membuat pasukan John Frederick kocar-kacir dan akhirnya dipaksa menyerah. John Frederick sendiri mendapat luka sabetan di wajahnya. Ia lalu menjadi tawanan Kaisar Charles V dan dibuang ke Worms.

Menjadi tawanan

Kaisar Charles V memvonisnya dengan hukuman mati dengan dakwaan pemberontakan. Namun dalam Kapitulasi Wittenberg, ia mengakui kekalahannya. Hal ini membuat hukumannya diturunkan menjadi hukuman penjara seumur hidup.

Meskipun dalam penghukuman, ia tetap teguh dengan pendiriannya.[butuh rujukan] Hal ini dibuktikan dengan kumpulan surat-surat yang dibuatnya untuk anak-anaknya, istrinya dan para penasehatnya. Sahabat dan lawannya sangat mengakui bahwa ia adalah orang dengan kepribadian yang tenang, keyakinannya tak pernah goyah dan kemasyhurannya tetap terasa meskipun sebagai tawanan. Ia secara tegas menolak untuk keluar dari keyakinannya sebagai orang Protestan atau menolak mengakui bahwa ia telah melakukan "sebuah dosa melawan Roh Kudus, karena membuat propaganda melawan Perintah Tuhan". Meskipun ia memperoleh tawaran untuk bebas dengan syarat ia meninggalkan keyakinannya, namun ia tetap secara tegas menolak. Ia juga mengajak keluarganya untuk tetap bertahan.

Kehidupan akhir

Serangan tiba-tiba terhadap Kekaisaran oleh Elektor Maurice membuat John Frederick akhirnya terbebas. Ia resmi keluar dari tahanan pada 1 September 1552. Ia lalu memindahkan kekuasaan ke Weimar dan menata kembali negaranya. Ia menaruh perhatian besar terhadap Universitas Jena. Namun, dua tahun kemudian ia meninggal di Weimar.

Pernikahan dan keluarga

Di Torgau pada tanggal 9 Februari 1527 John Frederick menikahi Sibylle dari Cleves. Mereka memiliki empat orang putra

  1. John Frederick II, Adipati Sachsen
  2. Johann Wilhelm, Adipati Sachsen-Weimar
  3. Johann Ernst
  4. Johann Frederick III, Adipati Sachsen-Gotha (1554–1565)

Leluhur

Referensi

Pranala luar

Johann Friedrich I dari Sachsen
Lahir: 30 Juni 1503 Meninggal: 3 Maret 1554
Didahului oleh:
John
Elektor Sachsen
1532–1547
Diteruskan oleh:
Maurice
Didahului oleh:
Maurice
Adipati Sachsen
1547–1554
Diteruskan oleh:
Johann Frederick II