Lompat ke isi

Empang, Sumbawa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Empang
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Barat
KabupatenSumbawa
Pemerintahan
 • CamatSurianto
Populasi
 • Total22.848 jiwa
Kode pos
84384
Kode Kemendagri52.04.14 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS5204140 Edit nilai pada Wikidata
Luas558.55 km²
Kepadatan40,58 jiwa/km²
Desa/kelurahan10 desa
Peta
PetaKoordinat: 8°46′0.95509″S 118°0′12.78036″E / 8.7669319694°S 118.0035501000°E / -8.7669319694; 118.0035501000


Empang adalah sebuah kecamatan di kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Ibu kotanya berada di Desa Empang Bawa. Luasnya adalah 558,55 km². Pada tahun 2017, penduduknya berjumlah 22,664 jiwa. Pada tahun 2003, Kecamatan Empang bagian timur mengalami pemekaran, yaitu Kecamatan Tarano.

Geografis

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Empang terletak di ujung timur Kabupaten Sumbawa dengan posisi membujur dari arah barat ke timur berkisar antara 117°59'50" Bujur Timur hingga 118°2' Bujur Timur dan 8°31'36" Lintang Selatan.

Menurut iklim, Kecamatan Empang beriklim tropis (iklim muson), yang mempunyai musim hujan lebih pendek daripada musim kemarau. Hal ini dipengaruhi letak wilayahnya yang berbatasan dengan Samudera Indonesia di sebelah selatan. Hal ini terlihat dari banyaknya hari hujan dan curah hujan yang terjadi sepanjang tahun. Pada tahun 2017 tercatat jumlah hari hujan sebanyak 96 hari, lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu sebanyak 109 hari. dengan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Februari yaitu selama 19 hari. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 371 mm. Satu hal yang dapat berpengaruh terhadap hari hujan dan curah hujan adalah besarnya penguapan. Karena banyak sedikitnya penguapan dapat berpengaruh terhadap banyak sedikitnya hari hujan dan curah hujan yang terjadi pada periode berikutnya.

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kecamatan Tarano dan Teluk Saleh
Timur Kecamatan Tarano
Selatan Samudra Hindia
Barat Kecamatan Plampang

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Empang pada tahun 2017 terdiri dari 10 Desa, 39 Dusun, 62 RW, dan 173 RT. Dari 10 desa yang ada, RT terbanyak adalah desa Empang Bawa yaitu sebanyak 24 RT, kemudian diikuti desa Ongko, Boal, Jotang, dan Empang Atas, sedangkan yang paling sedikit RT nya adalah desa Bunga Eja dengan jumlah sebanyak 8 RT. Semua desa di Kecamatan Empang merupakan desa swasembada.

Desa/kelurahan

[sunting | sunting sumber]
  1. Desa Empang Bawa, Kode Pos 84384
  2. Desa Empang Atas, Kode Pos 84384
  3. Desa Jotang, Kode Pos 84384
  4. Desa Boal, Kode Pos 84384
  5. Desa Ongko, Kode Pos 84384
  6. Desa Gapit, Kode Pos 84384
  7. Desa Lamenta, Kode Pos 84384
  8. Desa Bunga Eja, Kode Pos 84384
  9. Desa Pamanto, Kode Pos 84384
  10. Desa Jotang Beru, Kode Pos 84384

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Kependudukan

[sunting | sunting sumber]

Besarnya penyebaran penduduk di tiap desa diketahui dengan memperhatikan tingkat kepadatan penduduk pada masing-masing desa, yang pada tahun 2017 memiliki kisaran antara 27 hingga 333 jiwa/km², dengan rata-rata 41 jiwa/km². Kepadatan penduduk tertinggi, yaitu sebesar 333 jiwa/km² terjadi di desa Empang Bawa, sedangkan yang terendah di desa Lamenta Sebesar 27 jiwa/km². Tinggi angka kepadatan pada desa Empang Bawa dapat dimaklumi karena desa Empang Bawa merupakan pusat pemerintahan di wilayah Kecamatan Empang.

Dilihat dari jenis kelamin, penduduk Kecamatan Empang yang laki-laki tercatat sebanyak 11.646 orang sedangkan penduduk perempuan sebanyak 11.018 orang. Melihat perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan tersebut secara kasar dapat diketahui bahwa penduduk laki-laki di Kecamatan Empang lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan. Hal ini akan lebih jelas dengan memperhatikan angka sex ratio sebesar 106 yang menunjukkan bahwa untuk setiap seratus orang perempuan terdapat 106 orang laki-laki. Hal lain dalam kaitannya dengan jumlah penduduk adalah banyaknya rumah tangga. Pada tahun 2017 di Kecamatan Empang terdapat sebanyak 5.995 rumah tangga. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk maka diketahui rata-rata anggota untuk setiap rumah tangga adalah sebanyak 4 orang. Angka sebaran rata-rata ini hampir sama di semua desa dalam wilayah kecamatan Empang.

Secara garis besar mayoritas penduduk di Kecamatan Empang menganut agama Islam. Kecamatan Empang yang mayoritas penduduknya beragama Islam memiliki sarana ibadah yang merupakan masjid sebanyak 22 bangunan, dan langgar sebanyak 26 bangunan.

Sumber keuangan berasal dari Dana Desa dan Alokasi Dana Desa. Dana Desa (DD) adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa dan ditransfer melalui APBD Kabupaten/Kota setiap tahun, untuk membiayai penyelenggaraan kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal skala Desa. Sedangkan Alokasi Dana Desa (ADD) adalah kewajiban pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengalokasikan anggaran untuk Desa yang diambilkan dari Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU) yang merupakan bagian Dana Perimbangan.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Sarana maupun prasarana seperti sekolah dan guru khususnya di tingkat pendidikan dasar, untuk SD di Kecamatan Empang terdapat dalam jumlah relatif memadai dengan penyebaran yang merata di seluruh desa, sedangkan SLTP hanya terdapat di 3 desa antara lain Empang Atas, Ongko, dan Lamenta.

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Empang seperti puskesmas, puskesmas pembantu, tempat praktek dokter, dan polindes hanya terdapat di beberapa desa saja. Hal yang hampir sama dengan sarana kesehatan adalah keberadaan tenaga kesehatan, seperti dokter, mantri kesehatan, bidan dan dukun bersalin. Tenaga kesehatan seperti bidan/perawat dan dukun bersalin terdapat di seluruh desa, sementara dokter dan mantri kesehatan hanya ada di beberapa desa tertentu saja.

Flora dan Fauna

[sunting | sunting sumber]

Alam flora di Kecamatan Empang terdiri dari hutan rimba / tutupan dan daerah sabana. Daerah hutan rimba / tutupan terdapat di bagian tengah, selatan dan timur yang meliputi rimba alam, rimba tanaman dan jati tanaman, dengan berbagai jenis kayu antara lain kayu sawo kecil, jati, kesambi, katimis, suran, bungir dan binong.

Sedangkan alam fauna terdiri dari berbagai jenis binatang, seperti; sapi liar, kerbau liar dan rusa/menjangan, babi hutan, kera, musang, landak dan ular.

Pertanian

[sunting | sunting sumber]

Kegiatan di bidang pertanian, sudah tentu membutuhkan lahan yang luas yang cukup memadai, bahkan dengan sistem irigasi yang relatif memadai. Pada tahun 2017 di Kecamatan Empang terdapat lahan sawah seluas 6.412 ha, yang terdiri dari 903 ha lahan sawah irigasi yang bisa ditanami padi 1 kali, 4.459 ha lahan sawah irigasi yang bisa ditanami padi 2 kali, 675 ha lahan sawah irigasi yang bisa ditanami padi 3 kali dan 375 ha merupakan lahan sawah Tadah Hujan.

Luas lahan tersebut, disamping dimanfaatkan untuk keperluan pertanian tanaman pangan, juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan peternakan. Ini dapat terlihat, bahwa di Kecamatan Empang terdapat ternak, baik ternak besar, ternak kecil bahkan unggas dalam jumlah yang relatif banyak, dimana ternak kerbau merupakan jenis ternak yang dominan dari ternak yang lainnya.

Produktivitas tanaman padi dan Palawija tahun 2017 Di Kecamatan Empang jika di simpulkan adalah sebagai berikut:

  1. Produktivitas Tanaman Padi sawah mencapai 58,92 kw/ha.
  2. Produktivitas Tanaman Padi Gogo mencapai 58,71 kw/ha.
  3. Produktivitas Tanaman Jagung mencapai 77,16 kw/ha.
  4. Produktivitas Tanaman Kedelai mencapai 17,54 kw/ha.
  5. Produktivitas Tanaman Kacang Hijau mencapai 10,63 kw/ha.
  6. Produktivitas Tanaman Kacang Tanah mencapai 16,78 kw/ha.
  7. Produktivitas Tanaman Ubi Kayu mencapai 135,47 kw/ha.

Sedangkan Hasil Produksi tanaman padi dan Palawija tahun 2017 Kecamatan Empang sebagai berikut:

  1. Hasil Produksi Tanaman Padi Sawah mencapai 52.957 Ton.
  2. Hasil Produksi Tanaman Padi Gogo mencapai 53.743 Ton.
  3. Hasil Produksi Tanaman Jagung mencapai 28.241 Ton.
  4. Hasil Produksi Tanaman Kedelai mencapai 128 Ton.
  5. Hasil Produksi Tanaman Kacang Hijau mencapai 1744 Ton.
  6. Hasil Produksi Tanaman Kacang Tanah mencapai 45 Ton.
  7. Hasil Produksi Tanaman Ubi Kayu mencapai 420 Ton.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]