Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Intervensi Iran di Irak berakar pada invasi ke Irak pasca tahun 2003 oleh Amerika Serikat dan sekutunya ketika infrastruktur angkatan bersenjata Irak, serta intelijen, dibubarkan dalam sebuah proses yang disebut “de-Ba’athifikasi” yang mengizinkan milisi yang memiliki hubungan dekat dengan Teheran untuk bergabung dengan tentara yang baru dibentuk kembali.
Intervensi tersebut mencapai puncaknya setelah masuknya ISIS ke Irak utara pada pertengahan tahun 2014, dan Iran mulai memberikan bantuan militer untuk melawan kemajuan militan tersebut. Iran memberikan penasihat teknis kepada pemerintah Irak dan memberikan senjata kepada Peshmerga Kurdi. Beberapa sumber, di antaranya Reuters, meyakini bahwa sejak pertengahan Juni 2014, pasukan tempur Iran berada di Irak, namun hal ini dibantah oleh Iran.
Milisi Syiah Irak Kata'ib Hizbullah ("Brigade Hizbullah") dan Asa'ib Ahl al-Haq ("Liga Orang Benar"), yang didanai dan dilatih oleh Iran, bertempur bersama Tentara Irak dan Peshmerga dalam merebut kembali wilayah dari ISIS.