Lompat ke isi

Sumer

Koordinat: 32°N 46°E / 32°N 46°E / 32; 46
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sumer
(ca. 5500 — ca. 1800 SM)
Sumer di Near East

Lokasi Sumer pada peta modern, dan lokasi kota-kota utama Sumer dengan garis pantai purba. Pada masa lampau, garis pantai berhampiran dengan kota Ur.
Jangkauan
geografis
Mesopotamia, Timur Dekat, Timur Tengah
PeriodeZaman Batu Muda Akhir, Zaman Perunggu Madya
TanggalSekitar tahun 5500 hingga sekitar tahun 1800 SM
Didahului olehBabak Ubaid
Diikuti olehKemaharajaan Akad

Sumer adalah peradaban tertua yang diketahui, berlokasi di selatan kawasan bersejarah Mesopotamia (sekarang Irak Selatan-Tengah), muncul pada Zaman Tembaga dan Zaman Perunggu Awal antara milenium keenam sampai milenium kelima SM. Seperti tetangganya, Elam, Sumer merupakan salah satu bijana peradaban, bersama-sama dengan Mesir, lembah sungai Sindu, Erligang di lembah sungai Kuning, Karal-Supe, dan Mesoamerika. Para petani Sumer yang berdiam di sepanjang lembah sungai Tigris dan Efrat membudidayakan tanaman bulir-buliran maupun tanaman-tanaman pangan lainnya secara besar-besaran. Kelebihan hasil panen memampukan mereka untuk mendirikan permukiman-permukiman setara kota. Sastra tertua di dunia yang diketahui berasal dari kota-kota Sumer, yaitu Uruk dan Jamdat Nasir, dan diperkirakan tercipta dalam rentang waktu sekitar tahun 3350 hingga sekitar tahun 2500 SM yang menyusul kurun waktu purwaleka sekitar tahun 4000 hingga sekitar tahun 2500 SM.

Sumerians
Kiri: Arca kepala Gudea, pemimpin masyarakat Sumer, sekitar tahun 2150 SM. Kanan: Aksara baji untuk Saĝ-gíg (𒊕𒈪), "Orang Kepala Hitam", sebutan asli masyarakat Sumer bagi diri mereka sendiri. Aksara yang pertama adalah tanda piktografis untuk "kepala" (, kemudian hari berubah menjadi ), aksara yang kedua adalah tanda piktografis untuk "malam", juga untuk "hitam" apabila dilafazkan gíg (, kemudian hari berubah menjadi ).[1][2][3][4]

Istilah "Sumer" (bahasa Akadː 𒋗𒈨𒊒, šumeru)[5] berasal dari sebutan masyarakat Akad untuk "orang Sumer", masyarakat purba penutur bahasa rumpun Nonsemit yang mendiami kawasan selatan Mesopotamia.[6][7][8][9][10] Di dalam peninggalan-peninggalan tertulis mereka, orang Sumer menyebut negeri mereka "Kengir", "negeri tuan-tuan mulia" (bahasa Sumerː 𒆠𒂗𒄀, ki-en-gi(-r), negeri + tuan-tuan + mulia), dan menyebut bahasa mereka "Emegir" (bahasa Sumerː 𒅴𒂠, eme-g̃ir, atau 𒅴𒄀 eme-gi15).[6][11][12]

Asal-usul orang Sumeria tidak diketahui, tetapi mereka menyebut diri "Yang Hitam Kepalanya" atau "Orang Kepala Hitam"[6][13][14][15] (bahasa Sumerː 𒊕𒈪, sag̃-gíg, kepala + hitam, atau 𒊕𒈪𒂵, sag̃-gíg-ga, secara fonetis /saŋ ɡi ɡa/, kepala + hitam + penanda relatif).[1][2][3][4] Sebagai contoh, Raja Sumer yang bernama Syulgi membanggakan dirinya sebagai "raja empat tepas dunia, gembala orang kepala hitam".[16] Orang Akad juga menyebut orang Sumer sebagai "orang kepala hitam", atau ṣalmat-qaqqadi dalam bahasa Akad yang tergolong ke dalam rumpun bahasa Semit.[2][3]

Orang Akad, masyarakat penutur bahasa rumpun Semit Timur yang kelak menaklukkan negara-negara kota orang Sumer, adalah pihak yang memberi Sumer nama bersejarahnya yang utama, tetapi pertumbuhkembangan fonologis istilah šumerû tidak diketahui secara pasti.[17] Istilah Šinʿar (שִׁנְעָר) dalam bahasa Ibrani, Sngr dalam bahasa Mesir, dan Šanhar(a) dalam bahasa Het, yang sama-sama merujuk kepada kawasan selatan Mesopotamia, mungkin saja merupakan ragam barat dari istilah Sumer.[17]

Asal-usul

[sunting | sunting sumber]

Kebanyakan sejarawan menduga bahwa Sumer pertama kali dihuni secara permanen pada rentang waktu sekitar tahun 5500 sampai sekitar tahun 3300 SM oleh suatu masyarakat Asia Barat yang menuturkan bahasa Sumer (merujuk kepada nama-nama kota, sungai, the names of cities, rivers, pekerjaan dasar, dsb., sebagai bukti), salah satu bahasa isolat aglutinatif yang tergolong ke dalam rumpun Nonsemit maupun rumpun Non-India-Eropa.[18][19][20][21][22]

Monumen-monumen Blau memadukan lambang-lambang purwaaksara baji dengan ilustrasi orang Sumer mula-mula, babak Jamdat Nasir, tahun 3100–2700 SM, koleksi Museum Inggris

Sejarawan selebihnya menduga bahwa orang Sumer adalah masyarakat Afrika Utara yang bermigrasi dari Sahara Hijau ke Timur Tengah dan bertanggung jawab atas menyebarnya pertanian di Timur Tengah.[23] Sekalipun demikian, bukti-bukti yang bertentangan dengan pandangan tersebut menyiratkan kesan yang kuat bahwa pertanian muncul untuk pertama kalinya di kawasan Hilal Subur.[24]

Baca juga

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Foxvog, Daniel A. (2016). Elementary Sumerian Glossary (PDF). University of California at Berkeley. hlm. 52. 
  2. ^ a b c "The Pennsylvania Sumerian Dictionary: saĝgiga [humankind]". psd.museum.upenn.edu. 
  3. ^ a b c Diakonoff, I. M.; D'I︠A︡konov, Igor' Mik︠h︡aílovich (1991). Early Antiquity (dalam bahasa Inggris). University of Chicago Press. hlm. 72. ISBN 978-0-226-14465-8. 
  4. ^ a b Feuerstein, Georg; Kak, Subhash; Frawley, David (2005). The Search of the Cradle of Civilization: New Light on Ancient India (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-Second Revised). Motilal Banarsidass Publishers. hlm. 117. ISBN 978-81-208-2037-1. 
  5. ^ "emeĝir [SUMERIAN]". The Pennsylvania Sumerian Dictionary. University of Pennsylvania Museum of Anthropology and Archaeology. Diakses tanggal 14 Juli 2021. 
  6. ^ a b c "Daerah yang dimaksud (ujung selatan Mesopotamia) kini dapat disebut Sumer, dan penduduknya dapat disebut orang Sumer (Sumerians), kendati nama-nama tersebut hanyalah rekaan Inggris daro sebutan-sebutan Akad; orang Sumer sendiri menyebut negeri mereka Kengir, bahasa mereka Emegir, dan diri mereka Sag-giga, "orang kepala hitam." dalam W. Hallo; W. Simpson (1971). The Ancient Near East. New York: Harcourt, Brace, Jovanovich. hlm. 29. 
  7. ^ Black, Jeremy A.; George, A. R.; Postgate, J. N.; Breckwoldt, Tina (2000). A Concise Dictionary of Akkadian (dalam bahasa Inggris). Otto Harrassowitz Verlag. hlm. 384. ISBN 978-3-447-04264-2. 
  8. ^ Miller, Douglas B.; Shipp, R. Mark (1996). An Akkadian Handbook: Paradigms, Helps, Glossary, Logograms, and Sign List (dalam bahasa Inggris). Eisenbrauns. hlm. 68. ISBN 978-0-931464-86-7. 
  9. ^ Piotr Michalowski, "Sumerian," The Cambridge Encyclopedia of the World's Ancient Languages." Penyunting Roger D. Woodard (2004, Cambridge University Press). Halaman 19–59
  10. ^ Roŭ, Georges (1993). Ancient Iraq (edisi ke-3). London, Inggris: Penguin Books. hlm. 80–82. 
  11. ^ Toorn, Karel van der; Becking, Bob; Horst, Pieter Willem van der (1999). Dictionary of Deities and Demons in the Bible (dalam bahasa Inggris). Wm. B. Eerdmans Publishing. hlm. 32. ISBN 978-0-8028-2491-2. 
  12. ^ Edzard, Dietz Otto (2003). Sumerian Grammar (dalam bahasa Inggris). Brill. hlm. 1. ISBN 978-90-474-0340-1. 
  13. ^ "Asal-usul orang Sumer tidak diketahui; mereka menyifatkan diri sendiri sebagai 'orang kepala hitam'" Haywood, John (2005). The Penguin Historical Atlas of Ancient Civilizations (dalam bahasa Inggris). Penguin. hlm. 28. ISBN 978-0-14-101448-7. 
  14. ^ Diakonoff, I. M. (2013). Early Antiquity (dalam bahasa Inggris). University of Chicago Press. hlm. 72. ISBN 978-0-226-14467-2. 
  15. ^ Finer, Samuel Edward; Finer, S. E. (1997). The History of Government from the Earliest Times: Ancient monarchies and empires (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. hlm. 99. ISBN 978-0-19-820664-4. 
  16. ^ "Akulah raja empat tepas dunia, akul gembala, penggembala 'orang kepala hitam'" dalam Liverani, Mario (2013). The Ancient Near East: History, Society and Economy (dalam bahasa Inggris). Routledge. hlm. 167. ISBN 978-1-134-75084-9. 
  17. ^ a b van der Toorn, K.; van der Horst, P. W. (January 1990). "Nimrod before and after the Bible". The Harvard Theological Review. 83 (1): 1–29. doi:10.1017/S0017816000005502. 
  18. ^ Kramer, Samuel Noah (1988). In the World of Sumer: An Autobiography. Wayne State University Press. hlm. 44. ISBN 978-0-8143-2121-8. 
  19. ^ "Ancient Mesopotamia. Teaching materials". Oriental Institute in collaboration with Chicago Web Docent and eCUIP, The Digital Library. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 November 2013. Diakses tanggal 5 Maret 2015. 
  20. ^ "The Ubaid Period (5500–4000 B.C.)". Heilbrunn Timeline of Art History. New York: Department of Ancient Near Eastern Art, Metropolitan Museum of Art. October 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 07 Juli 2021. Diakses tanggal 22 Februari 2014. 
  21. ^ "Ubaid Culture". The British Museum. 
  22. ^ Carter, Rober A.; Graham, Philip, ed. (April 2006). "Beyond the Ubaid" (PDF). University of Durham. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 21 Maret 2014. Diakses tanggal 22 Februari 2014. 
  23. ^ Arnaiz-Villena, Antonio; Martínez-Laso, Jorge; Gómez-Casado, Eduardo (2000). Prehistoric Iberia: Genetics, Anthropology, and Linguistics:. International Conference on Prehistoric Iberia : Genetics, Anthropology, and Linguistics; November 16–17, 1998; Madrid, Spanyol. Springer Science & Business Media. hlm. 22. ISBN 978-0-306-46364-8. 
  24. ^ Lazaridis, I.; Nadel, D.; Rollefson, G. (2016). "Genomic insights into the origin of farming in the ancient Near East". Nature. 536 (7617): 419–424. Bibcode:2016Natur.536..419L. doi:10.1038/nature19310. PMC 5003663alt=Dapat diakses gratis. PMID 27459054. 

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Ascalone, Enrico. 2007. Mesopotamia: Assyrians, Sumerians, Babylonians (Dictionaries of Civilizations; 1). Berkeley, California: University of California Press. ISBN 0-520-25266-7 (paperback).
  • Bottéro, Jean, André Finet, Bertrand Lafont, and George Roux. 2001. Everyday Life in Ancient Mesopotamia. Edinburgh, Scotland: Edinburgh University Press, Baltimore, Maryland: Johns Hopkins University Press.
  • Crawford, Harriet E. W. 2004. Sumer and the Sumerians. Cambridge: Cambridge University Press.
  • Leick, Gwendolyn. 2002. Mesopotamia: Invention of the City. London, England and New York: Penguin.
  • Lloyd, Seton. 1978. The Archaeology of Mesopotamia: From the Old Stone Age to the Persian Conquest. London, England: Thames and Hudson.
  • Nemet-Nejat, Karen Rhea. 1998. Daily Life in Ancient Mesopotamia. London, England and Westport, Connecticut: Greenwood Press.
  • Kramer, Samuel Noah (1972). Sumerian Mythology: A Study of Spiritual and Literary Achievement in the Third Millennium B.C. (edisi ke-Revised). Philadelphia, Pennsylvania: University of Pennsylvania Press. ISBN 978-0-8122-1047-7. 
  • Roux, Georges. 1992. Ancient Iraq, 560 pages. London, England: Penguin (earlier printings may have different pagination: 1966, 480 pages, Pelican; 1964, 431 pages, London, England: Allen and Urwin).
  • Schomp, Virginia. Ancient Mesopotamia: The Sumerians, Babylonians, and Assyrians.
  • Sumer: Cities of Eden (Timelife Lost Civilizations). Alexandria, Virginia: Time-Life Books, 1993 (hardcover), ISBN 0-8094-9887-1).
  • Woolley, C. Leonard. 1929. The Sumerians Diarsipkan 2021-04-15 di Wayback Machine.. Oxford: Clarendon Press.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

32°N 46°E / 32°N 46°E / 32; 46 Templat:Linimasa Mesopotamia

Templat:Topik Irak Templat:Penguasa Timur Dekat Kuno