Lompat ke isi

Yosua 17

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yosua 17
Kitab Yosua lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab Yosua
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
6

Yosua 17 (disingkat Yos 17) adalah pasal ketujuh belas Kitab Yosua dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen yang memuat riwayat Yosua dalam memimpin orang Israel menduduki tanah Kanaan.[1] Pasal ini berisi catatan mengenai pembagian tanah Kanaan kepada suku Yusuf, yaitu suku Manasye dan Efraim (lanjutan dari pasal 16.[2]

Pembagian tanah suku-suku Israel
  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi setelah bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan,[3] dan telah berperang selama 5 tahun untuk menaklukkan tanah Kanaan. Diperkirakan sekitar tahun 1400 SM.

Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Bagian undian yang ditentukan bagi suku Manasye, sebab dialah anak sulung Yusuf, ialah demikian: Kepada Makhir, anak sulung Manasye, bapa Gilead, telah diberikan Gilead dan Basan, karena ia seorang tentara. (TB)[4]

Yakub menolak Ruben sebagai anak sulungnya,[5] dan memberikan warisan dua bagian tanah yang menjadi hak anak sulung kepada Yusuf dalam bentuk warisan untuk keturunan dua putranya: Manasye dan Efraim. Manasye sebagai anak sulung Yusuf mendapat dua bagian tanah, yaitu satu bagian di sebelah timur sungai Yordan dan satu bagian di sebelah baratnya bersebelahan dengan suku Efraim. Makhir, sebagai putra sulung Manasye, mendapat dua bagian tanah dari bagian suku Manasye, yaitu: Gilead dan Basan.[6]

Jadi bagian itulah yang ditentukan bagi anak-anak Manasye yang lain, menurut kaum-kaum mereka, yakni bagi bani Abiezer, bani Helek, bani Asriel, bani Sekhem, bani Hefer dan bani Semida; itulah keturunan yang laki-laki dari Manasye bin Yusuf, menurut kaum-kaum mereka. (TB)[7]

Sejumlah nama ini muncul dalam tulisan-tulisan dalam Ostrakon Samaria yang berasal dari abad ke-9/ke-8 SM.

Setelah orang Israel menjadi kuat, orang Kanaan itu dibuatnya menjadi orang rodi, tetapi tidaklah sama sekali mereka itu dihalaunya. (TB)[8]

Israel gagal memiliki negeri itu sepenuhnya dan mengusir sama sekali orang Kanaan karena dua alasan.

  1. Mereka menginginkan keuntungan dan kemakmuran yang diperoleh dari kerja paksa dan upeti orang-orang Kanaan. Berkompromi dalam kehendak Allah demi kemudahan dan uang berarti menabur benih-benih kemurtadan bagi masa depan (bandingkan Hakim–hakim 1:21,27–29; Hakim–hakim 2:11–13).
  2. Beberapa orang Kanaan dengan "kereta besi" mereka (ayat Yosua 17:16–18; Hakim–hakim 1:19) memiliki perlengkapan senjata yang lebih unggul dari orang Israel yang tidak dapat mereka kalahkan dengan kekuatan sendiri. Mereka mulai kehilangan kepercayaan kepada kuasa Allah mereka untuk mengalahkan musuh mereka (bandingkan Mazmur 20:7-9).[9]
Berkatalah bani Yusuf kepada Yosua, demikian: "Mengapa engkau memberikan kepadaku hanya satu bagian undian dan satu bidang tanah saja menjadi milik pusaka, padahal aku ini bangsa yang banyak jumlahnya, karena TUHAN sampai sekarang memberkati aku?" (TB)[10]
Jawab Yosua kepada mereka: "Kalau engkau bangsa yang banyak jumlahnya, pergilah ke hutan dan bukalah tanah bagimu di sana di negeri orang Feris dan orang Refaim, jika pegunungan Efraim terlalu sesak bagimu." (TB)[11]
Kemudian berkatalah bani Yusuf: "Pegunungan itu tidak cukup bagi kami, dan semua orang Kanaan yang diam di dataran itu mempunyai kereta besi, baik yang diam di Bet-Sean dengan segala anak kotanya maupun yang diam di lembah Yizreel." (TB)[12]
Lalu berkatalah Yosua kepada keturunan Yusuf, kepada suku Efraim dan suku Manasye: "Engkau ini bangsa yang banyak jumlahnya dan mempunyai kekuatan yang besar; tidak hanya satu bagian undian ditentukan bagimu," (TB)[13]
"tetapi pegunungan itu akan ditentukan bagimu juga, dan karena tanah itu hutan, haruslah kamu membukanya; kamu akan memilikinya sampai kepada ujung-ujungnya, sebab kamu akan menghalau orang Kanaan itu, sekalipun mereka mempunyai kereta besi dan sekalipun mereka kuat." (TB)[14]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ a b Yosua 4:19
  4. ^ Yosua 17:1 - Sabda.org
  5. ^ Kejadian 49
  6. ^ Lihat Yosua 16 dan Yosua 17.
  7. ^ Yosua 17:2 - Sabda.org
  8. ^ Yosua 17:13 - Sabda.org
  9. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  10. ^ Yosua 17:14 - Sabda.org
  11. ^ Yosua 17:15 - Sabda.org
  12. ^ Yosua 17:16 - Sabda.org
  13. ^ Yosua 17:17 - Sabda.org
  14. ^ Yosua 17:18 - Sabda.org

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]