Lompat ke isi

Zerubabel

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Zerubabel menunjukkan rencana kota Yerusalem kepada raja Koresy

Zerubabel (bahasa Ibrani: זְרֻבָּבֶל, Modern Zrubavel Tiberias Zərubbāḇél; bahasa Yunani: Ζοροβαβελ, Zorobabel; bahasa Latin: Zorobabel; bahasa Inggris: Zerubbabel), putra Sealtiel, cucu raja Yoyakhin dari Kerajaan Yehuda, gubernur provinsi Yudea di bawah kekuasaan Kerajaan Persia (Hagai 1:1). Zerubabel memimpin rombongan pertama orang-orang Yahudi, berjumlah 42.360, kembali dari Pembuangan ke Babel pada tahun pertama pemerintahan Koresy, Raja Persia (Kitab Ezra), diperkirakan antara tahun 538 dan 520 SM.[1] Zerubabel juga meletakkan dasar Bait Suci Kedua di Yerusalem segera setelah tiba.

Zerubabel dalam bahasa Ibrani berasal dari kata Zərua‘ Bāvel (bahasa Ibrani: זְרוּעַ בָּבֶל‎), artinya "yang menabur di Babel", berkaitan dengan anak yang dilahirkan di Babel. Ada juga kata lain Zərûy Bāvel (bahasa Ibrani: זְרוּי בָּבֶל‎), artinya "yang ditampi di Babel", sehubungan dengan pembuangan di Babel. Dalam bahasa Asyur-Babel, berasal dari kata Zəru Bābel, artinya, "Benih dari Babel", yaitu orang yang dibuahi di Babel. (bahasa Ibrani untuk "benih" adalah "זֶרַע", Zera‘.)

Penamaan Zerubabel dianggap berhubungan dengan interaksinya dengan istana Babel.[2]

Kitab Ezra dimulai dengan perintah dari Koresh Agung yang mempercayakan peralatan Bait Suci kepada Sesbazar (bahasa Ibrani: שֵׁשְׁבַּצַּר, Modern Sheshbatsar Tiberias Šēšbaṣṣár, bahasa Inggris: Sheshbazzar, "pangeran Yehuda"). Tokoh yang tampaknya penting ini tiba-tiba menghilang sama sekali dalam catatan selanjutnya dan Zerubabel mendadak muncul sebagai tokoh utama. Keduanya disebut sebagai "bupati di Yehuda" dan dikatakan berjasa meletakkan dasar Bait Suci. Ada sejumlah usulan penjelasan:

  • (1) Sesbazar dan Zerubabel adalah orang yang sama;
  • (2) Sesbazar sebenarnya adalah Shenazar, paman Zerubabel yang dicatat dalam Kitab Tawarikh;
  • (3) Sesbazar memulai pembangunan dan Zerubabel menyelesaikannya.[3]

Zerubbabel ditulis sebagai putra Sealtiel di berbagai bagian Alkitab (Ezra 3:2,8;5:2, Nehemia 12:1, Hagai 1:1,12,14). Catatan Seder Olam Zutta juga menulis demikian. Namun di bagian 1 Tawarikh 3:17–19 ditulis bahwa Raja Yoyakhin memperanakkan Sealtiel dan Pedaya, kemudian Pedaya memperanakkan Zerubabel, sehingga tampaknya Sealtiel adalah paman, bukan ayah, Zerubabel. Sejumlah pakar berpendapat bahwa ada kerancuan penyalinan silsilah dalam Kitab 1 Tawarikh untuk bagian ini dan yang benar adalah Zerubabel putra Sealtiel, sebagaimana juga dicatat di Injil Matius 1:12 dalam Silsilah Yesus Kristus. Ada pula yang berpendapat bahwa Zerubabel sebenarnya anak dari Pedaya, tetapi diangkat menjadi anak dan ahli waris tahta kerajaan oleh Sealtiel (seandainya Kerajaan Yehuda dipulihkan).

Di Injil Lukas (Lukas 3:27) disebutkan juga "Zerubabel anak Sealtiel" tetapi cucu dari "Neri" bukan raja Yoyakhin (tulisan "Sealtiel" berbeda ejaannya dengan yang di Injil Matius), juga Zerubabel ini anaknya bernama Resa, bukan Abihud seperti di Matius 1:13. Disimpulkan bahwa ini dua orang yang berbeda, tetapi sama-sama memakai nama Zerubabel, karena nama ini dikagumi pada masa-masa kemudian (sebagai gubernur Yudea dan peletak dasar Bait Suci).

Kepemimpinan

[sunting | sunting sumber]

Hampir di setiap catatan Alkitab yang menyebut Zerubabel, selalu berhubungan dengan Imam Besar Yesua bin Yozadak, yang bersama-sama pulang dari Babel dan membangun Bait Suci kembali (terutama dalam Kitab Ezra). Kessler menggambarkan daerah Yudea sebagai provinsi kecil yang daerahnya mencakup 25 km dari Yerusalem dan sebelum zaman Persia, merupakan daerah merdeka. Zerubabel adalah gubernur provinsi ini,[4] diangkat oleh Raja Darius I dari Persia.[5] Setelah pengangkatannya, Zerubabel memulai pembangunan kembali Bait Suci. Elias Bickerman menduga bahwa Zerubabel dapat membangun Bait Suci ini mengambil kesempatan adanya “revolusi yang meluas di awal pemerintahan Darius I pada tahun 522 SM, yang menguras perhatian raja, sehingga Zerubabel dapat membangun Bait Suci tanpa halangan”.[6]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Janet E. Tollington, "Tradition and Innovation in Haggai and Zechariah 1-8" (Sheffield, England: Sheffield Academic Press, 1993), 132.
  2. ^ “Zerubbabel.” Encyclopedia Judaica online. 2nd ed. Macmillan Reference, Detroit, USA, 2007. Gale Virtual Reference Library. Retrieved 6 Dec. 2010.
  3. ^ M. Patrick Graham, The "Chronicler's History": Ezra-Nehemiah, 1-2 Chronicles in Graham, M.P, and McKenzie, Steven L., "The Hebrew Bible today: an introduction to critical issues" (Westminster John Knox Press, 1998) p.206
  4. ^ Michael H. Floyd and Robert D. Haak Eds. Prophets and Prophetic Texts In Second Temple Jerusalem. (New York, T & T Clark International, 2006). 104.
  5. ^ Diana Edelman. The Origins of the ‘Second’ Temple: Persian Imperial Policy and the Rebuilding of Jerusalem. (Oakville, Ct, Equinox Publishing Ltd, 2005). 2.
  6. ^ Edelman 6