Lompat ke isi

Kelapa Gading, Jakarta Utara

Ini adalah artikel bagus. Klik untuk informasi lebih lanjut.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berkas:Chx1.jpg
Sebuah Rumah Mewah di wilayah Kelapa Gading

Kelapa Gading merupakan wilayah kecamatan di Indonesia yang terletak di Kota Jakarta Utara. Kecamatan ini merupakan daerah yang dikembangkan oleh perusahaan properti Summarecon Agung sejak tahun 1976. Tahun 1970-an, Kecamatan Kelapa Gading masih dikenal sebagai daerah rawa dan persawahan, kini Kelapa Gading telah berubah menjadi kawasan yang tertata baik dan berkembang pesat. Bahkan, Pemerintah Jakarta Utara hendak menjadikan Kelapa Gading seperti Singapura karena lengkapnya kebutuhan di sana, baik dari makanan, tempat tinggal, pakaian, otomotif, film, pendidikan, dan lain-lain. Saat ini pembangunan dan penataan Kelapa Gading telah diserahkan sepenuhnya kepada puluhan pengembang yang ada. Di antaranya PT. Summarecon Agung Tbk, PT Bangun Cipta Sarana, PT Graha Rekayasa Abadi, PT Pangestu Luhur, PT Nusa Kirana dan yang terakhir PT. Agung Podomoro dan Agung Sedayu.

Sejarah

Kelapa Gading, awalnya dikenal sebagai daerah rawa dan persawahan. Tapi, sejak pertengahan tahun 1970, PT Summarecon Agung Tbk ( sebelumnya bekerja sama dengan masyarakat betawi asli yang kemudian pisah dan mendirikan PT Gading Kirana ). mulai memasuki daerah ini dan membangunnya. Pada awalnya, daerah Pluit masih lebih ramai daripada Kelapa Gading. Tetapi, kini Kelapa Gading telah menjadi daerah yang berkembang pesat.

Letak geografis

Berkas:Kg1.jpg
Peta wilayah Kelapa Gading dan sekitarnya

Kelapa Gading terletak pada arah timur laut kota Jakarta. Wilayah Kelapa Gading terletak pada ketinggian kurang lebih 5 meter diatas permukaan laut , sehingga daerah ini sangat sering terkena banjir, terutama saat terjadi siklus banjir 5 tahunan. Namun, pada beberapa tempat tertentu, ancaman banjir bisa terjadi sewaktu-waktu pada musim penghujan tanpa perlu menunggu siklus banjir 5 tahun sekali.

Batas wilayah

Utara Kecamatan Koja
Timur Kecamatan Cakung dan Cilincing
Selatan Kecamatan Pulo Gadung
Barat Kecamatan Tanjung Priok

Politik dan administrasi

Kecamatan Kelapa Gading terbagi atas 3 kelurahan:

1 Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
2 Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading
3 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading

Kelurahan Kelapa Gading Barat dan Kelurahan Kelapa Gading Timur memiliki kode pos 14240, sedangkan Kelurahan Pegangsaan Dua memiliki kode pos 14250.

Camat Kelapa Gading sekarang adalah Ahid Wahyudin.[1]

Demografi

Kecamatan Kelapa Gading dengan luas 1.633,7 hektar, terdiri atas tiga kelurahan, yaitu Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Timur, dan Pegangsaan Dua. Jumlah penduduk Kelapa Gading sebanyak 102.426 jiwa pada tahun 2003. Populasi warga Kelapa Gading sekitar 5% dari jumlah penduduk Jakarta dan 20% penduduk Jakarta Utara. Hampir 65 % penduduknya adalah warga keturunan Tionghoa. Profesi masyarakat Kelapa Gading beraneka ragam, dan banyak di antaranya yang berprofesi sebagai pedagang.

Komposisi penduduk Kelapa Gading menurut jenis kelamin pada tahun 2003 adalah sebagai berikut:

No. Kelurahan Jumlah Penduduk Laki-laki Jumlah Penduduk Perempuan Jumlah Penduduk
1 Kelapa Gading Barat 12.975[2] 12.316[3] 25.291
2 Kelapa Gading Timur 20.844[4] 20.268[5] 41.112
3 Pegangsaan Dua 17.975[6] 18.048[7] 36.023
Jumlah 51.794[8] 50.632[9] 102.426

Bahasa

Bahasa formal yang digunakan di Kelapa Gading adalah Bahasa Indonesia.

Selain itu, muncul juga bahasa gaul yang tumbuh di kalangan anak muda dengan kata-kata yang terkadang dicampur dengan bahasa asing. Beberapa contoh penggunaan bahasa ini adalah Please dong ah!, Cape deh!, dan So what gitu loh!.

Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang paling banyak digunakan, selain Bahasa Mandarin yang juga banyak digunakan.

Agama

Agama yang dianut oleh penduduk Kelapa Gading sangat beragam, meliputi keenam agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Tempat peribadatan agama-agama tersebut juga tersedia di Kelapa Gading, antara lain:

Ekonomi

Kelapa Gading merupakan salah satu daerah pusat bisnis di Jakarta Utara selain Mangga Dua dan Pluit. Banyak perusahaan perbankan baik lokal maupun asing membuka cabang di Kelapa Gading. Bisnis properti di daerah ini cukup baik dan menarik puluhan agen properti yang bertaraf lokal sampai internasional.

Kegiatan komersial di daerah ini didukung dengan adanya pasar tradisional, mini market, pasar swalayan (supermarket), dan hypermarket. Jumlah bangunan ruko yang berada di kawasan ini mencapai sekitar 3500. Tersedia juga bangunan rukan dan mal yang besar dan nyaman. Bahkan, untuk kegiatan ekonomi, banyak juga daerah permukiman yang beralih fungsi menjadi tempat usaha.

Pusat perbelanjaan (mal) yang terdapat di Kelapa Gading antara lain:

Pusat perbelanjaan grosir antara lain:

Ruko dan rukan di Kelapa Gading tersebar di sepanjang jalan utama di Kelapa Gading yaitu Bulevar Kelapa Gading, Bulevar Barat Kelapa Gading, Bulevar Timur Kelapa Gading, Bulevar Utara Kelapa Gading, Jalan Raya Hybrida, Bulevar Artha Gading, Gading Kirana Bulevar Bukit Gading Raya, Gading Bukit Indah, Artha Gading Niaga, dan Plaza Pasifik

Terdapat juga Bursa Mobil 1, 2, 3, Bursa Mobil AXC dan Mall khusus Otomotif di Graha Auto Center.

Pendidikan

Di Kelapa Gading, terdapat berbagai macam instansi pendidikan dari TK sampai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Di antaranya adalah:

Terdapat juga beberapa lembaga kursus bahasa untuk bahasa Inggris, Mandarin, atau Jepang. Lembaga kursus mata pelajaran lain juga tersedia, seperti matematika, fisika, musik, menggambar, komputer dan lain-lain.

Tempat-tempat kursus itu contohnya:

  • Ai Xin
  • EF
  • Elokuensi
  • ILP
  • LIA
  • IEC
  • Sinotif
  • Logic

Olahraga

Berkas:Denny.jpg
Denny Sumargo,atlet nasional Indonesia, berdomisili di Sport Mall, Kelapa Gading

Olah raga yang banyak digemari oleh masyarakat Kelapa Gading adalah basket. Hal ini dibuktikan dengan adanya lapangan basket berukuran internasional di setiap komplek perumahan di Kelapa Gading. Akan tetapi, fasilitas olahraga sering disalahgunakan, misalnya Kelapa Gading Sports Mall yang dibangun di atas lahan fasilitas umum yang diperuntukkan bagi sports hall. Lapangan basket di Sports Mall akhirnya lebih sering digunakan untuk menggalang massa daripada sebagai lapangan olahraga.

Tempat yang dapat digunakan untuk berolahraga di Kelapa Gading adalah:

  • Sport Mall
  • Klub Kelapa Gading
  • Casablanca Sport Club
  • Klub Gerak Jalan KKG
  • Futsal di AXC dan Gading Futsal
  • Fasilitas lapangan basket di setiap perumahan
  • Lapangan Tenis di kompleks perumahan
  • Pusat Kebugaran (Fitness Center) yang bertebaran di Kelapa Gading

Kesehatan

Di Kelapa Gading juga terdapat berbagai fasilitas kesehatan baik itu berupa puskesmas, klinik swasta maupun Rumah Sakit. Di samping itu juga ada beberapa apotek yang memiliki tempat praktek dokter serta puluhan tempat praktek dokter gigi, dokter umum dan dokter spesialis di berbagai kompleks perumahan yang ada.

Beberapa fasilitas kesehatan di Kelapa Gading antara lain adalah:

Makanan

Gading Food City

Di Kelapa Gading, banyak tersedia berbagai macam makanan. Baik dari masakan Indonesia, makanan cepat saji, masakan Tiongkok, masakan Jepang, dan berbagai macam jenis makanan lainnya, baik dari luar negeri maupun dalam negeri, selain itu restoran-restoran terletak baik di mall-mall, ruko maupun di pusat sentra makanan.

Pusat Makanan di Kelapa Gading di antaranya:

  • Gading Food City
  • La Piazza
  • Gading Batavia

Pemukiman

Selain itu, di Kelapa Gading juga terdapat Apartemen dan perumahan lainnya.

Apartemen Wisma Gading Permai, Kelapa Gading

Apartemen di Kelapa Gading sebagai berikut:

  • The Summit.
  • Apartemen Wisma Gading Permai.
  • Apartemen di superblok Kelapa Gading Square (masih dibangun)
  • Apartemen Gading Mediterania Residences
  • Apartemen Kharisma
  • Apartemen Paladian Park(dulu dikenal dengan Apartemen Menara 7 Gading)
  • Kondominium Menara Kelapa Gading
  • Summerville Apartment

Sementara itu, perumahan di Kelapa Gading sangat banyak. Ada perumahan yang dihuni oleh orang menengah ke atas tapi ada juga yang tidak. Berikut adalah daftar kompleks perumahan yang terdapat di Kelapa Gading:

  • Summarecon Kelapa Gading (dulu dikenal dengan Kelapa Gading Permai)
  • Bukit Gading Villa
  • Gading Grande
  • Gading Pelangi Indah
  • Gading Kirana
  • Artha Gading Villa
  • The Kew
  • Mitra Gading Vila
  • Gading Nirwana
  • Royal Gading Mansion
  • Gading Riviera
  • Gading Park View
  • Kompleks TNI AL
  • Vila Gading Indah
  • Bukit Gading Mediterania
  • Kelapa Gading Pratama
  • Pondok Gading Utama
  • Kompleks Walikota
  • Kelapa Gading Griya
  • Bangun Cipta Sarana
  • Gading Arcadia
  • Taman Pegangsaan Indah

dan beberapa kompleks kecil seperti komplek Deperdag, Kompleks PLN, Kompleks Depkeh, Kompleks HI dan kompleks Bermis

Transportasi

Kelapa Gading yang sudah menyerupai superblok tersendiri ini, memiliki akses jalan yang cukup banyak untuk menuju seluruh wilayah di penjuru kota. Di sebelah barat kawasan ini, terdapat jaringan jalan tol dalam kota yang menghubungkan seluruh wilayah kota dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Untuk melayani penduduk Kelapa Gading yang menggunakan sarana transportasi umum, di bagian selatan terdapat terminal Pulo Gadung yang melayani ke seluruh jurusan dalam dan luar kota. Selain itu jaringan bis Trans Jakarta jurusan Pulo Gadung - Harmoni, juga melintasi sebelah selatan kawasan ini.

Daftar Bis Kota yang Melalui Kelapa Gading

Jenis Nomor Jurusan

Masalah banjir

Berkas:Chx3.jpg
Fasilitas lain yang sangat kurang di Kelapa Gading adalah taman. Jumlah taman tempat anak-anak bermain hampir tidak ada, karena pembangunan mall dan kompleks pertokoan telah memonopoli seluruh lahan kosong yang tersisa.

Pada saat banjir di Kelapa Gading 1996, 2002 dan tahun 2007, Kelapa Gading merupakan salah satu daerah yang dilanda banjir, dan juga merupakan salah satu daerah yang terparah. Hampir selama seminggu daerah Kelapa Gading direndam banjir, walaupun Summarecon sudah berusaha menggunakan pompa-pompa air.

Banjir besar tersebut adalah akibat dari pembangunan mal, perumahan, dan kompleks pertokoan tanpa memperhatikan lingkungan hijau yang ada. Di Kelapa Gading, hampir tidak ada taman karena pembangunan mal dan kompleks pertokoan tersebut. Namun, Summarecon Agung bekerja sama dengan pemerintah DKI Jakarta kini sedang membangun taman jogging di daerah bundaran Kelapa Gading. Sebab lainnya Kelapa Gading mudah diterjang banjir adalah tinggi permukaan Kelapa Gading hanya 5 meter diatas permukaan laut, sehingga mudah terkena bencana banjir. Banjir biasanya terjadi 5 tahun sekali, namun, pada beberapa tempat tertentu, ancaman banjir bisa terjadi sewaktu-waktu pada musim penghujan tanpa perlu menunggu siklus banjir 5 tahun sekali.

Usaha penanggulangan

Kini Summarecon Agung yang bekerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta melakukan pembangunan taman jogging di lahan kosong wilayah bundaran Kelapa Gading untuk mengurangi banjir.

Di Kelapa Gading terdapat waduk seluas 2,5 hektar yang mampu menampung air sekitar 60.000 meter kubik. Waduk tersefut berfungsi untuk menampung air hujan terutama saat musim hujan dan untuk mencegah banjir. Air itu dialirkan dari waduk ke kali Sunter.[10]

Marsellinus Ado Wawo, Government Relations Manager PT Summarecon Agung Tbk menyatakan:

"Kita membangun waduk ini semata-mata untuk menata lingkungan, supaya lebih rapi dan lebih bagus. Kita juga telah menyedot sampah-sampah di saluran air yang ada di Kelapa Gading dan tidak hanya di lahan milik Summarecon saja"[11]

Selain itu terdapat pompa yang mengalirkan air ke kali Sunter.[12]

Namun, meskipun hal itu dilakukan, banjir tetap terus saja menimpa Kelapa Gading.

Referensi

Pranala luar