Lompat ke isi

Otto Warburg

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 21 Oktober 2005 16.51 oleh RobotQuistnix (bicara | kontrib) (robot Adding: pt)

Otto Heinrich Warburg (1883-1970) ialah seorang biokimiawan Jerman yang memenagkan Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran 1931 untuk penelitiannya pada pernafasan seluler.

Setelah mendapatkan gelar doktor dalam kimia di Universitas Berlin (1906) dan dalam kedokteran di Heidelberg (1911), Warburg menjadi tokoh menonjol dalam institut Berlin-Dahlem. Ia pertama kali menjadi terkenal karena karyanya pada metabolisme sejumlah macam ova di Stasiun Biologi Laut di Naples.

Penelitian Warburg dimulai di awal 1920an, saat, mengamati proses pada yang oksigen dikonsumsi di sel organisme hidup, ia memperkenalkan penggunaan manometer (pengukuran perubahan tekanan gas) karena mempelajari jumlah pada yang bagian jaringan hidup menghisap oksigen. Pencariannya pada unsur pokoq sel yang terlibat dalam konsumsi oksigen menimbulkan pengenalan peranan sitokrom, kerabat enzim yang kelompok heme bermuatan besi mengikut oksigen molekul, seperti dalam hemoglobin pigmen darah.

Hadiah Nobel 1931 yang diterimanya ialah dalam pengakuan pada penelitiannya dalam enzim pernafasan. Dari 1931 ia merupakan kepala Institut Max Planck untuk Fisiologi Sel di Berlin (Barat).

Dari 1932 Warburg telah mengisolasi yang pertama yang disebut enzim kuning, atau flavoprotein, yang berperan serta dalam reaksi dehidrogenasi dalam sel, dan ia menemukan bahwa tindakan enzim itu bersama dengan komponen nonprotein (kini disebut koenzim), flavin adenine dinucleotide. Pada 1935 ia menemukan bahwa nikotinamid membentuk bagian koenzim lainnya, kini disebut nicotinamide adenine dinucleotide, yang juga terlibat dalam dehidrogenasi biologis.

Pada 1944 ia ditawari Hadiah Nobel kedua, namun karena ia seorang Yahudi, dicegah menerima hadiah itu oleh rezim Hitler, yang tak berani menahannya karena prestasi internasionalnya.

Warburg juga mengamati fotosintesis dan yang pertama mengamati bahwa perkembangan sel yang membahayakan memerlukan sejumlah kecil oksigen daripada sel normal.

Pranala Luar