Muntilan, Magelang
Muntilan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Magelang | ||||
Populasi | |||||
• Total | - jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 33.08.08 | ||||
Kode BPS | 3308070 | ||||
Luas | - km² | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | - | ||||
|
Muntilan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
Muntilan berada di jalur kereta api tua menuju Magelang, dan di jalur perjalanan wisatawan menuju Candi Borobudur. Muntilan merupakan kota perdagangan utama di lereng barat Gunung Merapi.
Muntilan memiliki sejumlah pesantren, dan cukup religius jika dibandingkan dengan wilayah lain di sekitarnya yang pada umumnya lebih dekat dengan Kraton di Surakarta dan Yogyakarta.
Para Yesuit telah lama hadir di Muntilan. Terdapat sebuah seminari dan nekropolis yang banyak berisi peninggalan para anggota lamanya. Kardinal Julius Darmaatmadja, kardinal Gereja Katolik Roma dan Uskup Agung Jakarta saat ini, lahir di Muntilan. Selain itu di kota ini terdapat lembaga pendidikan yang dikelola oleh yayasan Katolik sejak zaman Belanda.Yang paling menonjol adalah Sekolah Guru (Kweekschool). Di samping itu juga ada beberapa sekolah dasar bagi anak-anak pribumi. Selain beberapa tokoh rohaniawan Katolik, lembaga pendidikan itu juga meluluskan sejumlah tokoh nasional seperti Frans Seda (mantan Menteri Keuangan), Simbolon (Kolonel), Sartono Kartodirdjo (sejarawan) dan beberapa lainnya.
Ketika Perang Dunia II, Muntilan menjadi letak sebuah kamp tahanan perang oleh tentara Jepang yang menggunakan kompleks sekolah Katolik disana. Mereka yang menghuni kamp internir ini terutama terdiri atas banyak keluarga Belanda.