Lompat ke isi

Raden Sjamsoeddin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 Oktober 2015 10.50 oleh Warmlaw (bicara | kontrib)

Meester in de Rechten Raden
Sjamsoeddin
Berkas:Mr-R-Syamsuddin.jpg
Syamsuddin lulus dengan Cum Laude dari Universitas Leiden, 1935.
Lahir(1 Januari 1908 – 15 Oktober 1950)
 Hindia Belanda, Sukabumi
Meninggal Indonesia, Jakarta.
Monumen
  • Pemerintah Kota Sukabumi mengabadikan namanya sebagai nama Rumah Sakit Daerah.
  • Ir. Sukarno menyarankan namanya diabadikan, nama jalan Syamsuddin terletak di depan Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Sukabumi.
Kebangsaan Indonesia
Pendidikan
AlmamaterUniversitas Leiden
Pekerjaan
Tahun aktif1937-1950
Organisasi
Partai politik
Orang tua* Raden Hadji Ahmad Juwaeni [7][1]
PenghargaanBintang Maha Putra Utama

Mr. Rd. Sjamsoeddin (1 Januari 1908 – 15 Oktober 1950) [8] [1] adalah Walikota Sukabumi pertama. Dia juga adalah ketua Gerakan 3A, anggota BPUPKI, Menteri Penerangan dan juga Wakil Perdana Menteri I pada Kabinet Amir Sjarifuddin II [1]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b c d e H. Munandi Shaleh (March 10th, 2014). "Riwayat singkat Mr. Rd. Syamsuddin". PUIJabar.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Oct 2015 10:23:41 UTC. Diakses tanggal 8 Oktober 2015. 
  2. ^ diangkat oleh Badan Keamanan Rakyat Sukabumi pimpinan K.H. Acun Basyuni dan KNID Kota Praja Sukabumi yang diketuai oleh dr. Abu Hanifah.
  3. ^ beserta pejabat pemerintah RI lainnya sebagai konsekwensi dari perjanjian Renville antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda.
  4. ^ mewakili Masyumi (pada Kabinet Moh, Hatta II) berdasarkan Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1949.
  5. ^ sampai dengan meninggal dunia, Era Kabinet Muhammad Natsir jilid 2 ia Duta Besar Luar Biasa berkuasa penuh pada Pemerintah Republik Pakistan berdasarkan Keputusan Presiden RIS Nomor 75 Tahun 1950.
  6. ^ San A Undo Tyuoo Honburtyo atau Jepang Cahaya Indonesia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Pemimpin Indonesia). Dalam rangka mempercepat tugas-tugasnya sebagai Ketua 3A, ia menerbitkan Surat Kabar yang bernama Asia Raya (Asia Raya, 12 Mei 1942).
  7. ^ Penghulu Sukabumi, tokoh Ulama Pakauman Sukabumi, yang senantiasa di kritisi oleh K.H. Ahmad Sanusi sekaitan dengan tugas-tugas ulama pakauman diantaranya pengumpul Zakat, Infak, Shodaqoh, dll. yang dianggap oleh Ahmad Sanusi tidak sesuai/menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya.
  8. ^ Pada tanggal 15 Oktober 1950, Syamsuddin meninggal dunia. Jenazahnya di shalatkan di Masjid Agung Sukabumi dan dikebumikan di pemakaman umum Ciandam Sukabumi. Untuk mengenang jasa-jasanya Pemerintah Kota Sukabumi mengabadikan namanya pada nama Rumah Sakit Daerah dan atas saran Ir. Sukarno namanya diabadikan pula menjadi nama jalan di depan Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Sukabumi, sedangkan Presiden Republik Indonesia (H.M. Suharto) menganugerahkan Bintang Maha Putra Utama pada tanggal 12 Agustus 1996 di Jakarta kepada Mr. Syamsudin.