Lompat ke isi

Nania

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 Januari 2016 04.23 oleh Rachmat-bot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (-dimana +di mana); perubahan kosmetik)
Nania

Nania adalah salah satu pangangge (bahasa Jawa: sandhangan) dalam aksara Bali. Nania juga merupakan gantungan aksara Ya. Dalam aksara Bali, gantungan aksara ardhasuara (semivokal) merupakan pangangge aksara. Karena Ya termasuk ke dalam aksara ardhasuara, maka nania termasuk pangangge aksara.

Penggunaan

Nania digunakan pada suku kata berpola KKV (konsonan-konsonan-vokal), di mana bunyi /j/ merupakan konsonan[1] yang didahului oleh konsonan. Contoh suku kata: "tya" (lafal: /t̪ja/; konsonan /t̪/ dan /j/, vokal /a/); "nya" (lafal: /nja/; konsonan /n/ dan /j/, vokal /a/).

Pada kalimat, nania digunakan pada kata yang mengandung bunyi /j/ namun didahului oleh konsonan. Contoh kalimat: “ambil yoyo.” Pada kalimat tersebut, huruf Y ditulis setelah huruf L, atau /j/ didahului konsonan /l/. Baik huruf Y maupun L ditulis pada kata yang berbeda, namun kalimat sama. Jika kalimat tersebut disalin menjadi aksara Bali, maka huruf Y disalin menjadi nania, dan ditulis di bawah huruf La.

Dalam bahasa Bali, nania digunakan pada kata-kata yang mengandung bunyi /ja/ yang diucapkan dengan cepat. Contoh: tabia (/t̪abjə/), abian (/abjan/), bangkiang (/baŋkjaŋ/), dsb.

Berbeda dengan aturan menulis huruf Latin di Indonesia, di mana huruf N dan Y membentuk fonem nasal palatal (/ɲ/), dalam aksara Bali, fonem tersebut dilambangkan dengan sebuah huruf saja. Nania tidak digunakan apabila mengalihaksarakan "nya" sebagai bunyi nasal palatal (/ɲa/), namun digunakan bila "nya" dianggap sebagai bunyi konsonan rangkap (/nˈja/). Dalam IAST, dipakai huruf Ñ agar tidak rancu dengan Ny sebagai dua huruf satu fonem.

Variasi bentuk

Nania dapat ditulis dengan berbagai cara yang berbeda sesuai dengan aksara yang dilekatinya. Selain itu, nania dapat ditulis serangkai dengan guwung.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Dalam peraturan aksara Bali, huruf Ya dianggap sebagai konsonan semivokal.

Referensi

  • Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
  • Simpen, I Wayan. Pasang Aksara Bali. Diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Tingkat I Bali.