Lompat ke isi

Suaka Margasatwa Gunung Sawal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 Januari 2016 04.49 oleh Aday (bicara | kontrib) (Aday memindahkan halaman Suaka Marga Satwa Gunung Sawal ke Suaka Margasatwa Gunung Sawal: typo)

Gunung Sawal merupakan kawasan hutan gunung yang berada di Kabupaten_Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Wilayahnya masuk meliputi kecamatan Pajalu, Cipaku, Kawali, Sadananya, Cikoneng, Sindangkasih, Cihaurbeuti, dan Panumbangan. Pegunungan indah ini menjadi ikon Ciamis, terbukti dengan dijadikannya gunung Sawal sebagai latar dari logo Kabupaten Ciamis. Kawasan gunung sawal ini merupakan salah satu Suaka Margasatwa yang ada di Indonesia, ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian nomor :420/kpts/UM/1979 tanggal 4 Juli tahun 1979 dengan luas 5.400 ha.

Gunung Sawal

Fasilitas

Beberapa spot di kawasan gunung Sawal juga kerap dijadikan tempat camping oleh para penggiat alam dari sekitar Ciamis dan Tasikmalaya, diantaranya spot Tugu di Sadananya, Gunung Golkar di Sindangkasih, Batu Datar di Cipaku, Curug Tujuh di panjalu, dan masih banyak lagi spot lainnya. Puncak tertinggi gunung Sawal berada di daerah Panjalu dengan ketinggian 1.764 meter di atas permukaan laut.

Keanekaragaman hayati dan ekosistem yang masih sangat terjaga merupakan kelebihan kawasan gunung Sawal. Banyak flora dan fauna langka yang masih bisa ditemukan di suaka margasatwa gunung sawal ini, diantaranya meong congkok (fellis bengalensis), macan kumbang (Panthera pardus), kancil (Tragulus javanicus), saeran (Dicrurus leucophaeus), macan tutul (Panthera tigres), dan elang lurik (Spilornia cheela).

Ancaman

Satu hal yang menjadi permasalahan yang mengancam kelestarian Suaka Margasatwa Gunung Sawal adalah merebaknya pembukaan lahan pertanian warga kaki gunung ini. Hutan dibuka digantikan oleh lahan pertanian garapan warga. Selain itu, para pemburu hewan juga masih banyak ditemui di hutan-hutan gunung sawal, padahal jelas-jelas seluruh flora dan fauna di kawasan suaka marga satwa ini dilindungi. Permasalahan ini memang satu hal yang wajar ditemui dimanapun, usaha konservasi selalu berbenturan dengan eksploitasi, tak bisa dihindari, masyarakat penggarap lahan juga membutuhkan pencaharian untuk hidup dengan terpaksa mengorbankan alam. Disini diperlukan kebijakan dari pemerintah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk dapat bersikap bijak dalam mengeksploitasi alam. Sumber daya alam yang ada boleh dimanfaatkan dan dikelola untuk kesejahteraan masyarakat, namun pemanfaatannya harus disertai dengan kebijaksanaan dari masyarakat itu sendiri demi terjaganya kesinambungan ketersediaan sumber daya serta kelestarian alam dan lingkungan. Selain itu juga pemerintah harus menetapkan batas yang jelas, sejauh mana kawasan hutan yang dapat dimanfaatkan untuk produksi masyarakat, agar pembukaan lahan tidak seenaknya terus menggerogoti hutan kawasan gunung sawal ini.

Potensi

Kawasan Suaka Margasatwa Gunung Sawal ini juga memiliki potensi wisata pendakian dan kegiatan alam lainnya. Sayang, informasi mengenai kawasan gunung Sawal di internet masih sangat minim, mungkin karena kurang populernya kawasan suaka margasatwa ini, padahal dengan hutan yang masih sangat liar dan terawat baik, Gunung Sawal dapat menjadi sarana petualangan yang sangat baik dan menantang.[1]

Referensi