Lompat ke isi

Dharmavimala

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 Januari 2016 10.38 oleh 139.194.69.79 (bicara) (→‎Murid Spiritual: Merubah tata kalimat)

Templat:Notable

Bhante
Dharmavimala
Lahir(1962-09-19)19 September 1962
Indonesia Bandung, Jawa Barat, Indonesia
PekerjaanBhiksu

Dharmavimala (lahir 19 September 1962) terlahir Ananda Salim, akrab disapa Bhante Vim. Seorang rohaniawan buddhis atau lumrah disebut biksu, merupakan murid langsung dari Biksu Ashin Jinarakkhita[situs 1] yang merupakan tokoh kebangkitan Agama Buddha di Indonesia. Dia saat ini menjabat sebagai wakil kepala Wihara Ekayana Buddhist Centre [situs 2]. Aktif dalam menyebarkan meditasi terapan dalam kehidupan sehari-hari (the art of mindful living) [situs 3][situs 4].

Latar belakang pendidikan

Riwayat Hidup

Masa Kecil

Ananda Salim merupakan anak ketiga dari dua bersaudara. Sejak kecil ia sudah sering diajak oleh ayahnya berkunjung ke Wihara Vimaladharma, mengikuti kegiatan Tamanputra (Sekolah Minggu) Bodhiwardhana, kemudian aktif dalam membantu mendiang Biksu Ashin Jinarakkhita[buku 1]. Sejak usia belia sudah terjun dalam berbagai kegiatan OSIS dan Pramuka disamping itu juga terus mengembangkan hobi membaca buku Dharma dan majalah Buddhis. Menelusuri ketertarikan terhadap dunia meditasi, ia kemudian juga pernah mendapat pelatihan meditasi dari Bhante Dharmasurya Bhumi. di Wihara Vimala Dharma Bandung.

Perjalanan Spiritual

Setelah lulus SMA, ia diangkat menjadi pembina Remaja Buddhis Bodhiwardhana. Ikut serta dalam Sarasehat II Generasi Muda Buddhis Indonesia di Wihara Sakyawanaram, Pacet. Pada waktu bersamaan ia juga aktif dalam organisasi kepemudaan yaitu Pemuda Vihara Vimala Dharma, kadang wihara menjadi rumah keduanya.[buku 1] Pada Januari 1983 ia menerima penahbisan samanera sementara di Wihara Sakyawanaram selama 3 minggu, dari sinilah dia banyak belajar dari Bhante Aryasasano tentang sejarang dan mengetahui lebih banyak tentang peran Sangha Agung Indonesia serta tantangan-tantangan dalam pengembangan Agama Buddha di Indonesia.[buku 1] Mengikuti nasihat dari Bhante Ashin Jinarakkhita, dia melanjutkan kuliah hingga selesai. Awalnya ia kuliah di Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha kemudian pindah ke Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran, berkat pengalaman di universitas yang mayoritas kristiani dan juga muslim membantu dia tidak canggung manakala harus berada di komunitas lintas agama, termasuk menjalin hubungan baik dengan organisasi buddhis seperti Tzu Chi[situs 5] [buku 2], kegiatan bersama Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP)[situs 6]. Kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan juga menjadi bagian dari kehidupan spiritual[situs 7]</nowiki> Ia bersama Bhante Aryamaitri mendirikan Wihara Ekayana yang awalnya hanya dua ruko kecil hingga saat ini menjadi kawasan yang sangat luas dan banyak dikunjungi mahasiswa. Wihara Ekayana juga pernah mengalami peristiwa yang mengguncang dunia yaitu peristiwa ancaman pengeboman pada tahun 2013[situs 8] [situs 9] [situs 10]. [video 1] [video 2] Dia pernah menginisiatif latihan Peace Walk (Berjalan Damai) yang diadakan di Monas pada tanggal 11 Mei 2013 yang mendapat penghargaan Rekor Muri[situs 11]] sebagai acara meditasi jalan dengan jumlah peserta terbanyak[situs 12] [video 3]. Ia kemudian diangkat menjadi dosen tetap di STIAB (Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha) Smaratungga Apel - Boyolali, kemudian menjadi pendiri STIAB Jinarakkhita di Lampung.

Guru dan Silsilah

Pada usia belia, ia telah menerima visudhi Trisarana oleh Bhante Agga Jinamitto dan diberi nama Dharmabahu, kemudian menerima penahbisan Upsaka oleh Bhante Dharmasurya Bhumi. Pada tanggal 18 April 1992[situs 2] menerima penahbisan biksu oleh mendiang Biksu Ashin Jinarakkhita yang kemudian menjadi murid Maha Biksu Yuan Zhuo[situs 2] yang merupakan sesepuh dari Wihara Guanghua Temple (Putian), Tiongkok. Dengan demikian ia merupakan generasi ke-39 dari perguruan meditasi Rinzai atau (Linji). Jika ditelusuri dari garis silsilah utama Buddha Shakyamuni maka ia merupakan generasi ke-76. Bhante yang sangat dikenal dengan keramahannya[situs 13] menetap di Wihara Tanda Bakti selama dua tahun lebih mulai terjun aktif ke dalam organisasi monastik Sangha Agung Indonesia.

Murid Spiritual

Sebagai seorang biksu senior dalam tradisi buddhis yang telah menjalankan kehidupan biara selama 20 tahun lebih ia mendapat gelar "Mahasthavira". Ia telah menerima beberapa murid yang masih aktif hingga saat ini adalah Biksu Nyanabhadra, Biksu Nyanagupta, Biksu Nyanayasha, dan Biksu Nyanabandhu yang pada umumnya mereka dikirim untuk belajar meditasi di Plum Village[situs 14], pusat meditasi yang merupakan asuhan dari Zen Master Thich Nhat Hanh. Selain itu juga ada yang belajar dan berlatih di perguruan Buddha Chan Taiwan bernama Dharma Drum[situs 15] yang dibawah asuhan mendiang Chan Master Sheng Yeng.

Penerbitan Buddhis

Sejak aktif di wihara ia aktif dalam penerbitan majalah "Vimala Virya" dan majalah buddhis nasional "Manggala" ditetapkan pada sarasehan III Sekber GMBI (Generasi Muda Buddhis Indonesia), saat ini Sekber GMBI telah berubah nama menjadi Sekber PMVBI (Pemuda-pemudi Vihara Buddhayana Indonesia). Ia pernah menjabar sebagai pemimpin umum Majalah Manggala pada tahun 1990. Tahun 1989, bersama Bapak Adamas, Ir. Edyanto, Herry Ronny Suteja, William Kamajaya, Edij, Apheng, Cien In, dan Denwy mendirikan Penerbit Karaniya, ia sempat menjawab sebagai pemimpin umum selama tiga periode. Karaniya pernah mendapat penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai penerbit Buddhis paling produktif.[situs 1]. Ia termasuk salah satu pendiri penerbit "Dian Dharma" yang menerbitkan karya-karya Buddhis yang bersifat non sektarian dan didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia.[situs 16]

Organisasi Sosial

Pada tahun 1993, ia menjadi pelopor kebangkitan kembali Sekber PMVBI yang telah vakum bertahun-tahun dengan mengadakan Rapat Paripurna Anggota (RPA) dan program latih diri "Bina Widya" di Bandung, dengan terpilihnya Budiman S.Kom sebagai ketua umum. Selain aktif di organisasi kepemudaan, dia juga aktif dalam Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) dengan menjabat dalam beberapa posisi strategis seperti Sekretaris Rayon VI (Jawa Barat), sektretaris II MBI Jawa Barat, dan bagian kepemudaan MBI Pusat, ia banyak memberikan konsep-konsep pemikiran guna menciptakan perubahan signifikan organisasi sosial.


Referensi

Referensi Media Cetak

  1. ^ a b c Tim Ekayana: “Sentuhan Kasih Pengabdi Dharma”, halaman 11 s.d. 15. Ekayana Buddhist Centre, 2009
  2. ^ Buletin Tzu Chi ke-39, Mei 2013

Referensi Situs Web

Referensi Media Video

Pranala luar