Lompat ke isi

Thomas Lembong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Thomas Lembong
Berkas:Thomas T. Lembong Official.jpg
Foto Resmi Menteri Perdagangan
[[Menteri Perdagangan]] 34
Mulai menjabat
12 Agustus 2015
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pendahulu
Rachmat Gobel
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir4 Maret 1971 (umur 53)
Suami/istriFranciska Wihardja
Anak2
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Thomas Trikasih Lembong (lahir 4 Maret 1971 [1]) atau lebih dikenal Tom Lembong adalah Menteri Perdagangan Republik Indonesia yang menjabat sejak 12 Agustus 2015, menggantikan Rahmat Gobel.

Sebelum menjadi Menteri Perdagangan, Tom adalah salah satu dari pendiri private equity fund, Quvat Management (Quvat) yang didirikan pada tahun 2006. Sampai sebelum menjadi Menteri Perdagangan, Tom menjabat sebagai CEO dan anggota Investment Committee.Pengalaman kerja Tom sebelum mendirikan Quvat adalah bekerja di Farindo Investments, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) selama 2 tahun sebagai Senior Vice President and Division Head, Deutsche Bank, dan Morgan Stanley. 

Kehidupan pribadi

Tom lahir di Jakarta pada 4 Maret 1971. Ayahnya adalah Dr. T Yohanes Lembong( Ong Joe Gie), seorang dokter ahli jantung dan THT lulusan Universitas Indonesia asal Manado (Kakak Dari Eddie Lembong) dan ibunda bernama Yetty Lembong, seorang ibu rumah tangga asal Tuban. Tom menikah dengan Franciska pada tahun 2002 dan dikaruniai sepasang puteri dan putera.

Riwayat pekerjaan

Sejak 2002 Tom telah berhasil menggalang dana investor yang diinvestasikan ke banyak perusahaan di berbagai sektor di Indonesia. Sejumlah investasi yang dilakukan Tom di antaranya adalah pada tahun 2002, Tom bersama tim memimpin investasi Farindo Investments (konsorsium antara Farallon Capital dan Djarum Group) untuk mengakuisisi 51 persen saham Bank BCA senilai 571 juta dolar AS. Investasi ini, didesain dengan sangat cermat dan kreatif. BCA saat ini menjadi satu-satunya bank swasta nasional besar yang mayoritas sahamnya masih dimiliki oleh perusahaan Indonesia.

Investasi penting lainnya adalah dirinya memimpin konsorsium untuk mem-back-up beberapa pengusaha nasional untuk melakukan akuisisi terhadap Adaro Coal yang pada saat itu dimiliki oleh investor asal Australia.

Pada tahun 2006, Tom mendirikan Quvat. Quvat telah berhasil menggalang dana sebesar 500 juta dolar AS yang hampir seluruhnya diinvestasikan di Indonesia. Quvat memiliki portfolio investasi di banyak sektor antara lain industry bioskop, industri pelayaran,industri pengolahan baja, properti, dll.

Salah satu investasi Quvat yang cukup dikenal adalah pendirian perusahaan bioskop Blitz. Munculnya persaingan antara Blitz dan Cineplex 21 memberikan manfaat yang luar biasa bagi konsumen. Laju pertumbuhan industri bioskop sebelum berdirinya Blitz hampir tidak ada.  Namun setelah adanya Blitz , industri perbioskopan bertumbuh sekitar 20% per tahun. Perkembangan industri kreatif dan bioskop masih tumbuh dengan sangat sehat sampai hari ini Tom juga kerap menjadi pembicara pada berbagai konferensi investasi dan ekonomi baik di tingkat nasional dan internasional. 

Pendidikan dan prestasi

Tom sempat mengenyam pendidikan dasar di Jerman tahun 1974-1981 ketika berusia 3 hingga 10 tahun ketika ayahnya studi di Jerman. Sekembalinya ke Jakarta, Tom meneruskan SD serta SMP di Sekolah Regina Pacis, Jakarta. Saat SMA, Tom pindah ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Tom memperoleh gelar A.B. di bidang Arsitektur dan Tata Kota dari Universitas Harvard pada tahun 1994. Pada tahun 2008, Tom ditetapkan sebagai Young Global Leader (YGL) oleh World Economic Forum di Davos. Tom sangat lancar berbahasa Inggris dan Jerman. 

Referensi

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Rahmat Gobel
Menteri Perdagangan Indonesia
2015–sekarang
Petahana