Kayu manis
Cinnamon | |
---|---|
Daun dan bunga kayu manis | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | C. verum
|
Nama binomial | |
Cinnamomum verum |
Kayu manis (Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum) ialah sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas.
Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab Perjanjian Lama.
Kayu manis juga secara tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung, dan perut kembung.
Spesies penghasil
Beberapa spesies kayu manis yang dijual di pasaran di antaranya:
- Cinnamomum verum'(True cinnamon, Sri Lanka cinnamon atau Ceylon cinnamon).
- C. burmannii (korintje, kasiavera, atau Indonesian cinnamon).
- C. loureiroi (Saigon cinnamon atau Vietnamese cinnamon).
- C. aromaticum (Cassia atau Chinese cinnamon).
Kulit manis Ceylon sering kali hanya menggunakan kulit bagian dalam yang lebih tipis, lebih memiliki kepahitan , sangat padat, lebih beraroma, dan lebih keras dalam rasa daripada kasiavera. Kasiavera memiliki rasa yang lebih kuat (sering lebih pedas) daripada kulit manis Sri Lanka dan umumnya berwarna hijau kecoklatan sedang hingga ringan, keras dan bertekstur kayu, serta lebih tebal (2–3 mm (0,079–0,12 inci) dan menggunakan seluruh lapisan dalamnya.
Manfaat
Manfaat Kayu Manis, antara lain:[1]
- Mencegah penggumpalan darah;
- Anti bakteri;
- Menurunkan resiko terkena penyakit jantung;
- Meningkatkan fungsi otak;
- Menurunkan kolesterol;
- Menghangatkan tubuh;
- Mencegah dan mengobati diabetes.
Komposisi Kimia
Komposisi kimia kayu manis, antara lain:[2]
referensi
- ^ Manfaat Kayu Manis diakses 31 Januari 2016
- ^ Kandungan Kimia Kayu Manis diakses 31 Januari 2016