Bina Antarbudaya
Bina Antarbudaya adalah lembaga nirlaba non-pemerintah yang mengelola program pertukaran pelajar di Indonesia. Bermitra dengan AFS Intercultural Programs, setiap tahunnya Bina Antarbudaya menerima dan mengirim siswa dalam berbagai program dari dan ke berbagai penjuru dunia.
Sejarah Program AFS di Indonesia
Kegiatan AFS di Indonesia dimulai oleh Wartomo Dwijoyuwono, yang pada tahun 1956 bersama Ibrahim Kadir dan Mohammad Diponegoro dikirim ke Nebraska, Amerika Serikat, Untuk mengikuti Youth Specialist Program selama empat setengah bulan, atas undangan pemerintah Amerika Serikat. Mereka bejumpa dengan sejumlah pelajar dari berbagai negara Eropa yang tengah mengikuti program AFS, mereka sangat tertarik dengan visi dan misi AFS yang berusaha mewujudkan perdamaian dunia melalui pemahaman antarbudaya. Sepulangnya dari sana mereka memprakarsai dan memulai program AFS di Indonesia
Bermula hanya mengirim tujuh pelajar( diantaranya Taufiq Ismail dari Pekalongan dan Z.A. Maulani dari Banjarmasin) untuk program satu tahun, kini berkembang menjadi lebih dari 80 siswa setiap tahunnya untuk mengikuti program baik yang satu tahun maupun yang jangka pendek.
Dalam perjalanannya 50 tahun, program AFS di Indonesia mengalamai beberapa kali pergantian pengelola. Pada Awalnya program dimulai oleh Wartomo Dwijoyuwono, kemudian dikelola oleh Yayasan Beasiswa International yang dipimpin oleh Wartomo dan Ny. Djuwari yang dikenal juga sebagai Ibu Wijaya. Selanjutnya program dikelola oleh Ikatan Returnee AFS atau lebih dikenal dengan IRA. Sejak tahun 1985 program AFS dikelola oleh Yayasan Bina Antarbudaya.
Sejarah Bina Antarbudaya
Bina Antarbudaya didirikan pada tanggal 2 Mei 1985 oleh Taufiq Ismail, Tanri Abeng, Irid Agoes, Kartono Mohamad, dam Sophie Gunawan Satari Tujuan Bina Antarbudaya adalah mencipatakan perdamaian dunia melalui pemahaman antarbudaya. Bina Antarbudaya berprinsip tidak membedakan agama, ras, pendidikan, latar belakang sosial dan ekonomi, bersifat nirlaba dan berorientasi pada kepentingan orang banyak. Bina Antarbudaya mengembangakn dirinya sebagai organisasi milik masyarakat, yang melibatkan berbagai kalangan tanpa adanya eksklusifitas dan elitisme.
Tokoh
Beberapa tokoh yang merupakan alumni dari program AFS adalah
2. Tanri Abeng
6. Najwa Shihab
Kantor Bina Antarbudya
Bina Antarbudaya memiliki kantor pusat di Jakarta, selain itu, Bina Antarbudaya memiliki 15 chapter (cabang) di Aceh, Medan, Palembang, Padang, Jakarta, Bogor, Bandung, Karawang, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Banjarmasin, Samarinda, Makassar. Kegiatan dicabang dikelola penuh oleh relawan. Relawan tersebut mencakup seluruh lapisan anggota masyarakat dari berbagai latar belakang, baik usia, pendidikan, sosial ekonomi.
Sumber
Buku 40 Tahun Pemahan Antarbudaya, Menuju Dunia Damai