Lompat ke isi

Kota Batam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 Februari 2016 07.47 oleh 36.84.70.114 (bicara)
Batam
Transkripsi Lainnya
 • Jawiباتام
 • Mandarin巴淡島
Berkas:Batam Compilation.jpg
Lambang resmi Batam
Julukan: 
Kota Industri
Motto: 
Terwujudnya Kota Batam Sebagai Bandar Dunia Madani yang Modern dan Menjadi Andalan Pusat Pertumbuhan Perekonomian Nasional
(Batam as a civil modern city and as the centre of national economy development)
NegaraIndonesia Indonesia
ProvinsiKepulauan Riau
Pemerintahan
 • WalikotaDatuk Drs. H. Ahmad Dahlan,
M.H., Ph.D
Luas
 • Total1.595 km2 (616 sq mi)
 • Luas daratan715 km2 (276 sq mi)
 • Luas perairan880 km2 (340 sq mi)
Populasi
 (2015)
 • Total1.164.352
 • Kepadatan730/km2 (1,900/sq mi)
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode Pos
Kode area telepon+62 778
Pelat kendaraanBP
Situs webwww.batamkota.go.id

Kota Batam adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Wilayah kota Batam terletak di Pulau Batam dan seluruh wilayahnya dikelilingi Selat Singapura dan Selat Malaka. Batam adalah kota terbesar di Kepulauan Riau dan kota terbesar ketiga di wilayah Sumatera setelah Medan dan Palembang menurut jumlah penduduk. Menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batam per 2015, jumlah penduduk Batam mencapai 1.164.352 jiwa.

Wilayah Metropolitan Batam terdiri dari tiga pulau, yaitu Batam, Rempang dan Galang yang dihubungkan oleh sebuah jembatan, yakni Jembatan Barelang.

Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang sangat dekat dan berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia.

Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk dan dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.

Sejarah

Berkas:Batam Tempo Doeloe.jpeg
Kota Batam pada awal tahun 1900an

Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu. Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam. Kini menjadi Badan Pengusahaan (BP Batam).Seiring pesatnya perkembangan Pulau Batam, pada dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah Kecamatan Batam yang merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam (BP Batam). Di era reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor 53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam (BP Batam).

Geografi

Kota yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km², sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.575 km². Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celsius. Kota ini memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang subur dan cuaca yang sering berubah sehingga untuk dijadikan lahan pertanian hanya tanaman yang dapat tumbuh tanpa mengikuti musim.

Batas-batas Kota Batam:

Utara Selat Singapura dan Singapura
Timur Pulau Bintan dan Tanjung Pinang
Selatan Kabupaten Lingga
Barat Kabupaten Karimun

Pemerintahan

Kota Batam memiliki dua macam pemerintahan yaitu Pemerintah Kota dan Badan Pengusahaan.

Pemerintah Kota Batam

Berkas:Pemko Batam.png
Kantor Walikota Batam

Peran pemerintah Kota Batam mengurus segala administrasi kependudukan dan pencatatan sipil maupun Sumber Daya Manusia. Dalam mewujudkan demokratisasi dan kelangsungan penyelenggaraan pemerintahan di Kota Batam, pada tanggal 5 Januari 2011 yang lalu, diselenggarakan pemilihan walikota dan wakil walikota Batam. Melalui proses yang tertib dan aman, maka terpilih dan ditetapkannya Ahmad Dahlan dan Muhammad Rudi sebagai Walikota dan Wakil Walikota Batam periode 2011-2016.

Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (BP Batam)

Berkas:Otorita Batam.jpeg
Kantor BP Batam

Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam atau yang sering disingkat BP Batam adalah badan pemerintahan yang lebih berperan dalam tata kelola lahan dan investasi di Kota Batam. Ketua BP Batam yang sedang menjabat saat ini adalah Mustofa Widjaja.

Perwakilan

DPRD Kota Batam hasil Pemilu 2014 tersusun dari 11 partai politik, dengan perincian sebagai berikut:

Partai Kursi
Lambang PDI-P PDI-P 8
Lambang Partai Golkar Partai Golkar 7
Lambang Partai Gerindra Partai Gerindra 6
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat 5
Lambang PAN PAN 5
Lambang PKS PKS 4
Lambang Partai Hanura Partai Hanura 4
Lambang Partai NasDem Partai NasDem 4
Lambang PPP PPP 3
Lambang PKB PKB 3
Lambang PKPI PKPI 1
Total 50

Perwakilan negara asing

Konsulat

Kependudukan

Komposisi etnis Kota Batam pada tahun 2000
Etnis Jumlah (%)
Jawa 26,78
Melayu 17,61
Batak 14,97
Minangkabau 14,93
Tionghoa 6,28
Bugis 2,29
Banjar 0,67
Lain-lain 16,47
Sumber: Sensus Penduduk Tahun 2000[1]

Suku bangsa

Masyarakat Kota Batam merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari beragam suku dan golongan. Suku yang dominan antara lain Melayu, Jawa, Batak, Minangkabau, dan Tionghoa. Dengan berpayungkan Budaya Melayu dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, Batam menjadi kondusif dalam menggerakan kegiatan ekonomi, sosial politik serta budaya dalam masyarakat. Hingga April 2012, Batam telah berpenduduk 1.153.860 jiwa dan memiliki laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Dalam kurun waktu tahun 2001 hingga April 2012 memiliki angka pertumbuhan penduduk rata-rata lebih dari 8 persen per tahun.

Agama

Islam adalah agama mayoritas di Kota Batam, dengan jumlah penganut sebanyak 76,69% dari seluruh penduduk kota. Diikuti oleh penganut Kristen (17,02%), Budha (5,79%), dan Hindu (0,40%).[2] Mesjid Raya Batam yang terletak di tengah kota, berdekatan dengan alun-alun, kantor walikota dan kantor DPRD menjadi simbol masyarakat Batam yang agamis. Agama Kristen dan Katholik juga banyak dianut oleh masyarakat Batam, terutama yang berasal dari suku Batak,ambon ,minahasa, Flores. Agama Buddha kebanyakan dianut oleh warga Tionghoa. Batam memiliki Vihara yang konon terbesar di Asia Tenggara, yaitu Vihara Duta Maitreya.

Bahasa

Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal dari daerah lain, seperti Bahasa Melayu, Bahasa Minang, Bahasa Batak,dan Bahasa Jawa serta berbagai dialek etnis Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Batam adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu.

Perekonomian

Berkas:Mega Mall Btm Ctr.jpg
Mega Mall Batam Centre

Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional menjadikan wilayah ini andalan bagi pemacu pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun bagi Provinsi Kepulauan Riau. Beragam sektor penggerak ekonomi meliputi sektor komunikasi, sektor listrik, air dan gas, sektor perbankan, sektor industri dan alih kapal, sektor perdagangan dan jasa merupakan nadi perekonomian kota batam yang tidak hanya merupakan konsumsi masyarakat Batam dan Indonesia tetapi juga merupakan komoditi ekspor untuk negara lain. Keberadaan kegiatan perekonomian di Kota ini juga dalam rangka meningkatkan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah Kota Batam sebagai pelaksana pembangunan Kota Batam bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat daerah Kota Batam serta keikutsertaan Badan Otorita Batam dalam meneruskan pembangunan, memiliki komitmen dalam memajukan pertumbuhan investasi dan ekonomi Kota Batam, hal ini dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman ketiga instansi tersebut, yang kemudian diharapkan terciptanya pembangunan Kota Batam yang berkesinambungan. Batam, bersama dengan Bintan dan Karimun kini telah berstatus sebagai Kawasan Ekonomi Khusus(KEK). Dengan ini diharapkan dapat meningkatkan investasi di Batam yang pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Industri

Berkas:Rasmala Batamindo.jpg
Kawasan Industri Batamindo

Industri di Batam terbagi menjadi industri berat dan industri ringan. Industri berat didominasi oleh industri galangan kapal, industri fabrikasi, industri baja, industri logam dan lainnya. Sedangkan industri ringan meliputi industri manufacturing, industri elektronika, industri garment, industri plastik dan lainnya.Selain itu Batam juga dikenal memiliki produksi galangan kapal terbesar di Indonesia.

Kawasan Industri Ringan:

  • Batamindo Invesment Cakrawala
  • Batu Ampar Industrial Park
  • Batu Merah Industrial Complex
  • Bintang Industrial Park I
  • Bintang Industrial Park II
  • Cammo Industrial Park
  • Citra Buana Industrial I
  • Citra Buana Centre Park II
  • Citra Buana Centre Park III
  • Executive Industrial Park
  • Hijrah Industrial Park
  • Indah Industrial Park
  • Kara Industrial Park
  • Latrade Industri
  • Malindo Cipta Perkasa Industri
  • Mega Cipta Industrial Park
  • Panbil Industrial Estate
  • Puri Industrial Park 2000
  • Refindo Industrial Park
  • Sarana Industrial Point
  • Taiwan International Park
  • Tunas Industrial Estate
  • Walakaka Industrial Park
  • Lytech Industrial Park

Kawasan Industri Berat:

  • Kabil Industrial Park
  • Seafront Industrial City
  • Sekupang Makmur Abadi

Kawasan Perdagangan Bebas Indonesia

Kawasan Perdagangan Bebas Indonesia / Indonesia Free Trade Zone merupakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia dan dilaksanakan oleh BP Batam (Badan Pengusahaan Batam) menjadi Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas dimana pelabuhan di Kota Batam, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Karimun memiliki izin bebas pajak barang ekspor-impor yang berlaku mulai 1 April 2009 oleh Menteri Keuangan dan Menteri Perdagangan.

Pendidikan

Ada banyak sekolah negeri dan swasta mulai dari tingkat

PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) / PG (Play Group)

TK (Taman Kanak-Kanak) / Nursery School

SD (Sekolah Dasar) / Elementary School

SMP (Sekolah Menengah Pertama) / Junior High School

SMA (Sekolah Menengah Atas) / Senior High School & SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) / Vocational High School

(Lihat Sekolah di Batam untuk melihat daftar sekolah di Batam)

Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta

Politeknik Negeri Batam, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Universitas Batam (UNIBA), Universitas Internasional Batam (UIB), Universitas Putera Batam (UPB), STMIK Putera Batam, STIE Ibnu Sina, STT Bentara Persada, Universitas Riau Kepulauan (Unrika) dan lain-lain.

Transportasi

Darat

Di Kota Batam terdapat jalan raya yang menghubungkan antar kawasan di Pulau Batam yang merupakan jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kota.

Angkutan Umum

Angkutan menggunakan Taksi, bus kota, selain itu dengan biaya yang relatif murah menggunakan Angkutan Kota dan Ojek.

Blue Bird

Blue Bird merupakan taksi yang paling populer di Kota Batam. Jumlah armada Blue Bird di Batam sebanyak 75 unit. Blue Bird bisa mendapatkan penumpang dua kali lipat dibandingkan dengan taksi biasa. Tarif Blue Bird di Batam mulai dari Rp. 8.000,- (buka pintu) dan Rp. 4.000,- (per kilometer). 50 armada taksi Blue Bird menggunakan Toyota Limo keluaran 2012. Dan 25 armada lainnya menggunakan Toyota Limo keluaran 2013.

Trans Batam
Bus Trans Batam

Sistem bus rapid transit (BRT) di Kota Batam atau yang dikenal dengan TransBatam mulai dioperasikan sejak tahun 2005. Sistem ini menjadi sistem BRT kedua di Indonesia setelah TransJakarta. TransBatam menghubungkan antara dua terminal bus utama yakni Batam Centre dan Pelabuhan Sekupang. TransBatam beroperasi pukul 06.00 hingga 18.30 WIB dan melayani lebih dari 3.000 penumpang setiap harinya. Saat ini, TransBatam terdiri dari 3 koridor rute (Batam Centre-Sekupang, Batam Centre-Batu Aji, dan Sekupang-Batu Aji). Pada akhir tahun 2015, Trans Batam direncanakan membuka rute koridor Tanjung Uncang-Tanjung Piayu sebagai koridor keempat.

Laut

Berkas:Sekupang ferry terminal.png
Terminal Ferry Internasional Pelabuhan Sekupang menuju ke Singapura

Pelabuhan Logistik dan Pelabuhan Penumpang yang mempercepat akses pertumbuhan ekonomi di batam dan memudahkan akses dari dan ke domestik dan internasional

• Pelabuhan Internasional Logistik yang menghubungkan Kota Batam dengan Singapura dan Malaysia: Sekupang, Batu Ampar, dan Kabil.

• Pelabuhan Internasional Penumpang: Batam Centre, Harbour Bay, Nongsa, Waterfront dan Sekupang.

• Pelabuhan Domestik Penumpang: Harbour Bay, Sekupang, dan Telaga Punggur.

Udara

Melalui jalur udara, Batam dapat dicapai melalui Bandar Udara Internasional Hang Nadim yang melayani rute domestik dan internasional.

Bandar Udara Hang Nadim memiliki landasan pacu terpanjang di Indonesia dan salah satu yang terpanjang di Asia Tenggara, yaitu 4.025 meter dan berstatus Internasional menjadikan Bandar Udara Hang Nadim Batam terbesar di Kepulauan Riau, dan kedua terbesar di Sumatera setelah Bandar Udara Internasional Kuala Namu Medan. Hang Nadim melayani rute penerbangan domestik di seluruh bandara di Kepri (Bandara Dabo, Bandara Raja Haji Fisabilillah, dan Bandara Ranai) juga melayani penerbangan domestik ke seluruh Indonesia maupun penerbangan internasional.

Kota kembar

Kota-kota yang menjadi mitra kerjasama (kota kembar) dari kota Batam adalah:

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris Anan; Indonesia's population: ethnicity and religion in a changing political landscape, 2003
  2. ^ Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris Anan; Indonesia's population: ethnicity and religion in a changing political landscape, 2003, p. 151

Pranala luar

  Kota Provinsi Populasi     Kota Provinsi Populasi
1 Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11.135.191 Kota Batam
Kota Batam
7 Makassar Sulawesi Selatan 1.477.861
2 Surabaya Jawa Timur 3.017.382 8 Batam Kepulauan Riau 1.294.548
3 Bandung Jawa Barat 2.579.837 9 Pekanbaru Riau 1.138.530
4 Medan Sumatera Utara 2.539.829 10 Bandar Lampung Lampung 1.073.451
5 Palembang Sumatera Selatan 1.781.672 11 Padang Sumatera Barat 939.851
6 Semarang Jawa Tengah 1.699.585 12 Malang Jawa Timur 885.271
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit.