Pembunuhan Benazir Bhutto
Pembunuhan Benazir Bhutto, mantan PM Pakistan dan, pada saat kematiannya, pemimpin oposisi Partai Rakyat Pakistan, terjadi pada 27 Desember 2007. Bhutto ditembak di leher oleh seorang pembunuh yang juga meledakkan sebuah bom bunuh diri.[1][2] ketika beliau baru saja meninggalkanLiaquat National Bagh di Rawalpindi. Beliau sedang berkampanye untuk pemilu pada tahun 2008.[3][4][5] Kematian beliau diumumkan pada pukul 18:16 waktu setempat (13:16 GMT), dalam perjalanan ke Rumah Sakit Umum Rawalpindi,[6] setelah menerima luka tembakan di leher dan dada.[4][5][7] Sekurangnya 21 orang sudah dikonfirmasi tewas sebagai akibat langsung; sementara laporan lain menyatakan 22 mayat ditemukan pada TKP [7] Dua bulan sebelumnya, percobaan pembunuhan yang serupa tidak berhasil terwujud.[5]
Detil Kejadian
Benazir Bhutto baru saja berpidato di hadapan pendukung Pakistan People's Party (PPP) di kota Rawalpindi ketika iring-iringan partainya diguncang oleh ledakan bom. Bhutto disebutkan baru saja meninggalkan iring-iringan ketika ledakan itu terjadi.[3][5] Dua pengendara sepeda motor melepaskan tembakan ke arah SUV milik Bhutto dengan menggunakan senjata AK-47 tepat ketika mobilnya hendak meninggalkan tempat kejadian. Pada saat yang bersamaan, seorang pengebom bunuh diri meledakkan diri di samping kendaraannya. Hingga sekarang masih belum jelas kalau kematiannya diakibatkan oleh ledakan itu sendiri atau tembakan para penembak.[butuh rujukan]
Rehman Malik, salah seorang penasihat keamanan Partai, berspekulasi bahwa sang pembunuh melepaskan tembakan sesaat setelah Bhutto meninggalkan iring-iringan, mengenai dada dan lehernya, sebelum meledakkan diri. Malik menyalahkan pemerintah yang gagal mengamankan Bhutto.[8]
Beliau dibawa dalam keadaan tidak sadar ke RSU Rawalpindi. Sebanyaknya 20 orang terbunuh dalam ledakan tersebut.[7] Juru bicara PPP Farhatullah Babar awalnya mengumumkan bahwa Bhutto baik-baik saja. Kematian Bhutto diumumkan pada pukul 18:16 PST (13:16 GMT).[5]
Investigasi
Masih belum diketahui apakah akan diadakan investigasi untuk terlibatnya pihak ketiga, walaupun hal ini sudah disarankan oleh Gedung Putih[9], dan juga Partai Rakyat Pakistan, partai politik Bhutto.[10].
Akibat langsung
Setelah kematian Bhutto, para pendukung menangis dan memecahkan pintu kaca Rumah Sakit, dan terus-menerus melantunkan "Anjing, Musharraf, anjing" di luar RS, dengan memaksudkan Presiden Musharraf.[5] Beberapa grup oposisi mengatakan bahwa pembunuhan itu bisa mengakibatkan perang sipil, dan komentator lain berkata bahwa pemilu yang akan datang kemungkinan akan ditunda.[11]
Referensi
- ^ "Benazir Bhutto assassinated". CNN. 2007-12-27. Diakses tanggal 2007-12-27.
- ^ "Benazir Bhutto assassinated". Benazir Bhutto Offical Site. 2007-12-27. Diakses tanggal 2007-12-27.
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamainjury - ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaaljazeera - ^ a b c d e f "Benazir Bhutto killed in attack". BBC. 2007-12-27. Diakses tanggal 2007-12-27.
- ^ "Benazir Bhutto assassinated at rally". Guardian. 2007-12-27. Diakses tanggal 2007-12-17.
- ^ a b c "Bhutto's death heightens democracy concerns". CNN. 2007-12-27. Diakses tanggal 2007-12-27. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>tidak sah; nama "cnn" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ Hussain, Zahid (2007-12-27). "Benazir Bhutto killed in suicide bombing". The Times. Diakses tanggal 2007-12-27.
- ^ Lee, Matthew (2007-12-27). "Assassination Poses Dilemma for US". Associated Press.
- ^ "PPP demands probe into Benazir's assassination". Sify news. 2007-12-28.
- ^ "Bhutto killing 'could start civil war'". Yorkshire Post. 2007-12-27. Diakses tanggal 2007-12-27.