Lompat ke isi

Moria

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 Maret 2016 23.11 oleh BeeyanBot (bicara | kontrib) (ejaan, replaced: sekedar → sekadar)

Moria (bahasa Ibrani: מוֹרִיָּה, Modern Mōriyyā Tiberias Môriyyā ; "ditahbiskan oleh TUHAN"; bahasa Arab: مروة, Marwah; bahasa Inggris: Moriah) adalah nama yang diberikan kepada sebuah jajaran pegunungan oleh Kitab Kejadian yang dalam konteksnya mengacu pada tempat di dekat pengurbanan Ishak. Secara tradisional, Moria ditafsirkan sebagai nama gunung seperti yang ada saat ini daripada sekadar nama jajarannya. Lokasi pasti yang dimaksud saat ini menjadi masalah dalam beberapa perdebatan. Nama ini juga disebut sebagai lokasi Bait Salomo dalam Kitab 2 Tawarikh di Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.

Catatan Alkitab

Dalam Alkitab bahasa Indonesia, antara lain versi Terjemahan Baru, kata "Moria" digunakan hanya dua kali:

  • Kitab Kejadian pasal 22:2: Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Catatan: "tanah Moria" diterjemahkan dari kata-kata bahasa Ibrani: ארץ המריה ’e·rets ha·mō·rî·yāh, di mana "Moria" ditulis dengan huruf-huruf "m-r-y-h".

  • Kitab 2 Tawarikhpasal 3:1: Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.

Catatan: "gunung Moria" diterjemahkan dari kata-kata bahasa Ibrani: הר המוריה har ha·mō·rî·yāh, dimana "Moria" ditulis dengan huruf-huruf "m-w-r-y-h".

Spekulasi dan perdebatan

Puncuk "gunung Moria" yang sekarang disebut "Ash-Shakhrah" (bahasa Inggris: Foundation Stone) dan tertutup dalam Kubah Shakhrah.
Interior Kubah Shakhrah dengan puncak "gunung Moria", 1915

Dalam Kitab 2 Tawarikh dicatat bahwa lokasi tempat pengirikan Ornan, orang Yebus, adalah di "gunung Moria" dan Bait Allah yang pertama dibangun di tanah tersebut.[1] Hal ini membawa kepada pandangan klasik rabbinik bahwa tempat yang dimaksud adalah pada puncak gunung Moria.

Terdapat perdebatan apakah kedua catatan Alkitab (Kejadian 22:2 dan 2 Tawarikh 3:1) merujuk kepada kata yang sama. Misalnya LXX, yaitu terjemahan Alkitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani pada abad ke-3 SM, menerjemahkan kedua ayat tersebut:

  • Kejadian 22:2: "Dan Ia berfirman, ambillah anakmu, yang terkasih, yang engkau kasihi - Ishak, dan pergilah ke tanah tinggi, dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran penuh pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu"[2]
  • 2 Tawarikh 3:1: "Dan Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Amoria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada ayahnya, Daud, di tempat yang disiapkan Daud di tempat pengirikan Orna, orang Yebus itu."[3]

Sejumlah penafsiran nas Alkitab mengenai Melkisedek mengindikasikan bahwa Yerusalem sudah menjadi sebuah kota dengan seorang imam pada zaman Abraham, dan karenanya tidak sama dengan lokasi pengorbanan yang dilakukan Abraham, di mana dikatakan di tanah yang liar, bukan di dekat kota.[4] Namun masih diperdebatkan apakah "Salem" merujuk kepada "Yerusalem" (yang awalnya bernama "Yebus") atau merujuk kepada "damai" (shalome, shelomo) di antara berbagai golongan Yahudi maupun Kristen. Moria sekarang menjadi tempat pendirian "Zion Christian Church" (ZCC).

Berdasarkan tradisi tersebut, Sastra Rabbinik Klasik berteori bahwa nama "Moria" merupakan rujukan terselubung untuk "Bait Allah", dengan mengusulkan terjemahan seperti tempat pengajaran (merujuk kepada Sanhedrin yang bersidang di sana), tempat kegentaran (merujuk kepada rasa gentar yang dialami orang-orang bukan-Israel di Bait Allah itu), tempat mur (merujuk kepada rempah-rempah yang digunakan untuk ukupan (bahasa Inggris: incense).[5] Targum Pseudo-Jonathan menafsirkan nama Moria sebagai tanah ibadah, sementara Targum Samaritan menganggapnya sebagai tanah penglihatan.[5]

Kebanyakan pakar Alkitab modern menganggap nama Moria merujuk kepada orang Amori dengan awalan huruf a ditambahkan secara aphesis. Jadi nama itu ditafsirkan menjadi tanah orang Amori. Ini juga sesuai dengan naskah Alkitab menurut bahasa Suryani, Peshitta, – di mana peristiwan pengorbanan oleh Abraham itu terjadi di tanah orang Amori, dan dalam Septuaginta (terjemahan bahasa Yunani dari abad ke-3 SM), tertulis ἈμωρίαAmōriā. Dengan demikian akar etimologinya sama dengan Hemor atau Hamor, nama orang di Kejadian 34 mengenai sebuah peristiwa di kota Sikhem.[5] Beberapa pakar juga mengidentifikasikannya dengan kata More, lokasi dekat kota Sikhem, di mana Abraham mendirikan sebuah mezbah, menurut Kejadian 12:6. Jadi sejumlah pakar percaya bahwa Moria merujuk kepada sebuah bukit dekat kota Sikhem, mendukung kepercayaan orang Samaria bahwa Abraham hampir mengorbankan Ishak di gunung Gerizim – sebuah tempat dekat Sikhem.[5]

Beberapa pakar Kristen merujuk kepada percakapan antara Yesus Kristus dengan perempuan Samaria di dekat sebuah sumur di Sikhem, di mana Ia menyatakan orang Samaria keliru menafsirkan cara beribadah kepada Allah (Yohanes 4:21–24). Mereka mengakui ada kesamaan yang disengaja antara pengorbanan Ishak dengan peristiwa pengobanan Yesus di kayu salib, sehingga mereka membuat hubungan bahwa Moria itu sama dengan lokasi orang Yahudi mempersembahkan korban yaitu mula-mula di Bait Salomo. Peristiwa Ishak memikul kayu yang digunakan untuk membakar korban (yang sebenarnya dirinya sendiri) mirip dengan peristiwa Yesus Kristus memikul salib-Nya sendiri. Surat Ibrani pasal 11:17–19 menulis bahwa Abraham percaya Allah sanggup membangkitkan Ishak dari kematian; Ishak adalah putra "tunggal" Abraham, sebagaimana Yesus Kristus adalah putra "tunggal" Allah (Yohanes 3:16). Semua ini membuat korelasi antara dua peristiwa ke arah gunung Moria di lokasi Bait Allah. Sekarang Bait Allah sudah tidak ada dan persembahan korban secara tradisional sudah berhenti sejak Bait Allah dihancurkan, sehingga pada kita hanya ada pengorbanan yang dipersembahkan oleh Yesus Kristus, yaitu diri-Nya sendiri, dan ibadah kepada Allah dalam "Roh dan Kebenaran".[6]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Moriah". Easton's Bible Dictionary. Diakses tanggal 2008-07-14. 
  2. ^ Diterjemahkan dari Terjemahan bahasa Inggris untuk Greek Septuagint Bible (Genesis)
  3. ^ Diterjemahkan dari Terjemahan bahasa Inggris untuk Greek Septuagint Bible (2 Chronicles)
  4. ^ Peake's commentary on the Bible
  5. ^ a b c d Jacobs, Joseph. "Moriah". Jewish Encyclopedia. Diakses tanggal 2008-07-14. 
  6. ^ Lihat Yohanes 4

Pranala luar

Artikel ini menggunakan sebagian teks dari Kamus Alkitab Easton, sebuah buku ranah publik, aslinya diterbitkan pada 1897.