Lompat ke isi

Ibnu Sirin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 18 Maret 2016 12.58 oleh Naval Scene (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Abubakar Muhammad bin Sirin al-Bashri''' ({{lang-ar|أبوبكر محمد بن سيرين البصري}} lahir 33 H/653-4 M, meninggal 110 H/...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Abubakar Muhammad bin Sirin al-Bashri (bahasa Arab: أبوبكر محمد بن سيرين البصري lahir 33 H/653-4 M, meninggal 110 H/729 M) atau disingkat Ibnu Sirin, adalah salah seorang tokoh ulama ahli fiqih dari golongan tabi'in yang menetap di Bashra.

Ayahnya bernama Sirin, seorang pembuat periuk, yang tertawan oleh Khalid bin Walid dalam ekspedisinya di Ain at-Tamar. Sirin lalu menjadi budak dari Anas bin Malik, namun ia membuat perjanjian untuk membayar tebusan untuk memerdekakan dirinya. Setelah itu, Sirin menikahi Shafiyah, budak perempuan Abubakar ash-Siddiq. Turut hadir dalam pernikahan tersebut tiga orang isteri Nabi Muhammad serta delapan belas orang Sahabat Nabi yang pernah mengikuti Pertempuran Badar, di mana Ubay bin Ka'ab memimpin doanya.

Ibnu Sirin mempelajari hadits antara lain dari Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Imran bin Husain, dan Anas bin Malik. Ia merupakan guru bagi Qatadah bin Di'amah, Khalid al-Hadda, Ayyub al-Sakhtiyani, dan lain-lain.

Ibnu Sirin adalah salah satu ulama yang menjadi tempat bertanya bagi masyarakat Bashra, dan terkenal kesalehannya.