Luhut Binsar Pandjaitan
Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan (lahir 28 September 1947) adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia saat ini. Ia juga menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015[1]. Pada 12 Agustus 2015 ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.
Sebelum masuk dalam Kabinet Kerja, Luhut Pandjaitan pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2000 - 2001 saat Abdurrahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI 1999 - 2001. Sebelum menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, ia menjabat Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura.
Keluarga
Putra Batak ini merupakan anak ke-1 dari 5 bersaudara pasangan Bonar Pandjaitan dan Siti Frida Naiborhu. Ia menikah dengan Devi Simatupang dan memiliki 4 anak, yaitu: Paulina, David, Paulus dan Kerri Pandjaitan.
Pendidikan
Untuk mengejar cita-cita, ia hijrah ke Bandung dan bersekolah di SMA Penabur. Di sinilah ia kemudian menjadi salah satu pendiri Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) yang menghimpun pelajar dan mahasiswa menentang Orde Lama dan PKI.
Pandjaitan adalah lulusan terbaik dari Akademi Militer Nasional angkatan tahun 1970. Pada Tahun 1967, Luhut masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat dan 3 tahun kemudian meraih predikat sebagai Lulusan Terbaik pada tahun 1970, sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus TNI AD. Di kalangan militer dikenal sebagai Komandan pertama Detasemen 81. Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya; Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat. Ketika menjadi perwira menengah, pengalamannya berlatih di unit-unit pasukan khusus terbaik dunia memberinya bekal untuk mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 (sekarang Sat-81/Gultor) kesatuan baret merah Kopassus, menjadi salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.
Pendidikan yang diikutinya:
- Masters in Public Administration, George Washington University, Washington DC, Amerika Serikat.
- National Defense University, Amerika Serikat.
- Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI), Penerima penghargaan Adhi Makayasa untuk lulusan terbaik AKABRI bagian Darat (1970).
- Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (SUSSARCABIF), Lulus Terbaik (1971).
- Kursus Komando, Lulusan Terbaik, Meraih Penghargaan Sangkur Perak Komando (1971).
- Kursus Lintas Udara, Lulusan Terbaik, Meraih Penghargaan Trophy Payung Emas (1971).
- Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA I (1976).
- Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA II (1978).
- Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD).
- Sekolah Staf Dan Komando ABRI (SESKO ABRI)
- Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS)
Pada Tahun 2001 Luhut Panjaitan mendirikan Politeknik Informatika Del di Desa Sitoluama, Toba Samosir.
Pelatihan
- Royal Army Special Air Service (SAS), Inggris (1981).
- Shooting & Anti-Terror Instructor Training, Jerman Barat (1981).
- Counter-Terrorism and Special Operations Course, Grenzschutzgrupppe 9 (GSG-9) German Federal Police, Jerman Barat (1981).
- US Army Airborne, Pathfinder, And Ranger Course, Fort Bragg And Fort Benning, Amerika Serikat (1976).
- Free Fall Instructor Course, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1976).
- Mobile Trainning Team (MTT) Instructor Course Golden Knight, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1978).
- HALO/HAHO Jumpmaster Instructor Course, US Army Jumpmaster School, Amerika Serikat (1980).
- US Army John F. Kennedy Special Warfare Center and School (US. Army Special Forces Course), Fort Bragg, Amerika Serikat (1978).
- Bomb Disposal Instructor Training, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1977).
- Jungle Warfare Instructor Training Course, US Army Special Forces, Fort Bragg, Amerika Serikat (1979).
- Guerrilla & Counter-Guerrilla Warfare Instructor Training Course, US Army Special Forces, Amerika Serikat (1978).
TMT Kepangkatan
- Letnan Dua Inf (1970)
- Letnan Satu Inf (1973)
- Kapten Inf (1975)
- Mayor Inf (1980)
- Letnan Kolonel Inf (1983)
- Kolonel Inf (1990)
- Brigadir Jenderal TNI (1995)
- Mayor Jenderal TNI (1996)
- Letnan Jenderal TNI (1997)
- Jenderal TNI (HOR) (01-11-2000)
Jabatan Militer
- Komandan Peleton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1971).
- Komandan Peleton Batalyon Siliwangi Di Kalimantan Barat, Pada Operasi Pemberantasan Dan Penumpasan PGRS/Paraku (1972).
- Komandan Kompi A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1973).
- Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir (Desember 1973 - Oktober 1974).
- Ajudan Pribadi Brigjen TNI Yogi S Memed (Komandan Brigade Selatan, Wilayah Terusan Suez) Kontingen Garuda (KONGA VI), Mesir (Desember 1973 - Oktober 1974).
- Komandan Tim C Group 1 Para Komando Satuan Lintas Udara Pada Operasi Seroja, Kopassandha (1975).
- Komandan Kompi Pasukan Pemburu Kopasshanda Pada Elemen Satgas Tempur Khusus, Pada Operasi Seroja (1976), Sekaligus Meraih Prestasi Dan Predikat Sebagai Komandan Kompi Terbaik Dalam Operasi Seroja.
- Perwira Operasi Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat.
- Perwira Operasi Pada Satuan Tugas/Satgas Intel Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI.
- Pendiri dan Komandan Pertama Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1981)
- Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Rajawali Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat, BAIS ABRI (1983)
- Komandan Satuan Pengamanan Presiden RI/VVIP Pada KTT ASEAN Manila, Filipina (1984).
- Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Charlie/Proyek Intelijen Teknik (Proyek Yang Menjadi Creme De La Creme TNI) Pada Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1985).
- Pendiri Dan Komandan Pertama Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus) Detasemen-81/Anti-Terror Kopassus Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) (1986).
- Komandan Satgas Tempur Khusus Pasukan Pemburu Kopassus (Detasemen-86) Di Sektor Tengah Khusus (Osu, Frekueike, Laisorobai) Timor-Timur (1986). Meraih Prestasi Dan Predikat Sebagai Komandan Satgas Tempur Terbaik Di Timor-Timur.
- Komandan Sekolah Pusdik Para Lintas Udara Pusshandalinud/Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus/Pusdikpassus, Kopassus (1987).
- Asisten Operasi (Asops) Kopassus (1989)
- Komandan Group 3 Sandhi Yudha Kopassus, (1990)
- Komandan Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), (1993)
- Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun, Jawa Timur, Meraih Prestasi Sebagai Komandan Korem Terbaik Di Indonesia (1995)
- Wakil Komandan Pusat Persenjataan Infanteri
- Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI-AD (1996-1997)
- Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) (1997-1998).
- Duta Besar RI Berkuasa Penuh Untuk Singapura (1999 - 2000)
- Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Persatuan Nasional (2000 - 2001)
- Pangkat Jenderal TNI (1999)
- Kepala Staf Kepresidenan RI (2014 - 2015)
- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan RI (2015 - Sekarang).
Karier di Pemerintahan
Pada Tahun 1999 Presiden B.J. Habibie mengangkatnya menjadi Duta Besar Republik Indonesia Untuk Republik Singapura di era krusial awal Reformasi. Kepiawaian Luhut dalam diplomasi dianggap mampu mengatasi hubungan kedua negara yang sempat terganggu dan kurang selarasnya komunikasi antar pemimpin negara sepeninggal Presiden Soeharto. Dalam 3 bulan pertama masa jabatannya, ia mampu memulihkan hubungan kedua negara ke tingkatan semula.
Lalu pada masa Presiden Abdurrahman Wahid, Luhut ditarik dari Singapura sebelum masa baktinya berakhir. Gus Dur mempercayakannya sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia walau dalam periode yang singkat (2000 – 2001), sesingkat usia pemerintahan Gus Dur. Presiden di era pemerintahan selanjutnya pun bermaksud untuk mempercayakannya kembali sebagai Menteri, tetapi Luhut menolaknya karena ia menjaga etika terhadap Gus Dur.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Luhut dilantik menjadi Kepala Staf Kepresidenan Indonesia yang pertama oleh Presiden Joko Widodo.[2]
Pengembangan Masyarakat
Tahun 2001 Luhut memiliki ide membangun yayasan dan sekolah untuk masyarakat yang membutuhkan. Lalu bersama istrinya, Devi, Luhut membuat sebuah yayasan misi sosial bernama Yayasan Del. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan sumber daya manusia Indonesia agar menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara.
Yayasan Del bergerak di sektor pendidikan, teknologi, kesehatan, kemanusiaan dan membangun panti asuhan. Selain itu Del juga memberikan program beasiswa tanpa membedakan status maupun golongan. Program pertamanya adalah dengan mendirikan Politeknik Informatika Del yang kini telah menjadi Institut Teknologi Del, di tepi Danau Toba. Tepatnya di Sitoluama, Laguboti, Kab. Tobasa. Sekarang, IT Del telah membuka program studi baru, yaitu: S1 Teknik Manajemen Rekayasa, Sistem Informasi dan Teknik Informatika, serta D3 Teknik Informatika.
Institut Teknologi DEL, ditujukan untuk anak berbakat dan dari keluarga tidak mampu Indonesia. Sejak didirikan, Institut Teknologi DEL bekerjasama dengan ITB Bandung, NIT India dan Wollongong University Australia.
Luhut juga mendirikan Yayasan Luhur Bakti Pertiwi yang telah melahirkan 250 alumni generasi muda berjiwa pemimpin berintegritas tinggi dari 23 provinsi. Selain itu Luhut juga mendirikan Yayasan Lingkar Bina Prakarsa sebagai lembaga independen dan non-partisan untuk menjadi Pusat Studi Kebijakan dan Pendampingan Strategis.
Kewirausahaan
Tahun 2004 Luhut mulai merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan dengan mendirikan PT Toba Sejahtra Group. Kini di bawah Toba Sejahtra yang bergerak di sektor pertambangan batu bara, ada anak usaha yang bergerak di sektor minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan.
PT Toba Bara Sejahtra Tbk (Toba Bara) adalah salah satu produsen utama batubara termal yang kompetitif di Indonesia. Sebagai anak perusahaan PT Toba Sejahtra Group, Toba Bara telah berkembang menjadi produsen batubara utama yang beroperasi pada 3 (tiga) konsesi area tambang batubara di Kalimantan Timur. Area-area tambang yang berdekatan ini, yang dikelola oleh 3 (tiga) anak perusahaan, berada pada lokasi tambang yang menguntungkan, serta dekat jaraknya dengan pelabuhan setempat. Sejak memulai produksi pada tahun 2007, mengalami kenaikan yang cepat menjadi sebuah perusahaan terkemuka di bidang batubara. Luas area tambang Toba Bara secara keseluruhan sekitar 7087 hektare dengan total estimasi sumber daya sebesar 236 juta ton.
Pembangunan pertama pada aset greenfield dimulai dengan PT Indomining pada tahun 2007, diikuti dengan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) pada tahun 2008. Kemudian, pembangunan PT Trisensa Mineral Utama (TMU) dimulai pada tahun 2011.
Tanggal 6 Juli 2012 Toba Bara mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker TOBA dan merilis sebesar 210.681.000 saham atau 10,5 % dari jumlah modal disetor, dengan perolehan dana sebesar Rp 400.293.900.000,-. Harga perdana saham sebesar Rp 1.900,- per lembar saham.
Selain itu ada satu perusahaan konsesi yang dipegang Toba Sejahtra Grup, yaitu PT Kutai Energi. Sedangkan di sektor migas ada PT Energi Mineral Langgeng dan PT Fairfield Indonesia. Di sektor kelistrikan ada PT Pusaka Jaya Palu Power dan PT Kartanegara energi Perkasa. Lalu di sektor perkebunan ada dua perusahaan yaitu, PT Trisena Agro Sejahtera dan PT Adimitra Lestari. Kalu di sektor industri ada PT Smartias Indo Gemilang, PT Rakabu Sejahtera dan PT Kabil Citranusa.
PT Pusaka Jaya Palu Tower yang bergerak di sektor kelistrikan sejak tahun tahun 2007, berhasil membangun pembangkit listrik tenaga uap. Dan ini merupakan pembangkit listrik tenaga uap swasta pertama di Indonesia.
Untuk coal and mining, sebagian besar hasil produksinya di-ekspor ke China, Korea, Taiwan, India, dan Jepang.
Bintang Jasa, Tanda Kehormatan dan Penghargaan
- Ernst & Young Entrepreneur of the Year, untuk kontribusi pada Pengembangan Sosial (2011).
- Penghargaan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia sebagai Pembina Olah Raga terbaik nasional (2006).
- Komandan Resort Militer (Danrem) Terbaik se-Indonesia (1995).
- Tanda Jasa Militer: Kesetiaan 8 Tahun, Kesetiaan 16 Tahun, Bintang Kartika Eka Paksi Prestasi dan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya.
- Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akabri Bagian Darat (1970).
- Bintang Yudha Dharma Nararya.
- Bintang Prestasi Kartika Eka Paksi III.
- Satya Lencana Nararya III.
- Satya Lencana Kesetiaan XXV Tahun.
- Satya Lencana GOM VIII/Dharma.
- Satya Lencana Penegak.
- Satya Lencana Seroja.
- Satya Lencana Garuda VIII.
- Satya Lencana Dwidya Sistha.
- Satya Lencana PBB.
Afiliasi
- Wakil Ketua DPP Partai Golongan Karya (2008 - 2014)
- Diusulkan Menjadi Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar (2016-2019)[3]
Aktivitas Sosial
- Ketua Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (2001 - 2010)
- Pendiri Yayasan DEL
- Pendiri Yayasan Luhur Bakti Pertiwi
- Pendiri Yayasan Lingkar Bina Prakarsa
- Pembina Relawan Bravo 5 Pendukung Jokowi-JK (2014)
Referensi
- ^ Artikel:"Luhut Panjaitan Dilantik Menjadi Kepala Staf Kepresidenan" di Kompas.com
- ^ setkab.go.id : Luhut Panjaitan Jadi Kepala Staf Kepresidenan, Laksdya Adi Supandi Jadi KSAL
- ^ Golkar Tunjuk Luhut Wakil Ketua Dewan Kehormatan Arah.com tanggal 30 Mei 2016. Diakses tanggal 30 Mei 2016
Pranala Luar
- www.luhutpandjaitan.id'
- (Indonesia) Profil di tokohindonesia.com
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Tedjo Edhy Purdijatno |
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia 2015–sekarang |
Petahana |
Didahului oleh: Kuntoro Mangkusubroto sebagai Kepala UKP4 |
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia 2014–2015 |
Diteruskan oleh: Teten Masduki |
Didahului oleh: Jusuf Kalla |
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia 2000–2001 |
Diteruskan oleh: Rini Soemarno |
Jabatan olahraga | ||
Didahului oleh: Wiranto |
Ketua Umum PB FORKI 2001–2009 |
Diteruskan oleh: Hendardji Soepandji |