Lompat ke isi

Kereta api Matarmaja

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api Matarmaja
Berkas:Plat nama KA Matarmaja.png
Berkas:CC2018319PWT Ft KA Matarmaja .jpg
KA Matarmaja Melintas Jalur baru Proyek Stasiun Cibitung
Ikhtisar
JenisEkonomi AC
SistemKereta api ekonomi jarak jauh
StatusBeroperasi
LokasiDaop 8 Surabaya
TerminusMalang Kota Baru
Pasar Senen
Layanan1
Operasi
Dibuka28 September 1983
Ditutup-
Dibuka kembali-
PemilikPT Kereta Api Indonesia
OperatorDaerah Operasi VIII Surabaya
DepoKereta: Malang (ML)
Lokomotif: Jatinegara (JNG) dan Sidotopo (SDT)
RangkaianCC 201/CC 203
Data teknis
Panjang lintas881 km
Lebar sepur1067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasi40 s.d. 100 km/jam
Titik tertinggi+444 m (Malang)
Jumlah rute171-172
Peta rute
Lintas utara Jawa (koridor Jakarta–Semarang–Malang)

Untuk KA:

ke Bangil
Malang
Malang Kotalama
Kepanjen
Sumberpucung
Terowongan Dwi Bakti Karya
Terowongan Eka Bakti Karya
Jembatan Lahor
Kesamben
Wlingi
Blitar
Ngunut
Tulungagung
Kediri
Bus SATRIA Kota Kediri
Papar
ke Surabaya
via Mojokerto
Jembatan Kali Brantas
Kertosono
Nganjuk
Madiun
Magetan
Ngawi
Walikukun
Jawa Timur
Jawa Tengah
Sragen
Solo Jebres
Y Batik Solo Trans Trans Jateng
ke Yogyakarta
ke BIAS
Jalan Tol Trans-Jawa
Gundih
ke Surabaya
ke Ambarawa
ke Surabaya
Brumbung
Jalan Tol Semarang
Semarang Tawang
Pekalongan
Tegal
ke Kroya, Purwokerto
Brebes
Babakan
Jawa Tengah
Jawa Barat
ke Kroya, Purwokerto
Cirebon Prujakan
Jatibarang
Terisi
Haurgeulis
ke Bandung
Bekasi
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Jawa Barat
DKI Jakarta
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Jatinegara
Transjakarta Mikrotrans
ke Manggarai
Pasar Senen
Transjakarta Mikrotrans Terminal Pasar Senen
ke Jakarta Kota
  • Matarmaja juga berhenti di stasiun bertanda bulat penuh berukuran kecil
  • Majapahit dan Brantas juga berhenti di stasiun bertanda bolong merah
  • Matarmaja mengarah Malang hanya berhenti di Gundih
  • Brantas mengarah Blitar hanya berhenti di Brumbung
  • Brantas juga berhenti di stasiun bertanda bolong hitam
  • Brantas juga berhenti di Stasiun Magetan dan Walikukun
Berkas:KA Matarmaja Melewati Stadium Tambun.jpg
KA Matarmaja Full Livery Melintas Stadium Tambun
Berkas:Matarmajac.JPG
Kereta Api Matarmaja AC memasuki Stasiun Pasar Senen dari Malang

Kereta api Matarmaja adalah kereta api penumpang kelas Ekonomi AC yang dimiliki dan dioperasikan PT Kereta Api Indonesia yang melayani koridor Malang Kotabaru-Pasar Senen. Istilah Matarmaja merupakan singkatan dari kota-kota yang dilalui oleh KA ini, yaitu Malang, Blitar, Madiun, dan Jakarta.

Awalnya, kereta api ini melayani rute Madiun-Jakarta, pp, dengan nama kereta api Senja Maja. Atas permintaan pengguna jasa pada tahun 1983, relasi diperpanjang hingga Blitar, lalu Malang. Pada awalnya, rangkaian kereta api Matarmaja berisi rangkaian ekonomi dan satu kereta bisnis, namun kemudian diubah menjadi keseluruhannya rangkaian ekonomi.

Dalam pengoperasiannya, KA ini juga mengalami perubahan jalur. Awalnya KA ini menjalani rute selatan (lewat Purwokerto dan Yogyakarta), namun kemudian, demi mengisi kekosongan petak Semarang-Solo, KA ini akhirnya dioperasikan lewat jalur utara (Pekalongan hingga Semarang) dan kemudian berbelok ke jalur cabang arah Solo barulah kemudian menuju ke Malang. Dengan harga tiket Rp110.000,00 saat ini Matarmaja menggunakan kereta ekonomi AC terbaru.[1][2]

Rangkaian kereta

Rangkaian kereta api ini (stamformasi) terdiri atas sebuah lokomotif, 8 rangkaian kereta api ekonomi AC dengan livery "Kesepakatan" (K3), sebuah kereta makan pembangkit (KMP3), satu gerbong bagasi, dan satu gerbong pembangkit.

Stasiun-stasiun yang disinggahi

Kereta ini singgah di Stasiun Malang, Stasiun Kepanjen, Stasiun Sumberpucung, Stasiun Kesamben, Stasiun Wlingi, Stasiun Blitar, Stasiun Ngunut, Stasiun Tulungagung, Stasiun Kediri, Stasiun Nganjuk, Stasiun Madiun, Stasiun Solo Jebres, Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Pekalongan, Stasiun Tegal, Stasiun Babakan, Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Jatibarang, Stasiun Haurgeulis, Stasiun Jatinegara, dan Stasiun Pasar Senen.

Jadwal Perjalanan

KA 161 (Malang-Pasar Senen)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Malang - 18.35
Kepanjen 19.01 19.03
Sumberpucung 19.19 19.21
Kesamben 19.42 19.44
Wlingi 20.00 20.02
Blitar 20.28 20.32
Ngunut 20.56 20.58
Tulungagung 21.13 21.16
Kediri 21.50 21.53
Kertosono 22.29 22.36
Nganjuk 22.57 23.03
Madiun 23.44 23.49
Sragen 00.45 00.47
Solojebres 01.11 01.17
Semarang Tawang 03.35 03.50
Weleri 04.28 04.31
Pekalongan 05.13 05.19
Pemalang 05.46 05.56
Tegal 06.20 06.34
Brebes 06.49 06.58
Babakan 07.37 07.48
Cirebonprujakan 08.08 08.18
Jatinegara 10.53 10.55
Pasar Senen 11.04 -
KA 162 (Pasar Senen-Malang)
Stasiun Kedatangan Keberangkatan
Pasar Senen - 18.00
Pegadenbaru 19.38 19.40
Jatibarang 20.12 20.21
Cirebonprujakan 20.56 21.16
Babakan 21.36 21.45
Brebes 22.24 22.31
Tegal 22.44 22.59
Pemalang 23.22 23.28
Pekalongan 23.55 00.01
Weleri 00.43 00.48
Semarang Tawang 01.30 01.45
Solojebres 04.02 04.07
Sragen 04.31 04.33
Madiun 05.29 05.35
Nganjuk 06.16 06.18
Kediri 07.13 07.17
Tulungagung 07.51 07.54
Ngunut 08.09 08.11
Blitar 08.35 08.40
Wlingi 09.06 09.08
Kesamben 09.24 09.26
Sumberpucung 09.47 09.49
Kepanjen 10.05 10.07
Pakisaji 10.18 10.38
Malang Kotalama 10.52 10.54
Malang 10.59 -

Insiden

  • Pada tanggal 22 April 2013, di daerah Bagor, Nganjuk, kereta api Matarmaja ditabrak (bukan menabrak) bus Sugeng Rahayu pada pukul 21.00. Diduga disebabkan karena sopir bus tergesa-gesa menyeberang perlintasan sebidang.[3]
  • Pada hari Minggu, tanggal 12 Juli 2015, KA Matarmaja jurusan Jakarta-Malang anjlok di Kelurahan Klemunan, Kecamatan Wlingi, Blitar. KA Matarmaja ini anjlok di posisi tikungan, anjloknya KA Matarmaja ini tak terjadi pada rangkaian gerbong sehingga dipastikan penumpang aman. Penumpang berhasil dievakuasi dengan bus menuju Malang. Hingga saat ini penyebab utama anjloknya KA Matarmaja masih dalam penyelidikan. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB.[4]
  • Pada tanggal 24 Agustus 2015, terjadi anjlokan kereta api Matarmaja di Garum, Blitar. Kereta yang dihela lokomotif CC201 04 06 ini kemudian langsung dievakuasi karena masih berada di atas rel. Tiada korban jiwa, namun dua kereta api, Gajayana dan Malabar tertahan di Stasiun Blitar.[5]

Catatan kaki

Pranala luar