Lompat ke isi

Perbantahan antara burung dan ikan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 29 Juni 2016 12.29 oleh Japra Jayapati (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Mitos Mesopotamia}} '''Perbantahan antara burung dan ikan''' adalah sebuah karya sastra berupa esai dalam bahasa Sumeria, tertulis pada loh-[[loh tanah liat]...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)


Perbantahan antara burung dan ikan adalah sebuah karya sastra berupa esai dalam bahasa Sumeria, tertulis pada loh-loh tanah liat yang berasal dari pertengahan hingga akhir milenium ke-3 SM.

Ada tujuh topik "adu pendapat" yang diketahui dari kesusasteraan Sumeria, tergolong dalam kategori 'perbantahan'; beberapa contoh di antaranya: Perbantahan antara musim dingin dan musim panas; Perbantahan antara biri-biri dan biji-bijian; Perbantahan antar pohon dan buluh; Perbantahan antara burung dan ikan; dan Perbantahan antara perak dan tembaga yang perkasa, dll.[1] Topik-topik ini muncul beberapa abad setelah tulisan lazim dipergunakan di Mesopotamia. Perbantahan-perbantahan ini bersifat filsafati dan membahas tentang kedudukan umat manusia di dalam dunia.

Beberapa perbantahan ini mungkin berasal dari 2100 SM.[2]

Debat atau perbantahan burung dan ikan adalah sebuah naskah aksara paku sepanjang 190 baris. Naskah bermula dengan musyawarah dewa-dewa setelah menetapkan Mesopotamia dan pemukiman-pemukiman bagi manusia; air bagi ladang-ladang, Sungai Tigris dan Sungai Efrat, dan rawa-rawa, gundukan tanah di rawa-rawa, padang-padang penggembalaan bagi manusia, dan burung-burung di rawa-rawa, dan ikan segala-galanya ditetapkan.[3]

Perbantahan bermula ketika ikan berkata-kata kepada burung.

Ikhtisar perbantahan antara burung dan ikan

Perkataan ikan

Ikan berkata:[4]

"...burung...bukannya menghina, ..! Bergarau ...gaduh di rawa-rawa ...berkaok-kaok! Selama-lamanya melahap dengan rakus, sedangkan hatimu memercikkan kejahatan! Di padang engkau berdiri mematuk-matuk sampai mereka menghalaumu pergi! Putera-putera petani memasang tali-tali jerat dan jala-jala bagimu..(dan melanjutkan)..Engkau menyebabkan kerusakan pada bedeng-bedeng sayuran..(lagi)..Burung, engkau tidak tahu malu: engkau memenuhi halaman dengan kotoranmu. Bujang penyapu halaman yang membersihkan rumah itu mengejar-ngejar engkau...(dst.)"

Selanjutnya pada alinea ke-2 dan ke-3:

"Mereka membawamu ke pondok-pondok penggemukan. Mereka membiarkanmu melenguh laksana lembu, mengembik laksana biri-biri. Mereka mencurahkan air dingin dalam bejana bagimu. Mereka menyeretmu keluar untuk persembahan korban harian." (alinea ke-2 dan ke-3 berlanjut sampai beberapa baris)

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Kramer, The Sumerians: Their History, Culture and Character, hal. 218.
  2. ^ Sumerian literature
  3. ^ ETCSL pranala luar, baris 1-18-(3 paragraf pendek dalam bahasa Inggris)
  4. ^ ETCSL, bagian-bagian dari baris 19-190
  • Kramer, Samuel Noah. The Sumerians: Their History, Culture and Character, Chicago, 1963, 217-222.
  • Vanstiphout, Herman L.J. & Alster, Bendt. Bird and Fish. A Sumerian Debate and Fable, or: The Importance of Being Pleasant. Groningen/Philadelphia/Copenhagen, 1988-96..

Pranala luar