Lompat ke isi

Sinto Gendeng

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 19 September 2016 04.13 oleh Ontamusafir (bicara | kontrib) (Perbaikan kesalahan ketik)

Sinto Gendeng alias Sinto Gila adalah karakter fiksi ciptaan Bastian Tito yang muncul di serial novel Wiro Sableng.

Di ceritakan, Sinto Gendeng yang bernama asli Sinto Weni adalah tokoh silat golongan putih yang mempunyai ilmu yang sangat tinggi. Dia adalah guru utama dari pendekar muda Wiro Sableng. Dia juga yang mewariskan Kapak Naga Geni 212 kepada Wiro Sableng.

Semasa muda nya, Sinto menjadi salah satu murid Kiai Gede Tapa Pamungkas dan menjalani hubungan asmara dengan saudara seperguruannya, yaitu Sukat Tandika. Sinto Weni dan Sukat Tandika mewarisi banyak kesaktian luar biasa dari guru mereka, termasuk di antaranya jurus dahsyat Pukulan Sinar Matahari.

Setelah mereka selesai berguru dan diberi ijin untuk turun gunung, Kiai Gede Tapa Pamungkas mewariskan dua buah pusaka kepada mereka. Kedua pusaka itu adalah Kapak Naga Geni 212 yang berwujud asli seekor Naga jantan, dan Pedang Naga Suci 212 yang berwujud asli Naga betina. Kapak Naga Geni adalah pusaka yang sejatinya untuk di wariskan kepada pendekar laki-laki, dan sebaliknya Pedang Naga Suci adalah pusaka yang harus di wariskan kepada pendekar wanita yang masih suci. Kiai Gede Tapa Pamungkas awalnya berencana untuk memberikan Pedang Naga Suci kepada Sinto Weni dan Kapak Naga Geni kepada Sukat Tandika sesuai jenis kelamin mereka, tapi kondisi Sinto yang tidak suci lagi membuat tangannya terbakar saat memegang Pedang Naga Suci. Akhirnya Kiai Gede Tapa Pamungkas memutuskan untuk sekedar menitipkan Kapak Naga Geni kepada Sinto Weni dan Pedang Naga Suci kepada Sukat Tandika untuk nantinya di wariskan kembali kepada murid mereka yang berjenis kelamin tepat.

Pada saat Mahesa Birawa membakar rumah pasangan Ranaweleng dan Suci di novel Empat Brewok dari Goa Sanggreng, Sinto Weni menerobos ke dalam rumah yang terbakar dan menyelamatkan bayi mereka. Sinto kemudian membesarkan anak itu dan memberinya nama Wiro Saksana. Sinto juga mengajari Wiro banyak ilmu bela diri untuk membalaskan kematian kedua orang tuanya yang mati di bunuh oleh Mahesa Birawa. Wiro ini yang akhirnya mewarisi pusaka Kapak Naga Geni dan mendapat julukan Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212.