Lompat ke isi

Soekarwo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Soekarwo
[[Gubernur Jawa Timur]] 14
Mulai menjabat
12 Februari 2009
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
[[Wakil Gubernur Jawa Timur|Wakil]]Saifullah Yusuf
Sebelum
Pendahulu
Imam Utomo
Setia Purwaka
(Sebagai Pejabat Gubernur)
Pengganti
Petahana
Sebelum
Sekretaris Daerah
Provinsi Jawa Timur
Masa jabatan
2003 – 2008
PresidenMegawati Soekarnoputri
Susilo Bambang Yudhoyono
GubernurImam Utomo
Sebelum
Pendahulu
Soenarjo
Pengganti
Rasiyo
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir16 Juni 1950
Indonesia Madiun, Jawa Timur, Indonesia
KebangsaanIndonesia Indonesia
Partai politik Partai Demokrat
Suami/istriNina Kirana Soekarwo
Anak3
AlmamaterUniversitas Airlangga
Universitas Surabaya
Universitas Diponegoro
ProfesiBirokrat
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dr. H. Soekarwo, S.H, M.Hum (lahir 16 Juni 1950) adalah Gubernur Jawa Timur yang menjabat sejak 12 Februari 2009. Ia akrab dipanggil Pakde Karwo.

Biografi

Soekarwo atau yang akrab disapa Pakdhe Karwo adalah orang nomor satu di provinsi Jawa Timur. Pakdhe Karwo dipercaya oleh masyarakat Jatim untuk memimpin provinsi dengan luas wilayah 47.922 km2 ini. Soekarwo diberi gelar doktor kehormatan di bidang ekonomi oleh UNAIR berkat inovasi “Jatimnomics” miliknya./[1]. Soekarwo menamatkan pendidikannya di SD Negeri Palur Madiun (1962), SMP Negeri 2 Ponorogo (1965), serta SMAK Sosial Madiun (1969). Gelar sarjana hukum diperolehnya di Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya (1979), sementara gelar pascasarjana hukum di Universitas Surabaya (1996), dan gelar doktornya di Universitas Diponegoro Semarang (2004). Soekarwo mengawali kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan (Kadispenda) Provinsi Jawa Timur, dan terakhir sebagai Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur (2003-2008). Ia juga dipercaya sebagai Komisaris Utama Bank Jatim sejak tahun 2005 hingga 2008.

Masa Jabatan I (2009-2014)

Soekarwo terpilih sebagai gubernur dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan selama tiga putaran (putaran pertama tanggal 23 Juli 2008 dan putaran kedua tanggal 4 November 2008) serta pemilihan ulang putaran kedua (putaran ketiga) di Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Sampang tanggal 21 Januari 2009. Pelantikan Soekarwo sebagai gubernur dan Saifullah Yusuf sebagai wakil gubernur dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2009 oleh Menteri Dalam Negeri H. Mardiyanto.

Di bawah kepemimpinannya sebagai gubernur, Jawa Timur mengalami pembangunan infrastruktur yang sangat pesat yaitu Jembatan Suramadu, Pelabuhan Teluk Lamong, Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, serta mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi yaitu 7,3% atau di atas nasional yang hanya 6,2%.

Masa Jabatan II (2014-2019)

Setelah memenangkan Pilkada Jawa Timur 2013 bersama Saifullah Yusuf, ia kembali dilantik sebagai gubernur pada hari Rabu, 12 Februari 2014 oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Gedung DPRD Jatim, Jalan Indrapura Surabaya[2]. Pelantikan Soekarwo-Saifullah dihadiri oleh beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, sejumlah gubernur, dan Forkopimda Jatim.

Penghargaan gelar

Kiprah Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dalam memajukan perekonomian daerah dan nasional mulai tampak. Pertumbuhan ekonomi Jatim sebesar 5,18 persen pada kuartal I tahun 2015 melebihi rata-rata nasional sebesar 4,71 persen. Didukung dengan perbaikan koefisien Gini yang mengukur tingkat disparitas, pembangunan ekonomi Jatim diharapkan mampu menopang pembangunan ekonomi nasional.

Atas dasar kiprah itulah, Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, MT., SE., Ak., dengan persetujuan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan/Doktor Honoris Causa (Dr. H.C.) kepada Soekarwo. Penganugerahan gelar kehormatan kepada Soekarwo sebagai Doktor Honoris Causa UNAIR ke-10 dilakukan pada Sidang Universitas Airlangga di Aula Garuda Mukti, Sabtu (22/8).

Rektor UNAIR dalam konferensi pers yang digelar sehari sebelum pengukuhan mengharapkan bahwa ada lebih banyak kepala daerah yang mencontoh Soekarwo dalam memajukan perekonomian Jatim.

Dalam pengukuhan Soekarwo sebagai Doktor Kehormatan, Gubernur Jatim kelahiran 16 Juni 1950 itu menyampaikan orasi ilmiah berjudul Jatimnomics: Sebuah Model Indonesia Incorporated Dalam Menghadapi Era Perdagangan Bebas Menuju Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif.

Sejumlah pejabat nasional dan daerah hadir di UNAIR. Sejumlah tokoh yang hadir diantaranya Sudi Silalahi yang juga Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UNAIR, Chairul Tanjung selaku anggota MWA, Anggito Abimanyu, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Usai pengukuhan, Sudi menyampaikan pernyataan singkat terkait pengukuhan pria yang akrab disapa Pakdhe Karwo itu. “Tadi sudah banyak disampaikan oleh Pakdhe Karwo. Kita ketahui bersama poin-poin yang dibicarakan beliau. Kita berharap agar lebih banyak yang dikembangkan untuk negeri ini, khususnya Jawa Timur,” ucap Ketua MWA UNAIR itu.

Sejumlah rektor maupun guru besar perguruan tinggi juga turut menghadiri pelantikan Soekarwo, antara lain Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Universitas Narotama, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Sumatera Utara.[3]

Jabatan politik
Didahului oleh:
Setia Purwaka
sebagai Pejabat Gubernur
Gubernur Jawa Timur
2009–sekarang
Petahana
  1. ^ http://news.unair.ac.id/2016/11/18/9-alumnus-unair-duduki-posisi-strategis-di-pemerintahan
  2. ^ http://news.detik.com/surabaya/read/2014/02/12/091201/2494162/475/water-canon-dan-3300-polisi-siaga-amankan-pelantikan-gubernur-jatim
  3. ^ Artikel:"Soekarwo Dianugerahi Honoris Causa Berkat Konsep Jatimnomics" di unair.ac.id