Kecelakaan Trem Croydon 2016
51°22′27″N 0°04′31″W / 51.374205°N 0.075410°W
Kecelakaan Trem Croydon 2016 | |
---|---|
Rincian | |
Tanggal | 9 November 2016 |
Waktu | 06:07 GMT |
Letak | Dekat Stasiun trem Sandilands, Croydon, London |
Negara | Britania Raya |
Jalur | Tramlink rute 3 |
Operator | FirstGroup Tramlink |
Jenis kecelakaan | Tergelincir |
Penyebab | Dalam penyelidikan |
Statistik | |
Kereta api | 1 |
Kru | 1 |
Meninggal dunia | 7 |
Luka-luka | 58 |
Pada 9 November 2016, sebuah trem yang dioperasikan oleh Tramlink, berangkat dari New Addington menuju Wimbledon, tergelincir dan terbalik pada sebuah persimpangan dekat dengan stasiun Sandilands di Croydon, London Selatan[1] Ada tujuh korban jiwa dengan 58 orang lainnya terluka[2][3] Trem memuat sekitar 60 penumpang pada pukul saat kejadian pukul 06:07 GMT[4] Ini adalah insiden trem pertama di Britania Raya yang memakan korban jiwa sejak tahun 1959.
Kecelakaan
Stasiun | Waktu |
---|---|
New Addington | 05:55 |
... | ... |
Lloyd Park | 06:07 |
Sandilands | 06:10 |
... | ... |
Wimbledon | 06:37 |
Kecelakaan terjadi bertepatan dengan hujan deras pukul 06:07[4], pada tikungan tajam mendekati titik temu di mana rute 3 dari New Addington menyatu dengan jalur dari Beckenham Junction dan Elmers End.[1][6] Belokan tersebut terletak di 1-mil (1,6 km) setelah meninggalkan stasiun trem Lloyd Park. Pada "tikungan tajam" [7] ini, ambang batas kecepatan yang ditetapkan adalah 20 km/h (12 mph). Hasil investigasi sementara menyatakan, mendekati belokan, trem berkecepatan 70 km/jam (43 mph).[4] Trem yang berjenis Bombardier CR4000, No. 2551,[1] merupakan dua bagian unit rangkaian dan didesain dengan kecepatan maksimum 80 km/h (50 mph). Trem terbalik keluar rel ke sisi kanan dan menjebak beberapa orang di dalamnya. Dinas Kereta api dan Jalan raya menegaskan bahwa trem di Britania Raya tidak dilengkapi dengan perlindungan keamanan sistem yang akan mengerem secara otomatis jika melaju terlalu cepat.[7][8]
Layanan darurat mengkonfirmasi terdapat 51 orang terluka dan awalnya menyatakan bahwa lima orang telah tewas.[7][9] Jumlah korban tewas kemudian bertambah menjadi tujuh.[10] Para korban ialah enam pria dan seorang wanita berusia antara 19-63 tahun[11], delapan korban lainnya mengalami cedera serius dan mengancam jiwa.[12] Kecelakaan trem ini adalah yang paling mematikan di Britania Raya sejak kecelakaan di Dover pada tahun 1917, yang menewaskan sebelas orang dan melukai 60 orang[13][14], serta yang pertama di Britania Raya di mana penumpang tewas sejak tahun 1959.[15] Kecelakaan ini juga yang paling mematikan pada setiap jenis jaringan kereta api di Inggris sejak kecelakaan kereta api ''Great Heck'' tahun 2001[14]
Pasca kejadian
Korban jiwa kemudian dibawa ke Rumah Sakit St george's, Tooting, dan Rumah Sakit Universitas Croydon.[7] Begitupun 51 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit, tujuh diantaranya segera dijemput keluarga. Dua puluh dua ambulans,[3] delapan mobil pemadam kebakaran dan lebih dari 70 petugas pemadam kebakaran dari Satuan Damkar London dikirim ke tempat kejadian.
FirstGroup, yang mengoperasikan trem atas nama Transportasi London (TfL), mengatakan "terkejut dan sedih dengan apa yang terjadi".[16] Menit ekstra juga ditambahkan ketika peringatan mengheningkan cipta dua menit Hari gencatan senjata di Croydon Cenotaph.[16] TfL kemudian memberi santunan untuk menutupi biaya pemakaman korban.[17]
Sepanjang malam tanggal 10-11 oktober, trem dievakuasi dari lokasi kecelakaan[18] dan telah rampung pada pagi hari tanggal 12 November.[19]
Setelah kecelakaan itu, layanan trem dialihkan antara Timur Croydon dan Wimbledon, antara New Addington dan Addington Desa, dan antara Beckenham Junction dan Harrington Jalan.[20]
Penyelidikan
Polisi Transportasi Britania Raya
Sopir trem, 42 tahun, ditangkap oleh Polisi Transportasi Inggris atas tuduhan pembunuhan.[10][21] Setelah diinterogasi, dia dibebaskan bersyarat sampai Mei 2017.[21] Menurut metro.co.uk, salah satu aspek penyelidikan polisi adalah apakah pengemudi tram tertidur atau tidak dan The Guardian melaporkan bahwa beberapa penumpang melihat pengemudi telah pingsan di ruang kontrol.[22] Seorang mantan sopir menyarankan kepada The Times, bahwa ''blackout'' sangat memungkinan, karena pergeseran shift yang tidak menentu dan pengemudi harus mematuhi itu. Ia juga menuduh bahwa mesin minuman di stasiun trem dipenuhi dengan minuman energi, yang menyatakan: "tidak Ada yang pernah benar-benar terjaga, saya juga selalu sedikit linglung dan itu disebabkan karena cara shift kerja yang tidak memungkinkan pengemudi untuk mendapatkan pola tidur teratur."[23]
Dinas Kereta api dan Jalan
Dinas Kereta api dan Jalan juga menggelar penyelidikannya, berfokus pada apakah ada atau tidak aturan keselamatan yang diikuti.[17]
Cabang Investigasi Kecelakaan Kereta Api
Cabang Investigasi Kecelakaan Kereta api atau ''Rail Accident Investigation Branch'' (RAIB) juga menyelidiki kecelakaan, dengan data sistem perekam acara trem.[24] RAIB menyatakan bahwa ada indikasi awal menunjukkan trem melaju pada kecepatan yang lebih tinggi secara signifikan daripada yang diizinkan.[1] Setelah kecelakaan itu, The Guardian melaporkan bahwa pada tanggal 31 Oktober sudah ada penumpang yang menulis di status Facebook bahwa ada trem yang melaju pada belokkan dengan kecepatan yang berlebihan. Sehubungan dengan laporan tersebut, The Evening Standard melansir sebelum kejadian (31 Oktober) sudah ada penumpang yang telah menyampaikan keluhan atas trem yang melaju di belokkan tersebut.[3] Namun pengemudi trem yang dimaksud dalam insiden 31 Oktober itu bukan yang terlibat dalam kecelakaan pada 9 November.[25]
Laporan interim dirilis seminggu kemudian pada 16 November 2016. Pada saat kecelakaan, cuaca sedang gelap dan hujan lebat. Tidak ada bukti yang menunjukan rel cacat, atau terdapat penghalang pada rel, yang bisa berkontribusi terhadap kecelakaan[4]. Temuan awal menyatakan bahwa trem melaju pada kecepatan 70 kilometer per jam (43 mph) saat kecelakaan–melebihi 20 kilometer per jam (12 mph)–dengan rem yang terlambat dilakukan.[26] Selanjutnya merekomendasi agar dibuat batas kecepatan yang diperkenankan saat memasuki belokkan di Sandilands Junction sebelum jalur dibuka kembali[4]. Rekomendasi itu kemudian diterima dan selanjutnya pembatas kecepatan diletakkan di tempat sebelum jalur dibuka kembali[27].
Lihat pula
Referensi
- ^ a b c d "Investigation into a fatal accident involving a tram near Sandilands Junction, Croydon, 9 November 2016". Rail Accident Investigation Branch.
- ^ "Several killed and more than 50 injured as tram overturns in Croydon". ITV. Diakses tanggal 9 November 2016.
- ^ a b c Ross, Alice; Gayle, Damien; Topham, Gwyn (10 November 2016). "Croydon tram crash: police examine reports of incident in previous week". The Guardian. Diakses tanggal 11 November 2016.
- ^ a b c d e "Fatal accident involving the derailment of a tram at Sandilands Junction, Croydon – 9 November 2016" (PDF). Rail Accident Investigation Branch. 16 November 2016. Diakses tanggal 16 November 2016.
- ^ "New Addington – Croydon – Wimbledon" (PDF).
- ^ "BBC London Live: Latest updates". BBC London. 9 November 2016. Diakses tanggal 9 November 2016.
- ^ a b c d "Croydon tram: Five dead and 50 injured after derailment". BBC London. 9 November 2016. Diakses tanggal 9 November 2016.
- ^ "Dozens injured after tram overturns in Croydon". Sky News. 9 November 2016. Diakses tanggal 9 November 2016.
- ^ Tom Powell (9 November 2016). "Croydon tram derailment: Several feared dead and dozens injured after tram overturns at Sandilands". London Evening Standard. Diakses tanggal 9 November 2016.
- ^ a b "BTP | Updated statement on tram derailment – Croydon". media.btp.police.uk. "British Transport Police". Diakses tanggal 9 November 2016.
- ^ "Croydon tram crash: Who were the victims?". BBC News. 13 November 2016. Diakses tanggal 14 November 2016.
- ^ "Croydon tram crash: Driver held on suspicion on manslaughter". BBC News. Diakses tanggal 10 November 2016.
- ^ Horn, J. V. (1955). "Chapter VI. The tramways during the First World War". The Story of the Dover Corporation Tramways, 1897–1936. London: The Light Railway Transport League.
- ^ a b Davis, Barney; Watts, Matt; Sleigh, Sophia. "Croydon tram crash: first victim named as Crystal Palace fan, 19 who was on his way to work". London Evening Standard. Diakses tanggal 10 November 2016.
- ^ "Several killed and more than 50 injured as tram overturns in Croydon". ITV. Diakses tanggal 9 November 2016.
- ^ a b "Croydon tram crash: Crane to lift carriages from site". BBC. Diakses tanggal 11 November 2016.
- ^ a b "Croydon tram crash: Funeral costs offer from Transport for London". BBC News. Diakses tanggal 16 November 2016.
- ^ Gillett, Francesca. "Croydon tram crash: Giant crane arrives as work begins to move wreckage". London Evening Standard. Diakses tanggal 11 November 2016.
- ^ "Croydon tram crash: Carriages being removed from site". BBC News. Diakses tanggal 12 November 2016.
- ^ Harrington, T. "Closed section of Croydon tram network could be reopened tomorrow". Croydon Advertiser. Diakses tanggal 14 November 2016.
- ^ a b "Croydon tram driver bailed as first victim is named". Sky News. Diakses tanggal 10 November 2016.
- ^ Morley, Nicole. "Crowdfunding page launched for victims of Croydon tram crash that killed 7". Metro. Diakses tanggal 9 November 2016.
- ^ Kolirin, Lianne (14 November 2016). "Tram drivers left 'in a daze' by erratic shifts". The Times (72067). hlm. 17. ISSN 0140-0460.
- ^ "There will be disruption 'for days' on Croydon trams after crash". Croydon Advertiser. 9 November 2016. Diakses tanggal 12 November 2016.
- ^ "Croydon tram crash: Bosses were warned of 'speeding trams'". BBC News. Diakses tanggal 14 November 2016.
- ^ Gwyn Topham (16 November 2016). "Croydon tram going three times speed limit when it derailed, say investigators". The Guardian. Diakses tanggal 16 November 2016.
- ^ "Croydon tram crash: Driver was 'three times over speed limit'". BBC News. Diakses tanggal 16 November 2016.