Buahkapas, Sindangwangi, Majalengka
Buahkapas | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Kabupaten | Majalengka |
Kecamatan | Sindangwangi |
Kode Kemendagri | 32.10.21.2006 |
Luas | - |
Jumlah penduduk | 3.000 |
Kepadatan | - jiwa/km² |
Buahkapas adalah desa di kecamatan Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat, Indonesia.
Sejarah
Dikisahkan pada abad ke-17 datang seorang ulama bernama Ki Buyut Tuan Hurang beliau datang dari Cirebon dan hendak menyebarkan agama Islam. Beliau datang ke sebuah perdukuhan atau Desa Cantilan yang kini bernama Desa Buahkapas. Ki Buyut Tuan Hurang merupakan pembabak berdirinya Desa Buahkapas. Dulunya Buahkapas merupakan pedukuhan yang masuk ke wilayah Desa Singawada Kecamatan Rajagaluh kurang dari 2 km dari pedukuhan tersebut, karena dalam kewajibannya masyarakat Cantilan Buahkapas tersebut merasa jauh maka Ki Buyut Tuan Hurang mengusulkan agar pedukuhan tersebut dijadikan sebuah Desa. Pedukuhan yang luasnya kurang lebih 3.500 M2 mendapat tambahan daerah baru yang diambil dari daerah Leuwilaja (Desa Leuwilaja). Ki Buyut Tuan Hurang mengumpulkan para tokoh masyarakat untuk membentuk Pemerintahan Desa baru terutrama untuk membahas nama untuk Desa, mereka kebingungan nama apa yang pantas untuk Desa baru tersebut. Pada saat itulah salah seorang tokoh masyarakat yang sedang berkumpul melihat sebatang pohon mangga yang berbuah lebat, sesepuh ini heran karena dalam kerumunan buah tersebut ada sebuah mangga (buah) yang berwarna putih seperti kapas beliau spontan menyebut nama “Buahkapas”. Mendengar kata itu semua yang berkumpul seperti mendapat jawaban dari apa yang sedang dipikirkan tentang nama yang tepat untuk Desa yang baru, secara serempak masyarakat menyetujui nama Desa baru tersebut adalah “Desa Buahkapas”. Pohon tersebut berada di Blok Rabu Desa Buahkapas yang pohonnya besar, buahnya kecil rasanya asam/kecut dan berwarna putih. Dari pohon tersebut kemudian dijadikan lambang Desa dengan nama “Sandang, Tirta, Sela”. Sandang artinya pakaian, Tirta artinnya air, dan Sela artinya batu.
Demografi
Berdasarkan hasil pendataan keluarga tahun 2015 jumlah penduduk Desa Buahkapas adalah sebanyak 1.564 jiwa yang terdiri dari laki-laki 797 jiwa dan perempuan sebanyak 767 jiwa, 506 kepala keluarga.
Jumlah rumah yang ada di Desa Buahkapas sebanyak 359 yang terdiri dari rumah permanen sebanyak 309 buah, rumah semi permanen sebanyak 41 buah dan rumah tidak permanen sebanyak 4 buah.
Dari hasil pendataan itu pula diketahui bahwa rumah tangga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin versi Pemerintah Desa Buahkapas sebanyak 145 Rumah Tangga Miskin (RTM).
Pemerintahan Desa
- Kuwu/Kepala Desa
- Marjan
- Undang
- Kampar
- Bangsa
- Jibur
- Wiradipura
- Nataprana
- Sudarma
- Wirawicana
- Karba
- Arja
- Artim (Pjs)
- Ali Karsa
- Eman Suparman (2014 - sekarang)
Lembaga Desa
- Badan Permusyawaratan Desa
- LPM
- DKM Masjid Al-Barokah
- PNPM Mandiri
- Karang Taruna "Tunas Harapan" Desa Buahkapas
- PKK
- Majelis Taklim
- BUMDES
Program Pembangunan
- MARJAN
Pada masa sebelum kemerdekaan jabatan lurah merupakan bagian dari ketua adat yang jabatannya tidak terbatas dan dapat diturunkan kepada anak-anaknya. Menurut cerita orang tua yang pernah mengalami lurah Suradirana memimpin Desa pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Pembangunan yang diketahui adalah pembuatan jalan desa.
- Bpk.KUDANG
Merupakan pengganti dari lurah terdahulu dan inipun tidak tercatat kapan dan berakhirnya menjadi lurah untuk Desa Buahkapas.
- Bpk.KAMPAR
Merupakan lurah yang memimpin Desa Buahkapas menurut cerita menjabat menjadi lurah pada awal-awal kemerdekaan Indonesia.
- Bpk.BANGSA
- Bpk.JIBUR
- Bpk.WIRADIPURA
- NATAPRANA
Memegang jabatan sejak tahun 1957 yang pada masa tersebut sedang banyaknya pemberontakan-pemberontakan DI/TII yang bermukim di Desa Buahkapas sebagai tempat pelarian dan dijadikan markas gerakannya karena wilayah desa Buahkapas yang sangat strategis, Hasil pembangunan yang dicapai belum begitu nampak karena masyarakat kondisi pada saat itu dari segi keamanan dan ketrentraman sangat tidak kondusif ditambah lagi pemberontakan G30S/PKI yang berlangsung pada tahun 1965. Pada kondusi negara yang masih belum kondusif berdampak pada kegiatan pembangunan di desa-desa.
- Bpk. SUDARMA
Pembanguunan baru dapat dilaksanakan setelah tahun 1965 pada saat Desa Buahkapas dipimpin oleh lurah Martareja yang dilakukan yaitu
- Pembukaan jalan setapak menjadi jalan besar antara desa Buahkapas sampai Desa Sindangwangi
- Pembangunan jembatan dan Jalan antara Buahkapas sampai dengan Desa Singawada.
- Pembangunan kantor dan balai desa.
- Pembangunan lapangan desa.
- Bpk.WIRAWICANA (Th 1970-Th 1982)
Melanjutkan pembangunan pada saat Desa Buahkapas dipimpin oleh Kuwu Sudarma.
- Bpk KARBA (Th 1982-Th 1990)
Melanjutkan pembangunan pada saat Desa Buahkapas dipimpin oleh Kuwu Wirawicana.Dan awal Dari Pembangunan Desa Yang Modern.Hasil Pembangunanya Antara lain :
- Pembangunan Sarana Air Bersih Dari Leles Desa Padaherang
- Merehab Mesjid Jami Al Barokah
- Pengaspalan Jalan Desa
- Bpk. RASIM (PJS Th 1990-1992)
Menjabat sementara ,menunggu calon kuwu depinitip selama 2 th
- 12. Bpk. ARJA (Th 1992-Th 2008)
Memegang jabatan Selama 2 periode dari tahun 1992-2008.Namun sayang beliau meninggal dipertengahan masa jabatanna karena sakit. Pembangunan yang telah dilaksanakan adalah :
- Pembangunan dam karedok.
- Pembangunan WC/kamar mandi umum.
- Pembangunan Jembatan Salapeuteuy.
- Pembangunan listrik masuk desa.
- Pengaspalan Jalan Blok.
- ARTIM (Pjs Kepala Desa)
Menjadi Pjs Kepala Desa Buahkapas dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 menggantikan kepala desa sebelumnya yang berhenti sebelum masa jabatannya selesai karena meninggal. Pada masanya pembangunan yang dihasikan berupa :
- Pembangunan sarana air bersih dengan sumber mata air Cikuda
- Pembangunan Jembatan Minor dari program PPK tahun 2000.
- Pembangunan Madrasah Diniyah dari program PPK tahun 2006.
- Pengerasan jalan Poros Desa sampai Desa Sindangwangi.
- Adanya listrik masuk Desa Buahkapas
- Adanya program IDT dengan pengembangan ternak kambing.
- Kegiatan LED (Lembaga Ekonomi Desa).
- ALI KARSA
Memegang Jabatan satu periode dari tahun 2010-2015 dan berakhir sebelum habis jabatangnya yang masih 4 bulan lagi dikarenakan ada aturan baru yang mengharuskan ada pemilihan Kepala Desa sacara serentak di bulan juni tahun 2015.
Adapun program-program pembangunan yang telah tercapai diantaranya:
- Pengaspalan Jalan Blok selasa melalui Program ADD tahun 2010
- Rabat Beton jalan blok jum’at tahun 2010 melalui Program PNPM
- Pembangunan Irigasi Sunar dan Taneh berem tahun 2011 dari PSDAPE
- Plesterisasi jalan blok kamis tahun 2011 dari Pogram ADD
- Pemutihan /Kelantingan data Tanah tahun 2011
- Pembangunan saluran Air Bersih dari Banter melalui Program PNPM tahun 2012
- Perbaikan Kantor Desa darei Program Infrastruktur Perdesaan dari Provinsi tahun 2012
- Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU) sebanyak 20 rumah dari Bantuan Hibah Pemerintah Provinsi tahun 2012
- Pembangunan Irigasi Sunar dan Taneh berem tahun 2012 dari PSDAPE
- Penyenderan jalan Desa melalui Program ADD tahun 2012
- Pengaspalan Jalan Desa melalui Program PNPM tahun 2013
- Pengaspalan Trotoar Jalan Desa melalui Program ADD tahun 2013
- Pembangunan Irigasi Karedok tahun 2013 dari PSDAPE
- Penyenderan jalan Blok kamis melalui Program ADD tahun 2014
- Pengaspalan Jalan Blok Kamis melalui Program Infrastruktur Perdesaan dari Provinsi tahun 2014
- Pembangunan Irigasi Taneh berem tahun 2014 dari PSDAPE
- Pembangunan Bendungan Paria tahun 2014 dari PSDAPE
- Pembangunan Irigasi(Pivanisasi) Paria tahun 2015 dari PSDAPE
Sarana Pendidikan
- TK Budi Asih 13
- SDN Buahkapas
- Pondok Pesantren Bustanun Nasyi'in
- MTs. Siti Khadijah
- MA Siti Khadijah
- SMK KARNAS
- Juwita LPK
Pranala luar