Lompat ke isi

Kalender Saka

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kalender Saka adalah sebuah kalender yang berasal dari India. Kalender ini merupakan sebuah penanggalan syamsiah-kamariah (candra-surya) atau kalender luni-solar. Era Saka dimulai pada tahun 78 Masehi.

Nama bulan

Sebuah tahun Saka dibagi menjadi dua belas bulan. Berikut nama bulan-bulan tersebut:

No Penanggalan Bali Awal Akhir Lama Hari Zodiak
1 Cetramasa 22/21 Maret 20 April 30/31 Aries
2 Wesakhamasa 21 April 21 Mei 31 Taurus
3 Jyesthamasa 22 Mei 21 Juni 31 Gemini
4 Asadhamasa 22 Juni 22 Juli 31 Cancer
5 Srawanamasa 23 Juli 22 Agustus 31 Leo
6 Bhadrawadamasa 23 Agustus 22 September Virgo
7 Asujimasa 23 September 22 Oktober 30 Libra
8 Kartikamasa 23 Oktober 21 November 30 Scorpio
9 Margasiramasa 22 November 21 Desember 30 Sagitaurus
10 Posyamasa 22 Desember 20 Januari 30 Capricorn
11 Maghamasa 21 Januari 19 Februari Aquarius
12 Phalgunamasa 20 Februari 21/20 Maret Pisces

Nama musim

Di India satu tahun dibagi menjadi enam musim, atau dengan kata lain setiap musim berlangsung dua bulan. Berikut nama-nama musim

  1. Warsa, musim hujan bertepatan dengan Srawana dan Bhadrawada.
  2. Sarat, musim rontok, dan seterusnya.
  3. Hemanta, musim dingin
  4. Sisira, musim sejuk kabut
  5. Basanta, musim semi
  6. Grisma, musim panas

Tahun Lunisolar

Berhubung bulan-bulan dalam kalender Saka hanya terdiri dari 30 hari, maka tahun baru harus disesuaikan setiap tahunnya untuk mengiringi daur perputaran matahari.

Sejarah Kalender Saka

Kalender Saka berawal pada tahun 78 Masehi dan juga disebut sebagai penanggalan Saliwahana (Sâlivâhana). Kala itu Saliwahana yang adalah seorang raja ternama dari India bagian selatan, mengalahkan kaum Saka. Tetapi sumber lain menyebutkan bahwa mereka dikalahkan oleh Wikramaditya (Vikramâditya). Wikramaditya adalah seorang musuh atau saingan Saliwahana, dia berasal dari India bagian utara.

Mengenai kaum Saka ada yang menyebut bahwa mereka termasuk sukabangsa turuki atau Tatar. Namun ada pula yang menyebut bahwa mereka termasuk kaum Arya dari suku Scythia. Sumber lain lagi menyebut bahwa mereka sebenarnya orang Yunani (dalam bahasa Sanskerta disebut Yavana yang berkuasa di Baktria (sekarang Afganistan).

Kalender Saka di Indonesia

Sebelum masuknya agama Islam, para sukubangsa di Nusantara bagian barat yang terkena pengaruh agama Hindu, menggunakan kalender Saka. Namun kalender Saka yang dipergunakan dimodifikasi oleh beberapa sukubangsa, terutama suku Jawa dan Bali. Di Jawa dan Bali kalender Saka ditambahi dengan cara penanggalan lokal. Setelah agama Islam masuk, di Mataram, oleh Sultan Agung diperkenalkan kalender Jawa Islam yang merupakan perpaduan antara kalender Islam dan kalender Saka. Di Bali kalender Saka yang telah ditambahi dengan unsur-unsur lokal dipakai sampai sekarang, begitu pula di beberapa daerah di Jawa, seperti di Tengger yang banyak penganut agama Hindu.

Daftar Pustaka

  • Dowson, John, 1992, A Classical Dictionary of Hindu Mythology and Religion. New Delhi: Heritage Publishers.
  • Ricklefs, M.C., 1978, Modern Javanese historical tradition: a study of an original Kartasura chronicle and related materials. London: School of Oriental and African Studies, University of London.
  • Zoetmulder, P.J., 1983, Kalangwan. Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Jakarta: Djambatan.
  • Zoetmulder, P.J., 1995, Kamus Jawa Kuna-Indonesia. Bekerja sama dengan S.O. Robson. Penerjemah Darusuprapta dan Sumarti Suprayitna. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lihat pula

Pranala luar