Lompat ke isi

KRI Cut Nyak Dien (375)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 Februari 2008 11.14 oleh Aday (bicara | kontrib) (edit)
Karier (ID) Indonesia
Mulai dibuat
Diluncurkan
Harga Unit -
Status
Pelabuhan utamaArmada Barat TNI-AL
Karakteristik umum
Berat benaman 793 ton standar
854 ton beban penuh
Panjang 75,2 m (246,7 ft)
Lebar 9,78 m (32,1 ft)
Draft2,65 m (8,7 ft)
Tenaga penggerak3 shaft M504 Diesel, 14.250 hp
Kecepatan 24,7 knot
Jarak tempuh2.100 nm pada 14 knot
Awak kapal 62 orang
Sonar & RadarRadar MR-302/Strut Curve
Radar kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob
Persenjataan elektronikSonar MG-322T
Decoy PK-16 decol RL
Persenjataan2 x SA-N-5 SAM
2 x 57 mm gun (1x2)
2x30mm gun (1x2) atau 1 x AK-630
2 x RBU-6000-peluncur roket anti kapal selam
4 x 400 mm tabung torpedo
60 x ranjau

KRI Cut Nyak Dien adalah sebuah korvet kelas Parchim yang dibuat untuk Volksmarine / AL Jerman Timur pada akhir 1970-an. Penamaan menurut Pakta Warsawa adalah Project 133. Kapal ini didesain untuk perang anti kapal selam diperairan dangkal / pantai. Enambelas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal (versi modifikasi) dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast. Soviet memesan kapal ini dengan tujuan untuk menolong industri kapal Jerman Timur, karena saat itu sebenarnya Soviet sudah mempunyai korvet Kelas Grisha yang lebih baik dibanding Parchim dalam semua aspek.Begitu keluar dari perairan dangkal keampuhan dari kapal ini menurun drastis.[1] Di Soviet korvet kelas Parchim dikembangkan lagi menjadi Korvet kelas Parchim II.

Setelah Penyatuan kembali Jerman, bekas negara Jerman timur menjual kapal-kapal Parcimnya ke TNI AL Indonesia pada tahun 1993. Oleh TNI AL kapal ini dimodifikasi dengan menambahkan kapasitas BBM untuk patroli lebih lama dilaut.

Dalam berita

  • 24 September 2005, KRI Cut Nyak Dien menangkap kapal berbendera Taiwan yang dibajak oleh ABK-nya sendiri. Bermula dari informasi yang diterima oleh Koarmabar dari Basarnas, kemudian dilakukan pelacakan, akhirnya kapal tersebut berhasil ditangkap di perairan Selat Sunda.[2]

Referensi