KRI Tjiptadi (381)
Sejarah | |
---|---|
Indonesia | |
Pelabuhan daftar | Armada Barat TNI AL. PANGKALAN KOARMABAR 1 PONDOK DAYUNG |
Ciri-ciri umum | |
Berat benaman |
793 ton standar 854 ton beban penuh |
Panjang | 75,2 m (246,7 ft) |
Lebar | 9,78 m (32,1 ft) |
Sarat air | 2,65 m (8,7 ft) |
Pendorong | 3 shaft M504 Diesel, 14.250 hp |
Kecepatan | 24,7 knot |
Jangkauan | 2.100 nm pada 14 knot |
Awak kapal | 62 orang |
Sensor dan sistem pemroses |
Radar MR-302/Strut Curve Radar kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob |
Peralatan perang elektronik dan tipuan |
Sonar MG-322T Decoy PK-16 decol RL |
Senjata |
2 x SA-N-5 SAM 2 x 57 mm gun (1x2) 2x30mm gun (1x2) atau 1 x AK-630 2 x RBU-6000-peluncur roket anti kapal selam 4 x 400 mm tabung torpedo 60 x ranjau |
KRI Tjiptadi merupakan kapal perang Indonesia dari jenis korvet. Kapal ini termasuk kapal korvet kelas Parchim dengan kode Pakta Warsawa Type 133.1. Kapal ini didesain untuk perang anti kapal selam di perairan dangkal / pantai. Enam belas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal yang dimodifikasi dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh VEB Peenewerft, Wolgast. Setelah Penyatuan kembali Jerman, bekas negara Jerman timur menjual kapal-kapal ini ke TNI Angkatan Laut pada 1993. Korvet ini pernah digunakan sebelumnya oleh Angkatan Laut Jerman Barat.
Kapal ini dinamai Tjiptadi, mengambil nama seorang kapten TNI AL yang gugur bersama Komodor Yos Sudarso pada Pertempuran Laut Aru di RI Matjan Tutul pada tanggal 15 Januari 1962.
Senjata
[sunting | sunting sumber]Torpedo
[sunting | sunting sumber]KRI Tjiptadi dilengkapi dengan empat tabung peluncur torpedo 15.7 inci.
Peluru kendali
[sunting | sunting sumber]Sistem pertahanan udaranya adalah dua peluncur rudal SA-N-5, rudal darat ke udara untuk pertahanan udara jarak-dekat terhadap pesawat sayap tetap, pesawat sayap putar dan terhadap rudal anti-kapal yang datang.
Anti kapal selam
[sunting | sunting sumber]Selain itu ia juga dilengkapi dengan 2 RBU-6000 untuk peranan anti-kapal selam (ASW RL) dan juga mempunyai 2 para (Deep Charge).
Meriam
[sunting | sunting sumber]Meriam utama kapal perang KRI Kapitan Patimura yang dipasang pada dek depan, adalah meriam kembar 57mm/70 caliber DP. Kapal ini juga dilengkapi dengan satu senapan 30 mm kembar serbaguna.
PK-16 decol RL yang bisa diluncurkan dalam mode ganggu (distraction) atau menarik (seduction) untuk mengelabui rudal musuh. Selain itu ia juga mempunyai sistem pemantau Watch Dog intercept.
Radar dan Sonar
[sunting | sunting sumber]Radar kapal ini adalah MR-302/Strut Curve bisa digunakan untuk pencarian sasaran di permukaan dan di udara yang dipadukan dengan sistem kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob. Kedua alat itu bekerja secara bersamaan dalam men-scan area diudara maupun dipermukaan. Kapal anti-kapal selam (ASW) ini juga dilengkapi dengan sonar aktif berfrekuensi sederhana di badan kapal dari jenis MG-322T.
Tenaga penggerak
[sunting | sunting sumber]Kapal ini mempunyai tiga mesin disel yang dihubungkan dengan tiga gandar bagi menghasilkan tenaga sebesar 14,250 bhp, dengan kecepatan beroperasi 24 nm.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Imanulhaq, Abduh. "Video Detik-detik Kapal Vietnam Sengaja Tabrak Kapal Perang Indonesia KRI Tjiptadi 381". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-04-29.