Lompat ke isi

smartfren Telecom

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Smartfren
PT Smartfren Telecom Tbk
Publik (IDX: FREN)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Tokoh kunci
Hary Tanoesoedibjo
(2002-2010)
Jastiro Abi
(2003-2016)
Rodolfo Pantoja
(2010-2015)
Merza Fachys
(2015-2017)
Franky Sibarani
(2017-sekarang)
IndukGlobal Mediacom (2002-2010)
Bakrie Group (2003-2016)
Sinar Mas Group (2010-sekarang)
Situs webwww.smartfren.com

smartfren (PT Smartfren Telecom Tbk, pernah dikenal sebagai Smart (PT Smart Telecom Tbk), Fren (PT Mobile-8 Telecom Tbk) dan esia (PT Bakrie Telecom Tbk)) adalah operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi CDMA dan GSM 4G yang menggunakan teknologi EV-DO (jaringan mobile broadband yang setara dengan 3G) untuk CDMA dan 4G LTE Advanced untuk GSM yang merupakan pengembangan lanjutan dari 4G.

Sejarah

Era Bakrie Telecom

Perusahaan ini sebelumnya dikenal dengan nama PT Radio Telepon Indonesia (Ratelindo), yang didirikan pada bulan Agustus 1993, sebagai anak perusahaan Bakrie Group yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat berbasis Extended Time Division Multiple Access (ETDMA). Pada bulan September 2003, PT Ratelindo berubah nama menjadi PT Bakrie Telecom, yang kemudian bermigrasi ke CDMA 1x, dan memulai meluncurkan produk Esia. Pada awalnya jaringan Esia hanya dapat dinikmati di Jakarta, Banten dan Jawa Barat, namun sampai akhir 2007 telah menjangkau 26 kota di seluruh Indonesia dan terus berkembang ke kota-kota lainnya. Pada tahun 2006, Bakrie Telecom telah go-public dengan mendaftarkan sahamnya dalam Bursa Efek Jakarta.

Selama perjalanan usaha pada tahun 2014, BTEL dilaporkan terancam bangkrut karena hutang yang menggunung bahkan nominal hutangnya telah melampaui harga aset perusahaan.[1] Untuk melakukan hal ini, BTEL berusaha membayar seluruh hutangnya satu per satu bahkan hingga memberhentikan 24 persen total karyawannya dengan alasan penghematan biaya operasional.[1]

Era smartfren

PT Smartfren Telecom Tbk (smartfren) pada awalnya merupakan dua perusahaan yang saling berdiri sendiri yaitu PT Smart Telecom Tbk (Smart) dan PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8) sebelum bulan April 2010 [2]. PT Mobile-8 Telecom Tbk dimiliki oleh PT Global Mediacom Tbk (dulu PT Bimantara Citra Tbk) [3]. Namun akibat krisis finansial dan penurunan penjualan produk[4], PT Mobile-8 Telecom Tbk dilepas oleh PT Bimantara Citra Tbk dan diakuisisi Sinar Mas Group melalui anak perusahaannya PT Smart Telecom Tbk pada bulan November 2011[5].

Infografik Smartfren

Smartfren merupakan operator telekomunikasi di Indonesia yang menyediakan layanan CDMA EV-DO Rev. A dan layanan CDMA EV-DO Rev. B (setara dengan 3,5G di GSM dengan kecepatan unduh s.d. 14,7 Mbps) bersama Qualcomm sebagai penyedia infrastruktur dan operator CDMA pertama yang menyediakan layanan BlackBerry.

Pada 19 Agustus 2015, Smartfren meluncurkan produknya yang bernama Smartfren 4G LTE-Advanced dan menjadi operator seluler pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi 4G LTE Advanced (atau yang dikenal sebagai 4.5G dengan kecepatan mengunduh hingga 300 Mbps).

Produk

Produk yang dikeluarkan oleh smartfren adalah :

  • Kartu Smart
  • Kartu Fren
  • Kartu Hepi
  • Mobi
  • Esia
  • Esia-AHA EVDO
  • AHA
  • AHA EC167 (produk Huawei)
  • AHA VME 110 (produk Olive)
  • AHA Vibe
  • AHA Link
  • AHA Touch
  • AHA My TV
  • Wifone
  • Wimode
  • Kartu Smartfren Extra (Smart)
  • Kartu Smartfren Extra (Fren)
  • Kartu Smartfren LokalPlus
  • Kartu Smartfren Social
  • Kartu Smartfren IHateSlow
  • Kartu Ummat
  • HP Smartfren EV-DO XStre@m
  • HP Smartfren Jambu
  • HP Smartfren Andro
  • HP Smartfren Andromax
  • HP Smartfren Andromax 4G LTE
  • MiFi Andromax 4G
  • Kartu Smartfren 4G LTE Advanced
  • Modem Smartfren Connex

Anak Perusahaan [2]

Mobile-8 Telecom Finance BV (M-8 BV)

M-8 BV didirikan pada tanggal 18 Juli 2007 awalnya beralamat di Herengracht 450, 1017 CA Amsterdam, Belanda. Namun pada tanggal 1 September 2010, M-8 BV memindahkan pusat aktivitasnya ke Jalan 54 Clarendon Road, Watford WD17, 1DU, London, Britania Raya.

M-8 BV sepenuhnya dimiliki oleh PT Smartfren Telecom Tbk. M-8 BV bergerak di bidang keuangan seperti mencari pendanaan, pinjam dan meminjamkan modal, memberikan jasa konsultasi, dan hal-hal bersifat industri finansial dan komersial lainnya.

Anak Perusahaan yang dimerger

Anak Perusahaan PT Smartfren Telecom Tbk yang dimerger yaitu :

  • PT Telekomindo Seluler Raya (Telesera)
  • PT Metro Seluler Nusantara (Metrosel)
  • PT Komunikasi Seluler Indonesia (Komselindo)

Ketiga anak perusahaan di atas pernah menjadi bagian dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dijual kepada PT Bimantara Citra Tbk yang menjadi anak perusahaan PT Mobile-8 Telecom Tbk dan selanjutnya mengakuisisi PT Smart Telecom dan berubah nama menjadi PT Smartfren Telecom Tbk.[6][7][8][9]

Layanan 4G bersama Esia

Esia menyerahkan seluruh pelayanan data internet sebesar 5 MHz kepada Smartfren di spektrum 850 MHz yang digunakan pula oleh Smartfren dalam menggelar jaringan 4G LTE.Dari spektrum 850 MHz inilah, Smartfren memulai jaringan 4G LTE (FDD - TDD).

Penutupan layanan dan pemindahan ke smartfren

Pada akhir tahun 2015, Bakrie Telecom mengumumkan bahwa penghentian layanan esia di beberapa kota telah dilakukan secara bertahap, terhitung mulai pada tanggal 1 Januari 2016. Sebelumnya, pada tahun 2015, esia resmi menghentikan layanan akses data, maka pada tahun 2016, esia juga resmi menghentikan layanan dasar, yaitu voice dan SMS. Pelanggan di beberapa kota sudah benar-benar tidak bisa menggunakan nomor esia mereka. Bakrie Telecom sendiri memang mengalami masa sulit dalam beberapa tahun terakhir. Menurunnya pasar CDMA membuat salah satu unit bisnis Bakrie ini mengalami kerugian dan penurunan kinerja drastis. Pada tahun 2014, Bakrie Telecom bekerja sama dengan PT Smartfren Telecom Tbk (smartfren) untuk menuju layanan 4G. Dalam kesepakatannya, Bakrie Telecom menyerahkan frekuensinya selebar 5MHz kepada smartfren. Dengan kata lain, Bakrie Telecom tak lagi menjadi operator seluler atau penyelenggara telekomunikasi, melainkan penyedia jasa. Maka itu, pelanggan Esia akan tetap terlayani menggunakan jaringan smartfren.

Penanganan teknis pemindahan dengan pelanggan dilakukan dengan cara menghimbau pelanggan untuk menatar (upgrade) nomor esia yang lama ke nomor smartfren. Dengan melakukan penataran pelanggan akan mendapatkan layanan yang setara dengan pelanggan smartfren yaitu kecepatan akses internet hingga 14,4 Mbps (esia up to 3,1 Mbps) bahkan memperoleh layanan seluler 4G/LTE. Pelanggan yang mendapatkan nomor baru smartfren tidak akan kehilangan nomor esia yang lama karena panggilan tetap diterima di nomor terbaru meskipun menggunakan nomor lama pelanggan. Pembaruan pun dapat dilakukan di gerai esia atau smartfren.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar