Rangers F.C.
Nama lengkap | Rangers Football Club | |||
---|---|---|---|---|
Julukan | Si Gers (The Gers) Beruang Teddy (The Teddy Bears) Si Biru Muda (The Light Blues) | |||
Berdiri | Februari, 1872 | |||
Stadion | Stadion Ibrox Glasgow, Skotlandia (Kapasitas: 50,817) | |||
Pemilik | Rangers International Football Club Plc | |||
Ketua | Dave King | |||
Manajer | Pedro Caixinha | |||
Liga | Liga Utama Skotlandia | |||
2015-16 | Liga Championship Skotlandia, 1 | |||
Situs web | Situs web resmi klub | |||
|
Rangers F.C. adalah sebuah tim sepak bola Skotlandia yang berbasis di Glasgow, Skotlandia. Tim ini didirikan tahun 1872. Markasnya di Stadion Ibrox. Rangers telah memenangkan liga domestik dan menjadi juara dari 3 piala dalam setahun (treble) lebih dari semua tim di dunia ini.
Sejarah
Awal berdiri
Rangers didirikan oleh empat orang penyuka berat sepak bola di kota Rangers, Moses, Peter McNeil, Peter Campbell dan William McBeath pada tahun 1872. Mereka memutuskan memakai nama Rangers setelah melihat buku tentang rugby di Inggris. Kebetulan salah satu klub ada yang memakai nama Rangers dan mereka sepakat memakai nama itu untuk klub mereka.
Pertandingan pertama klub diadakan di bulan Mei 1872 di stadion Glasgow Green. Pertandingan persahabatan melawan Callander FC itu berakhir dengan skor imbang 0-0. Setahun kemudian, Rangers baru resmi menjadi sebuah klub.
Peresmian itu ditandai dengan pertemuan tahunan pertama dan pemilihan para pengurus. Mereka baru melakukan debut di Liga Skotlandia. Pada tahun 1876, Rangers melakukan gim internasional pertamanya dengan bertanding melawan tim nasional Wales.
Pada tahun 1877, Rangers untuk pertama kalinya masuk ke final Piala Skotlandia (Scottish Cup). Sedangkan derby pertama melawan tim sekota, Glasgow Celtic, terjadi pada 1888. Dalam pertandingan persahabatan itu, mereka kalah 5-2 dari Celtic. Liga Utama Skotlandia baru bergulir pada musim 1890/91 dan Rangers termasuk salah satu dari sepuluh klub peserta pertama.
Rangers pun sudah punya stadion sendiri yaitu Ibrox Stadium. Uniknya, pada tahun pertama ini mereka langsung menjadi juara liga tetapi berbagi gelar dengan Dumbarton. Itu karena keduanya bermain imbang 2-2 dalam partai play-off buat menentukan juara liga.
Gelar itu merupakan awal dari total 51 gelar domestik yang berhasil mereka raih sampai saat ini. Untuk Piala Skotlandia, gelar pertama mereka dapatkan pada tahun 1894. Di pertandingan final, mereka mengalahkan rival utamanya, Celtic dengan skor 3-1. Memasuki abad ke-20, Rangers total meraih dua gelar liga dan tiga piala liga.
Membangun Kejayaan
Di musim 1919/20, Rangers ditangani pelatih legendaries William Wilton serta asistennya, William Struth. Wilton membawa klubnya dalam masa kejayaan dan menjadi tim paling disegani di Skotlandia. Kejayaan Wilton baru terhenti di 1939 saat Perang Dunia Kedua meletus. Setelah Wilton meninggal dunia, Struth mengambil-alih tugasnya dan mampu memelihara keberhasilan Rangers di liga domestik.
Pada 2 Januari 1939, terjadi pemecahan rekor jumlah penonton terbanyak di Inggris Raya. Pertandingan Gers dengan Celtic di Ibrox di Liga Utama disesaki sekitar 118.567 penonton, dan derby pada awal tahun itu dimenangkan oleh Rangers.
Sesuai Perang Dunia Kedua, dominasi Gers mulai dibayang-bayangi oleh Celtic. Kedua klub bersaing ketat menjadi yang terbaik di Skotlandia. Pada tahun 1972, Rangers untuk pertama kalinya menjadi juara Eropa. Mereka mengalahkan Dynamo Moscow dalam pertandingan final Cup Winners’s Cup di stadion Nou Camp, Barcelona.
Yang unik, piala diserahkan pada kapten John Greig di ruang ganti karena lapangan sudah dipenuhi para suporter Rangers yang menerobos masuk ke dalam lapangan. Itu merupakan piala pertama serta yang terakhir, karena sampai saat ini mereka belum pernah lagi berjaya di kompetisi Eropa.
Kedigdayaan Gers baru kembali terasa di akhir 1980-an. Mereka berhasil menjuarai Liga Utama selama sembilan kali berturut, dari musim 1988/89 sampai 1996/97. Rekor ini sebanding dengan rekor yang pernah dibuat Celtic.
Di tiga musim pertama, Gers ditangani Graeme Souness yang kemudian pindah ke Liverpool. Posisi Souness digantikan Walter Smith yang mampu meneruskan keberhasilan pendahulunya.
Masa Penuh Tekanan
Memasuki tahun 2000-an, persaingan dengan Celtic makin memuncak. Setelah menjuarai musim 1999/00, Celtic makin menebar ancaman. Gers baru bisa juara lagi di musim 2002/03 dan terakhir di musim 2004/05. Di akhir musim 2005/06, Alex McLeish digantikan Paul Le Guen dengan harapan bisa mengangkat kembali prestasi Gers dan menumbangkan dominasi Celtic.
Rangers memulai musim 2006/07 dengan buruk, mereka sering kalah dari klub-klub papan bawah. Di Piala Liga, mereka bahkan disingkirkan klub Divisi Satu, St Johnstone. Sedangkan hasil derby juga mengecewakan, kalah 2-1 dan hanya imbang 1-1 di Ibrox. Di Piala UEFA, Gers sempat masuk babak 32 besar. Menurunnya prestasi mereka ditandai dengan munculnya masalah internal di dalam tim.
Kabarnya terjadi percekcokan antara pemain lokal dengan pemain asing. Selain itu, kapten tim Barry Ferguson juga kerap bersitegang dengan pelatih Le Guen. Pelatih asal Prancis itu rupanya tak tahan dengan tekanan yang terjadi dan akhirnya mengundurkan diri pada awal Januari 2007.
Posisi Le Guen digantikan Walter Smith yang kembali memegang kendali klub. Smith dibantu asistennya, Ally McCoist dan Kenny McDowall. Pada musim 2007/08, Gers berhasil lolos ke babak penyisihan grup Liga Champions.
Di babak kualifikasi mereka menyingkirkan dua klub Serbia, FK Zeta dan Red Star Belgrade. Gers gagal lolos ke babak 16 besar, tetapi berhak mengikuti babak 32 besar Piala UEFA.
Rangers tanpa diduga-duga berhasil mengalahkan Panathinaikos, Werder Bremen, Sporting Lisbon dan Fiorentina, untuk kemudian berlaga di pertandingan final. Mereka menghadapi wakil Rusia, Zenit St Petersburg yang dilatih mantan manajer mereka, Dick Advocaat dan masih diperkuat pemain bintangnya, Andrei Arshavin.
Gers akhirnya harus mengakui keunggulan Zenit dengan skor 2-0. Di musim 2008-09, mereka gagal masuk babak penyisihan grup Liga Champions, setelah dikalahkan wakil Lithuania, FBK Kaunas. Sedangkan di liga domestik, mereke masih bersaing ketat dengan Celtic dan berusaha mencegah rival sekotanya itu yang berambisi menjadi juara liga selama empat kali berturut-turut. Ini menjadi tugas yang tidak mudah, bahkan bagi manajer sekaliber Smith sekalipun.
Kostum dan Stadion Warna utama Rangers adalah biru terang, putih dan merah. Saat bertanding di kandang, para pemain biasanya memakai kostum biru bergaris putih serta merah dengan celana putih dan kaus kaki merah.
Sedangkan kostum tandang kerap berganti-ganti. Tapi yang paling sering digunakan adalah warna putih dan merah. Dalam beberapa musim terakhir, Gers juga memperkenalkan kostum ketiga. Warna dasarnya juga sering berganti, mulai dari biru muda, merah bahkan oranye.
Di awal berdirinya, Gers menggunakan beberapa stadion. Selain Glasgow Green, lapangan yang pernah digunakan antara lain, Burnbank, Kinning Park dan Cathkin Park. Mereka baru memiliki stadion sendiri pada tahun 1899, yaitu stadion Ibrox.
Stadion tersebut dirancang seorang arsitek yang juga fan berat Rangers, Archibald Leitch, yang juga ikut merancang desain stadion Old Trafford di Manchester dan Highbury di London.
Ibrox bukan hanya jadi saksi kemegahan Rangers, tetapi juga momen-momen tragis dan menyedihkan. Pada tahun 1902 saat gim persahabatan antara Inggris dengan Skotlandia terjadi kerusuhan akibat jumlah penonton melebihi kapasitas. Buntutnya, sebuah tribun roboh sehingga membuat 26 orang tewas dan 500 orang cedera dan luka-luka.
Tragedi lainnya terjadi pada tahun 1971, saat derby melawan Celtic. Lagi-lagi jumlah penonton melebihi kapasitas dan sempat terjadi kerusuhan. Akibatnya fatal, 66 orang tewas dan 200 orang luka-luka.
Setelah tragedi tersebut, stadion Ibrox direnovasi dengan lebih memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan. Jumlah penonton bisa mencapai 50,987 orang, mempunyai banyak fasilitas canggih dan modern, dan sekarang sudah diakui sebagai salah satu stadion terbaik di Eropa.
Derby
Persaingan Rangers dan Celtic bukan sekadar persaingan soal sepak bola. Tapi lebih meruncing lagi pada masalah sektarian dan agama. Meski tidak secara terbuka, sudah bukan hal yang mengagetkan lagi kalau persaingan keduanya dikait-kaitkan dengan agama Kristen Protestan dan Katolik. Rangers sejak awal berdiri sudah banyak didukung oleh komunitas penganut protestan, sedangkan Celtic didirikan dan banyak didukung oleh penganut Katolik.
Kedua klub sekota ini disebut dengan Old Firm. Karena itulah, pertemuan antara kedua klub selalu disebut dengan derby The Old Firm. Entah memang disengaja atau tidak, para pemain Rangers pun kebanyakan adalah penganut protestan.
Meski itu hanya sekadar aturan tidak tertulis, ternyata sangat jarang ada pemain kedua klub yang pindah dari Rangers ke Celtic ataupun sebaliknya. Tapi sekarang kedua klub sudah lebih terbuka dan tidak merekrut pemain berdasarkan agama. Keduanya sudah menjelma jadi klub yang lebih terbuka bagi suku bangsa, ras maupun agama apa saja
Bukan hanya di luar lapangan dari segi prestasi mereka juga saling bersaing ketat. Kalau Gers sudah 51 kali juara liga, Celtic membayangi dengan 42 gelar liga. Saking ketatnya persaingan antara kedua klub. mereka juga sering menyebut nama klub dengan nama belakangnya saja, cukup Celtic atau Rangers tanpa membawa nama Glasgow.
Buat lebih detilnya, kami aka segera membahas lebih lanjut perseteruan Rangers dengan Celtic yang sangat seru dan kadang tidak bisa dipahami dengan logika penonton awam. Apapun masalahnya, Rangers tetap salah satu klub terbaik dan terbesar di Skotlandia.
Gelar
- 54 Liga Utama Skotlandia
- 1 Skotlandia Kejuaraan (2015-16)
- 1 Skotlandia Liga Satu (2013-14)
- 1 Skotlandia Ketiga Divisi (2012-13)
- 33 Piala Skotlandia
- 27 Piala Liga Skotlandia
- 1 Piala Winners UEFA
Pranala luar
- (Inggris) Situs resmi