Lompat ke isi

Simpang Susun Semanggi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 Agustus 2017 18.34 oleh Igho (bicara | kontrib)

Simpang Susun Semanggi adalah jembatan layang persimpangan di Jakarta hasil rancangan Jodi Firmansyah sepanjang 796 meter yang menghubungkan antara Grogol ke Senayan dan dari Jalan Sudirman menuju Cawang. Simpang susun ini dibangun pada tahun 2016 semasa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama dan selesai pada masa Djarot Syaiful Hidayat, dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp360 miliar, dibiayai dari dana kompensasi atas kelebihan koefisien luas bangunan (KLB) dari PT Mitra Panca Persada, salah satu anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.[1][2][3] Simpang Susun Semanggi diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 17 Agustus 2017.[4]

Alur

Simpang Susun Semanggi terdiri dari dua ramp, yakni dari arah Cawang menuju Bendungan Hilir hingga Bundaran HI dan arah Tomang menuju Blok M. Sementara kupingan Semanggi hanya dapat digunakan untuk kendaraan berputar dari arah Slipi kembali ke arah Slipi dan dari arah Cawang kembali ke Cawang serta gerakan belok kanan dari Blok M menuju Cawang dan dari Bendungan Hilir menuju Slipi-Tomang. Tak seperti jembatan pada umumnya, Simpang Susun Semanggi dihiasi motif daun semanggi dan ornamen khas Betawi gigi balang di dinding-dindingnya. Ornamen-ornamen itu pun dipertegas dengan pencahayaan yang dirancang khusus menghiasi jembatan melengkung terpanjang di Indonesia ini.[butuh rujukan]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Prastiwi, Devira. "Ini Alur Laju Kendaraan di Simpang Susun Semanggi". liputan6.com. Diakses tanggal 30 Juli 2017. 
  2. ^ Prastiwi, Devira. "Djarot: Simpang Susun Semanggi Mahal Pernah Bikin Ahok Marah". liputan6.com. Diakses tanggal 30 Juli 2017. 
  3. ^ Olyvia, Filani. "Djarot: Jangan Selfie di Simpang Susun Semanggi". CNN Indonesia. Diakses tanggal 30 Juli 2017. 
  4. ^ Nasional Kompas: Resmikan Simpang Susun Semanggi, Jokowi Puji Ahok-Djarot diakses 18 Agustus 2017