Lompat ke isi

Preman Pensiun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 Oktober 2017 03.22 oleh 139.195.130.74 (bicara) (GTV)

Preman Pensiun
Berkas:Preman Pensiun.jpg
Poster Preman Pensiun
GenreDrama
Komedi
Ditulis olehAris Nugraha
SutradaraAris Nugraha
PemeranDidi Petet
Epy Kusnandar
Ikang Sulung
Mat Drajat
Ucup Palentin
Diza Hanifa Hernawan
Sandi Tile
Lagu pembukaOST.Preman Pensiun
Lagu penutupOST.Preman Pensiun
Negara asal Indonesia
Bahasa asliIndonesia, Sunda (Kadang)
Jmlh. musim3
Jmlh. episode36 (Season 1)
46 (Season 2)
38 (Season 3)
Produksi
Lokasi produksiBandung, Jawa Barat
PenyuntingMNC Pictures
Durasi45 menit per episode (Season 1)
60 menit per episode (Season 2)
120 menit (FTV: Sang Juara)
Rumah produksiMNC Pictures
DistributorMNC Pictures, RCTI
Rilis asli
JaringanRCTI
GTV
Format gambar(SDTV) (480i)
Format audioStereo
Dolby Digital 5.1
Rilis12 Januari 2015 - 24 Februari 2015 (Season 1)
25 Mei 2015 - 18 Juli 2015 (Season 2)
14 Desember 2015 - 29 Januari 2016 (Season 3)
Acara terkait
Kampung Kendang
Tukang Ojek Pengkolan
Awas Banyak Copet

Preman Pensiun adalah sinetron bergenre drama komedi yang ditayangkan RCTI dan diproduksi oleh MNC Pictures.

Ditayangkan Setiap Hari pukul 17.30 WIB.

FTV Preman Pensiun: Sang Juara ditayangkan pada Rabu, 26 Agustus 2015 pukul 16.30 WIB. Preman Pensiun Season 3 mulai ditayangkan pada Senin, 14 Desember 2015.

Ditayangkan ulang di GTV (sebelumya bernama Global TV hingga 11 Oktober 2017) pada Kamis, 5 Oktober 2017 pukul 13:00 WIB setiap Senin s/d Jum'at.

Sinopsis

Serial Komedi Penuh Inspirasi Bahar sebenarnya hanya preman “kecil”, tetapi wilayahnya cukup luas, selain menjadi “backing” para pedagang kaki lima, juga menguasai sebuah pasar dan terminal. Kisah yang akan dituturkan dalam serial ini bukanlah perjalanan hidupnya sejak awal, meskipun dalam beberapa dialog terceritakan juga, melainkan kisah di masa tuanya ketika dia memutuskan untuk pensiun.

Masa lalu yang terceritakan dalam dialog adalah bahwa Bahar Dan temannya, Bagja merantau dari Garut ke Bandung sekitar tahun 1975-1976, ketika dia remaja dan pergi merantau karena keluarganya di kampung sangat miskin. Di Bandung, Bahar remaja mencari nafkah sebagai penjual tahu, leupet dan telur asin di bus sebelum keluar terminal.

Penghasilan Bahar kala itu tidaklah besar, hanya pas-pasan, cenderung minim. Dia menerima itu sebagai rezekinya, tetapi yang tidak bisa dia terima adalah bahwa dia harus membayar pajak pada para preman. Bahar kemudian berpikir bahwa daripada dipungut “pajak” lebih baik dia yang memungut pajak.

Kemampuan beladiri yang dipelajarinya karena tradisi di kampung dan tekad yang kemudian muncul untuk bertahan dan berjaya di perantauan, membuat dia kemudian nekad perlahan-lahan masuk jaringan premanisme yang menguasai terminal. Bermula dari hanya sekadar “keset”, lama kelamaan, tahun demi tahun, perlahan-lahan, Bahar kemudian mencapai puncak kekuasaan.

Sepuluh tahun pertama, Bahar hanya menjadi bagian dari kekuasaan sebuah jaringan premanisme, dua puluh tahun selebihnya, Bahar adalah pemegang kekuasaan yang mencengkram jalanan, pasar dan terminal.

Tangan kanannya adalah Muslihat, maling amatir yang masuk ke rumahnya sekitar dua puluh tahun silam. Muslihat berhasil ditaklukkan hingga tidak sadarkan diri dan baru siuman tiga hari kemudian, di hadapan Bahar dan polisi. Setelah tahu bahwa Muslihat mencuri demi untuk membiayai ibunya masuk rumah sakit, Bahar meminta polisi untuk tidak memproses kasusnya secara hukum, mengakui Muslihat sebagai saudaranya dan persoalan akan diselesaikan secera kekeluargaan.

Muslihat diberinya uang satu juta yang pada waktu merupakan jumlah yang luar biasa. Setelah seminggu, Muslihat kembali pada Bahar dengan uang yang masih utuh. Muslihat bermaksud mengembalikan uang itu karena sudah tidak membutuhkannya lagi. Ketika dia pulang ke kampung dengan membawa uang, ibunya sudah terlanjur meninggal.

Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya. Rasa hormat Muslihat dan kepercayaan Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga dua puluh tahun kemudian. Muslihat kemudian merekrut Komar di Terminal yang sebelumnya Pengamen yang ditolong Muslihat Bekerja Padanya karena Gitar Komar hilang.

Sementara itu, Masa yang akan datang, Copet Kelas Kakap, Junaedi merekrut dua orang sebagai partner yaitu Saep dan Ubed. Sementara Anak Buah Bahar semakin bertambah. Pemegang terminal, Jamal melakukan kekerasan di Dago, kemudian dia digerebek, namun Bahar dan Muslihat membiarkan ia dipenjara, hingga Jamal balas dendam pada Muslihat, walaupun pada Bahar hanya setengah-setengah.

Musim pertama

Setelah kematian istrinya, ia menyatakan pensiun menjadi preman. Pernyataan hanya disampaikan kepada tangan kanannya, Muslihat. Alasan ia pensiun dikarenakan sebelum istrinya meninggal, istrinya berujar akan menunggunya di surga. Bahar bepikir, bahwa kalau dia terus menjadi preman, tidak mungkin akan sampai ke sana.

Keputusan Bahar tidak bisa diterima oleh Muslihat. Sebab, pensiunnya Bahar akan menimbulkan hancurnya kemapanan kekuasaan mereka, membuat kelompok-kelompok kecil di bawah mereka akan tercerai-berai, berdiri sendiri-sendiri. Secara bisnis, ini akan merugikan Muslihat yang hanya jadi tangan kanan Bahar dan tidak memiliki kelompok.

Pensiunnya Bahar yang tidak diumumkan itu dimanfaatkan oleh Muslihat untuk mengambil alih kekuasaan dan jatah untuk Bahar sampai kemudian tindakan semua terungkap dan menimbulkan konflik. Jamal memberontak pada Muslihat Dan Komar selalu menggoda Pedagang Wanita di Pasar. Kemudian, Bahar turun kembali untuk membereskan situasi tersebut ketika Jamal melakukan keresahan dengan memaksa orang-orang Rumah untuk menjual tanah pada Pemilik Apartemen. Kemudian Muslihat disuruh Bahar yang juga diminta Wali Kota Ridwan Kamil untuk menyerahkan Jamal pada Polisi. Hingga Akhirnya Jamal Dan Copet Saep ditahan.

Musim kedua

Kang Muslihat hidupnya berubah, lebih makmur sejahtera setelah menggantikan posisi Bahar. Ia sekarang sudah bisa membelikan segala keperluan rumah tangga. Beda halnya dengan Komar yang masih sulit membahagiakan istri dan anaknya.

Sementara Bahar hanya di rumah bersama Amin dan Imas karena Kinanti kerja dan pindah ke Jakarta. Bagi Bahar, keluarga adalah yang terpenting setelah ia resmi mengundurkan diri sebagai pimpinan preman.

Jamal bebas dari penjara, kebebasannya menimbulkan konflik baru bagi Kang Mus dan anak-anak buahnya. Jamal berencana untuk balas dendam dengan mengatur Jupri masuk kembali menjadi anak buah Kang Mus. Jamal sangat ambisius untuk menggeser posisi Kang Mus. Disisi lain, Saep pun bebas dari penjara Dan merekrut Arman, Enang Dan Putri sebagai Anak Buah Copet. Tetapi walau itu, Saep tetap memiliki halangan ketika menyopet seperti Malu Bertemu Ubed yang insyaf, Hasil Ditodong Dan Dompet yang dicuri berasal dari Orang-orang dekat Bahar.

Memasuki bulan Ramadhan, Bahar merasa gembira kedatangan cucu dan menantunya. Kemudian Bahar wafat. Dari semua anak perempuan Bahar hanya Kinanti yang belum punya pasangan. Kinanti memang belum menikah, salah satu alasannya karena status Bahar seorang boss preman. Kinanti mencari tahu kisah tentang ayahnya melalui Kang Mus dan beberapa narasumber lainnya.

Kisah Preman Pensiun pada season 2 ini juga dibumbui komedi antara Murad, Pipit dan konflik rumah tangga Komar yang tiada hentinya serta kisah Ubed yang sedih karena cintanya pada Dewi bertolak sebelah tangan karena Dewi punya pacar baru. Ubed pun pindah profesi dari pedagang cilok menjadi pedagang kolak. Sementara Saep tetap konsisten menjadi copet walaupun memasuki bulan puasa.

Preman Pensiun: Sang Juara

Menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia, Kang Mus ikut merayakan dengan memasang bendera merah putih di rumahnya, seperti warga lainnya. Tapi ada yang beda dengan hari kemerdekaan kali ini. Kang Mus sudah merdeka dari bisnis lamanya alias pensiun sebagai boss preman. Sekarang Kang Mus mau memulai bisnis baru, jualan kicimpring. Niat Kang Mus sudah bulat, sampai-sampai ia berguru ke Mang Karta yang sudah lama berkecimpung di usaha kicimpring.

Esih mendukung niat baik Kang Mus, sekarang mereka mulai hidup hemat dan mengurangi pengeluaran untuk modal usaha. Sayangnya Ceu Edoh harus berhenti kerja di rumah Esih, Kang Mus tidak mampu bayar jasanya lagi. Ceu Edoh galau, ia juga perlu kerjaan untuk menghidupi keluarganya. Esih jadi enggak tega melihat kondisi Ceu Edoh.

Kabar pensiunnya Kang Mus sampai ke telinga Bobby dan Baba. Bobby ngajak Baba kembali nodong buat cari pemasukan. Sekarang tidak ada Kang Mus yang bakal mengganggu ‘bisnis’ mereka lagi. Di lain kisah, Bohim datang ke Terminal buat ketemu teman lamanya, Bohim kangen suasana terminal. Bohim gak betah kerja di tempat sablon dan mau balik lagi di terminal.

Lain halnya dengan Iwan, yang konsisten dengan cita-citanya sebagai petinju profesional. Kali ini Iwan ikut pertandingan tinju untuk Pekan Olahraga Daerah nanti. Iwan mau ngundang Yuyun untuk hadir ke pertandingannya. Sayang, Abahnya Yuyun tidak suka Iwan deket-deketin Yuyun. Iwan patah hati dan hilang semangat selama latihan tinju. Untungnya ada Ujang, Jupri, Jony yang mendukung dan membantu Iwan selama persiapan. Ujang bahkan minta tolong ke Kang Mus untuk mengajak seluruh anak buahnya datang ke pertandingan Iwan.

Semangat yang sama juga ditularkan Kang Mus pada generasi muda penerus sepak bola. Kang Mus mampir ke Stadion Persib untuk bertemu Mang Jajang, pelatih Persib. Di sana Mang Jajang cerita banyak ke Kang Mus seputar pesepak bolaan Indonesia yang semakin menurun. Karena itu, Kang Mus mengajak Mang Jajang untuk melatih anak-anak di tempat Kang Mus. Kedatangan Jajang Nurjaman semakin ‘membakar’ semangat para anak-anak yang latihan untuk menjadi juara.

Lain lagi dengan Saep, sang juara nyopet. Kini dia punya anak buah baru bernama Voni yang sedang dilatih untuk jadi pencopet handal. Lokasi training kali ini adalah pasar, beberapa pembeli jadi korban Voni. Ditambah lagi keamanan pasar yang lengah, makin membuat Voni leluasa menggasak dompet para pembeli. Bagaimana nasib pasar dan bisnis lama Kang Mus yang sudah tidak terurus?

Cerita ini semakin seru dengan bumbu-bumbu asmara antara Ubed, Dewi dan Diza. Ditambah lagi bisnis kicimpring Kang Mus yang siap masuk pasar dengan nama ‘Kicimpring Kang Mus, Juaranya kicimpring’.

Musim ketiga

Berkas:PremanPensiun3.jpg
Kang Mus dalam poster promo Preman Pensiun 3

Setelah pensiun, Kang Mus semakin tekun dalam bisnis kecimpring. Ditambah lagi Esih, Emak dan Ceu Edoh bekerja sama menjadi satu tim dalam proses pengolahannya. Jamal perlahan-lahan mulai menguasai dunia preman yang ditinggalkan oleh Kang Mus. Dengan berbagai trik kotor, Jamal berusaha menjatuhkan para pengganti Kang Mus yakni Dikdik di pasar, Gobang di terminal, serta Murad dan Pipit di jalanan.

Sementara itu Kinanti berencana untuk pindah ke Jakarta dan Imas juga diajak pindah untuk bekerja dengan teh Kirani. Hal ini menyebabkan rencana pernikahan Imas dan Dikdik terancam. Di sisi lain, kisah cinta segitiga antara Dewi, Ubed dan Diza semakin rumit. Sementara Saep tetap konsisten sebagai copet bahkan dia mempunyai dua anak buah baru yang cantik-cantik. Sementara, mantan anak buah Kang Mus yang lainnya sibuk dengan pekerjaan baru dan percintaan mereka.[1]

Referensi

  1. ^ "Tentang Preman Pensiun 3". RCTI. Diakses tanggal 29 Desember 2015. 

Pranala luar