Lompat ke isi

Anathapindika

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Anathapindika
Anathapindika menutupi Jetavana dengan koin (Bharhut, teks Brahmi: jetavana ananthapindiko deti kotisanthatena keta
Nama lainSudatta
Informasi pribadi
PekerjaanUpasaka
Kedudukan senior
GuruBuddha

Anathapindika (Pāli: Anāthapiṇḍika; Sanskerta: Anāthapiṇḍada) adalah seorang saudagar dan bankir kaya, diyakini merupakan saudagar terkaya di Savatthi pada masa Buddha Gautama. Lahir dengan nama Sudatta, dia mendapat julukan Anathapindika, arti harfiah "seseorang yang memberi sedekah kepada orang miskin", karena reputasinya yang gemar bederma kepada mereka yang membutuhkan. Anathapindika adalah murid awam utama dan penyokong terbesar Buddha Gautama, dan dikenal sebagai murid awam Sang Buddha yang terkemuka dalam kemurahan hati. Anathapindika sering disebut sebagai Anathapindika-setthi (setthi berarti "hartawan" atau "jutawan"), dan kadang-kadang disebut sebagai Mahā Anāthapindika untuk membedakannya dari Cūla Anāthapindika, murid Buddha yang lain.

Biografi

Bertemu dengan Buddha

Anathapindika's great act of charity

Kanon Pali menggambarkan pertemuan pertama Anathapindika dengan Buddha terjadi di Rājagaha. Saat berbisnis, Anathapindika pergi mengunjungi saudara iparnya, yang sudah menjadi pengikut Buddha. Ketika sampai di rumah saudara ipar ini, dia mendapati bahwa rumah tangga tersebut sedang mempersiapkan sebuah pesta yang rumit, dan keliru menganggapnya sebagai persiapan untuk pernikahan atau kunjungan dari raja.[1] Ketika Anathapindika bertanya mengenai persiapannya, saudara iparnya menjelaskan bahwa mereka sedang melakukan persiapan untuk menerima kunjungan dari Buddha (Yang Tercerahkan) dan para biarawannya. Mendengar ini, Anathapindika menjadi sangat gembira, sambil berseru, "Maksud Anda bahwa makhluk yang tercerahkan sepenuhnya telah muncul di dunia?", dan segera memutuskan untuk menemuinya.[2]

Keesokan harinya Anathapindika bangun pagi untuk menemui Buddha, namun menyadari bahwa hari masih gelap. Namun dia tetap melanjutkan, setelah seorang yaksa yang ramah berbisik di telinganya dan mendorongnya untuk melanjutkan. Sepanjang sisa malam itu, Anathapindika berjalan dengan tekad bulat. Selang beberapa waktu, dia melihat dalam kabut fajar sesosok orang berjalan dengan tanpa suara ke belakang dan ke depan. Anathapindika berhenti. Anathapindika akhirnya mencapai sosok yang memanggilnya "Sudatta" dan memintanya untuk maju. Terkejut mendengar nama lahirnya, yang tidak diketahui masyarakat umum, dia menyimpulkan bahwa sosok tersebut pastilah Buddha, dan maju ke depan. Buddha kemudian berdiskusi dengannya dan menjelaskan Empat Kebenaran Mulia, kemudian Anathapindika merealisasi jalan dan buah Sotapanna, sebuah tingkatan dari pencerahan.[3][1][2]

Referensi

  1. ^ a b "Anathapindika: The Great Benefactor". www.accesstoinsight.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-07. 
  2. ^ a b Dhammika, Shravasti (2005-12-01). The Buddha and His Disciples (dalam bahasa Inggris). Buddhist Publication Society. ISBN 9789552402807. 
  3. ^ "Anathapindiko". obo.genaud.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-07. 

Pranala luar