Lompat ke isi

Prananda Prabowo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 Desember 2017 03.49 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Tokoh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menjadi [[:Kategori:Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|Politikus Partai Demokrasi Indon...)

Muhammad Prananda Prabowo
Berkas:13285025411081178598.jpg
LahirMuhammad Prananda Prabowo
23 April 1970 (umur 54)
Suami/istriNancy Prananda
PasanganMohammad Rizki Pratama (kakak)
Puan Maharani (adik tiri)
AnakMuhammad Prabhaswara Pranakarno
Diah Safira Octaliakasih
Orang tua(Alm) Surindro Supjarso
Megawati Soekarno Putri

Muhammad Prananda Prabowo (lahir 23 April 1970), biasa dipanggil Prana atau Nanan, adalah aktivis politik Indonesia. Saat ini Prabowo dipercaya memimpin sebagai Ketua Bidang Ekonomi Kreatif Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan periode 2015-2020. Sebelumnya, ia adalah Kepala Ruang Pengendali dan Analisa Situasi di Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan.

Keluarga

Prabowo adalah cucu dari Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno. Ia adalah putra kedua Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarno Putri dari suami pertamanya, Letnan Satu Penerbang Surindro Supjarso. Dari pasangan ini Prabowo memiliki seorang kakak, Mohamad Rizki Pratama. Dari pernikahan ibunya dengan Taufik Kiemas, Prabowo memiliki seorang adik, Puan Maharani.

Prabowo menikah dan ayah dari dua anak.

Kiprah Politik

Portal berita CNN Indonesia menyebutnya sebagai putra mahkota Megawati.[1] Sebelum menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memberikan penilaian:

Prananda punya potensi besar. Cara pengorganisasiannya detail. Orangnya memang tak menonjol, tetapi dekat dengan siapapun,”[1].

Oleh sejumlah kaum Marhaen, ia dianggap sebagai salah satu pewaris trah Soekarno. Bahkan, ia pernah didaulat sebagai keturunan ideologis Bung Karno yang paling tepat menggantikan Megawati Soekarnoputri[2].

Prabowo dikenal sebagai ideolog dan peminat teknologi komunikasi dan informasi. Ia pertama kali muncul saat Megawati mengajaknya dalam konferensi pers bersama sang adik, Puan Maharani, menjelang pembukaan Kongres III PDIP 2010 di Bali[3][4][5]. Di PDI-Perjuangan, ia ditempatkan sebagai Kepala Ruang Pengendali dan Analisis Situasi (Situation Room) DPP PDI-Perjuangan.

Ia adalah konseptor beberapa pidato politik Megawati. Salah satu sentuhan pidatonya yang dianggap cukup bisa menggambarkan cara pandangnya terhadap dunia politik adalah ketika ia menyisipkan penggalan nasihat dari Kitab Bhagawad Gita, "karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana" ("kerjakan seluruh kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung untung-rugi"). Pidato yang dibacakan pada Pembukaan Kongres III PDI Perjuangan tahun 2010 tersebut memang kemudian menjadi salah satu pidato Megawati yang paling banyak mendapatkan pujian dari berbagai pihak.

Kiprah Kesenian

Selain aktif dalam dunia politik, Prananda Prabowo juga memiliki ketertarikan tinggi di bidang musik. Penyuka aliran musik cadas ini dikenal piawai dalam bermain bass. Karakter permainan bassnya tersebut banyak dipengaruhi oleh gaya bermain Steve Harris, bassis Iron Maiden, band cadas asal Inggris yang menjadi idolanya. Keprihatinannya yang mendalam atas semakin pudarnya rasa nasionalisme di kalangan anak muda mendorongnya untuk membentuk sebuah grup band bernama Rodinda (Romantika, Dinamika, Dialektika adalah prinsip-prinsip Revolusi yang sering diucapkan Bung Karno) sebagai medium penyampai pesan nasionalisme kepada kaum muda.

Referensi