Kapal penjelajah Italia Zara
Sejarah | |
---|---|
Kerajaan Italia | |
Nama | Zara |
Pembangun | Odero Terni Orlando, Muggiano |
Pasang lunas | 4 Juli 1929 |
Diluncurkan | 27 April 1930 |
Mulai berlayar | 20 Oktober 1931 |
Nasib | Tenggelam pada 29 Maret 1941 |
Ciri-ciri umum | |
Kelas dan jenis | Kapal penjelajah kelas-Zara |
Berat benaman |
|
Panjang | 182,8 m (599 ft 9 in) |
Lebar | 20,6 m (67 ft 7 in) |
Daya muat | 7,2 m (23 ft 7 in) |
Tenaga | 95.000 shp (71.000 kW) |
Pendorong |
|
Kecepatan | 33 knot (61 km/h; 38 mph) |
Jangkauan | 5.361 nmi (9.929 km; 6.169 mi) pada 16 knot (30 km/h; 18 mph) |
Awak kapal | 841 orang |
Senjata |
|
Pelindung |
|
Pesawat yang diangkut | 2 pesawat |
Zara adalah sebuah kapal penjelajah berat yang dibangun Regia Marina (Angkatan Laut Italia). Ia merupakan kapal pemimpin kelasnya sendiri. Namanya berasal dari salah satu nama kota di Italia, Zara (sekarang Zadar, Kroasia). Ia dibangun di galangan kapal Odero-Terni-Orlando. Pembangunannya dimulai pada bulan Juli 1928, dia diujicoba pada bulan April 1930, dan akhirnya dinyatakan siap tempur pada bulan Oktober 1931.
Zara aktif bertugas selama dua tahun pertama Italia mulai berpartisipasi dalam Perang Dunia II sebagai kapal bendera dari Divisi ke-1; mulai dari penangkapan konvoi Inggris di Mediterania hingga terlibat beberapa pertempuran besar. Dia hadir saat Pertempuran Kalabria pada Juli 1940, Pertempuran Taranto pada November 1940, dan Pertempuran Tanjung Matapan pada Maret 1941. Pada pertempuran di Tainaron, Zara dan adik-adiknya (Fiume dan Pola) tenggelam karena serangan jarak dekat oleh tiga kapal tempur milik Inggris. Sebagian besar krunya (783 orang) yang terdiri dari opsir, awak kapal, dan termasuk Laksamana Carlo Cattaneo, tewas bersama tenggelamnya Zara.
Desain
Konstruksi fisik
Zara memiliki panjang keseluruhan 182,8 meter (600 ft) dengan with lebar 20,62 m (67,7 ft) dan sarat air 7,2 m (24 ft). Berat benamannya berkisar 14.300 ton panjang (14.500 t) saat dimuat penuh. Tetapi berat benaman standarnya mencapai 11.680 t (11.496 ton panjang), sedikit melebihi batasan yang telah ditentukan dalam Washington Naval Treaty dimana seharusnya dibawah 10.000-ton-panjang (10.000 t).
Mesin
Pembangkit tenaganya terdiri dari dua turbin uap Parsons yang ditenagai oleh delapan pendidih Yarrow berbahan bakar minyak, dan bercabang ke arah dua cerobong asap di tengah-tengah kapal. Dengan demikian, mesinnya memiliki tenaga sebesar 95.000 tenaga kuda poros (71.000 kW) sehingga kecepatan tertingginya Zara mencapai 32 knot (59 km/h; 37 mph). [1]
Lapisan pelindung
Sekeliling kapal dilapisi dengan sabuk pelindung setebal 150 mm (5,9 in). Geladak utamanya memiliki pelindung dengan ketebalan 70 mm (2,8 in) dan ditambah geladak sekunder yang 20 mm (0,79 in) diatas geladak utama. Turet senjatanya dilapisi plat setebal 150 mm (5,9 in) dan di barbetnya juga dilapisi plat setebal 150 mm (5,9 in). Menara pengawasnya pun dilapisi plat setebal 150 mm (5,9 in).[1]
Persenjataan
Zara dilengkapi dengan sederet delapan buah meriam 203 mm (8,0 in) Mod 29/kal.53 yang diletakan di empat titik (4 titik X 2 buah). Turet meriam tersebut diposisikan secara superfire. Pertahanan udaranya terdiri dari 16 deret meriam ringan 100 mm (4 in)/kal.47 dengan laras ganda, empat buah meriam otomatis Vickers-Terni 40 mm/kal.39 berlaras tunggal dan delapan senapan mesin 12,7 mm (0,50 in) berlaras ganda.[1][2]
Persenjataan sekunder Zara dirubah beberapa kali semasa hidupnya. Dua buah senapan 100 mm, serta semua senapan 40 mm dan 12.7 mm disingkirkan pada akhir 1930-an. Seluruh senapan tersebut diganti dengan delapan senapan 37 mm (1,5 in) dan delapan senapan 13,2 mm (0,52 in) lalu diletakkan persis diposisi senjata yang sebelumnya disingkirkan. Dua peluncur star shell 120 mm (4,7 in)/kal.15 ditambahkan pada tahun 1940.[1]
Lainnya
Bendera kapalnya merupakan bendera kota Zara, kota asal-usul namanya. Kota Zara sekarang bernama Zadar di Kroasia.[3] Krunya terdiri dari 841 orang yang merupakan gabungan dari opsir dan awak kapal.[1] Dia membawa sepasang pesawat amfibi IMAM Ro.43 untuk pengintaian udara; hangarnya sendiri terletak dibawah agil dan sebuah katapel pesawat terbang yang berada di tengah-tengah haluannya.[1]
Sejarah dinas
Pembangunan
Zara dipasang lunas pada 4 Juli 1928. Ia dibangun di galangan kapal Odero-Terni-Orlando (OTO) di Muggiano, La Spezia. Dia diujicoba pada 27 April 1930 dan dinyatakan siap meluncur pada 20 Oktober 1931.[4] Selama masa percobaan, Zara dapat mencapai kecepatan 3.523 kn (6.525 km/h; 4.054 mph), tapi itu karena mesin Zara dipaksa untuk mengeluarkan tenaga sebesar 120.690 shp (90.000 kW). Ini tentunya tidak mencerminkan performa aslinya di lapangan. Namun biasanya, kecepatan maksimum kapal di laut normalnya sekitar 29 kn (54 km/h; 33 mph).[5][nb 1]
Peninjauan kapal
Zara sudah ditinjau beberapa kali sebelum Perang Dunia kedua dimulai. Berikut adalah kronologinya:
- Pada bulan Agustus 1932, sedang Zara ikut ambil bagian dalam latihan armada kapal di Teluk Naples. Beberapa hari setelahnya, tepatnya pada tanggal 13 Agustus, Raja Victor Emmanuel III ikut berlayar bersama Zara untuk meninjaunya. Lalu, Ia menjadi kapal bendera dari Skuadron Angkatan Laut Pertama pada September.
- Zara ikut dalam peninjauan kapal yang diadakan untuk Benito Mussolini di Teluk Naples pada tanggal 6-7 Juli 1933.
- Zara ditinjau lagi pada 27 November 1936. Dan peninjauan kali ini dihadiri oleh Victor Emmanuel III beserta anaknya (Umberto II), Mussolini, dan Bupati Hungaria (Miklós Horthy).
Namun, pada 16 September 1937, komandan skuadron memindahkan posisi kapal bendera dari Zara kepada kapal tempur Conte di Cavour.
- Peninjauan berikutnya yang ketiga digelar untuk Marsekal Lapangan Werner von Blomberg, seorang menteri pertahanan Jerman, pada 7 Juni 1937. Peninjauan terakhir Zara dilaksanakan pada 5 Mei 1938, untuk mengunjungi Adolf Hitler sekaligus menjadi peninjauan terakhirnya di masa-masa tenang.[3]
Pra Perang Dunia II
Pada 7 Maret 1939, Zara dan adik-adiknya berlayar dari Taranto untuk menghadang sebuah skuadron kapal perang Spanyol yang terdiri dari tiga kapal penjelajah dan delapan kapal perusak. Kapal-kapal milik Spanyol tersebut sedang berlayar menuju ke Laut Hitam. Para kapal-kapal Italia diminta untuk tidak melepas tembakan, namun hanya sekedar menghalau kapal-kapal Spanyol dan menggiring mereka untuk berlabuh di Augusta, Sisilia. Tapi komandan skuadron kapal Spanyol menolak, dan langsung tancap gas ke Bizerte di Tunisia Perancis untuk melindungi kapal-kapalnya. Sebulan kemudian, Zara membantu dalam Invasi Italia ke Albania dari 7 sampai 9 April dan tidak mengalami kerusakan. Dia sedang berada di pelabuhan Genova untuk merayakan Hari Angkatan Laut pada 10 Juni; dengan demikian, Zara menikmati sisa tahun 1939 tanpa melakukan aktivitas apa-apa.[3]
Perang Dunia II
Ketika Italia masuk ke dalam Perang Dunia Kedua pada 10 Juni 1940, Zara dimasukkan kedalam Divisi ke-1 dalam Skuadron 1 sebagai kapal bendera Laksamana muda Matteucci. Divisi ini terdiri dari adik Zara (Gorizia dan Fiume) dan empat kapal perusak kelas-Oriani.[7] Pada waktu itu, divisi ini berbasis di Taranto. Maka awalnya mereka ditugaskan untuk berpatroli disekeliling pulau Kreta. Ketika berpatroli pada 11 sampai 12 Juni, kapal-kapal tersebut diserang oleh sebuah kapal selam yang tidak diketahui, namun serangan balik yang dilakukan para kapal perusak tidak berhasil menenggelamkan si kapal selam misterius itu.
Pada 21 Juni, Zara dan teman-teman dalam Divisinya ditransfer ke Augusta, Sisilia agar mendapatkan posisi yang tepat untuk menghadang konvoi milik Sekutu di Mediterania. Esoknya tanggal 22, Divisi ke-1 ikut berpatroli bersama Divisi ke-2 dan ke-3, walau akhirnya mereka tidak menemukan satupun kapal Sekutu. Zara hadir saat Pertempuran Kalabria berlangsung pada 9 Juli. Pada 30 Juli, Divisi ke-1 mengawal sebuah konvoi menuju Benghazi dan Tripoli in Libya Italia, dan kembali pada tanggal 1 Agustus.
Zara dan kawan-kawannya berlatih menembak di Naples pada tanggal 16 Agustus, dan pada 29 Agustus mereka meninggalkan Naples dan sampai di Taranto besoknya. Tanggal 31-nya, Divisi ke-1 berlayar untuk mencegat konvoi Inggris dalam Operasi Hats, walaupun armada Italia melepaskan tembakan, mereka tidak bertemu satupun kapal perdagangan.[3]
Zara kembali ke Taranto, dan hadir selama Pertempuran Taranto berlangsung pada malam tanggal 11-12 November. Untungnya, ia tidak terluka sedikitpun. Pasca penyerangan, komandan-komandan kapal Italia memutuskan untuk memencarkan armada kapal agar melindungi mereka dari serangan susulan yang mungkin terjadi. Zara sendiri dikirim La Spezia untuk perawatan berkala pada tanggal 12.
Setelah perawatannya selesai pada 9 Desember ia berlayar ke arah selatan menuju Naples pada keesokan harinya. Empat hari kemudian, Inggris mengebom pelabuhan Naples sehingga memaksa Italia untuk merelokasi kapal-kapal penjelajah mereka, pertama dengan mengirim mereka ke La Maddalena di Sardinia pada 15 Desember dan kemudian balik ke Naples pada tanggal 19. Mereka menginap di Naples selama tiga hari sebelum melanjutkan perjalanan mereka ke Taranto pada 22 Desember.[3] Di bulan itu, Laksamana Carlo Cattaneo berlayar bersama Zara sebagai komandan baru dalam divisinya.[8] Zara berlatih bersama Gorizia pada 29 Januari dan berlanjut sampai bulan berikutnya. Pola bergabung dalam latihan tersebut pada 13 Februari dan di saat yang sama, Pola menggantikan posisi Gorizia dalam Divisi ke-1. Pada pertengahan Maret, Zara, Pola, dan Fiume melakukan latihan menembak bersama di Teluk Taranto.[3]
Pertempuran Tanjung Matapan
Armada kapal Italia mencoba lagi untuk menghadang sebuah konvoi Inggris di bagian timur Mediterania, tepatnya di selatan Kreta pada akhir Maret. Operasi itu berujung pada Pertempuran Tanjung Matapan yang terjadi pada 27-29 Maret. Namun, pada sebagian besar pertempuran di siang hari, Pola dan kapal dalam Divisi ke-3 tidak menyaksikan aksi tersebut karena diperintahkan agar menetap di markas untuk mengantisipasi serangan susulan oleh Inggris. Dalam pertempuran siang hari, Vittorio Veneto ditorpedo oleh pesawat-pesawat dari kapal induk Inggris Formidable dan terpaksa mundur.[9] Serangan udara kedua oleh Inggris terjadi pada tanggal 28. Mereka sebenarnya mengincar Vittorio Veneto, tetapi mereka gagal untuk menyerang Vittorio Veneto karena tidak tahu Ia bahwa sudah mundur kemarin. Malah serangan torpedo tersebut mengenai Pola, dan mengenai lambungnya di sisi starboard. Di tengah kebingungan, Pola hampir bertabrakan dengan Fiume dan dipaksa berhenti, yang membuatnya tidak bisa melakukan gerakan menghindar.[10] Walhasil, tiga kompartemennya dipenuhi air dan melumpuhkan lima pendidihnya serta jalur penyalur uap utamanya yang terhubung dengan turbin, sehingga dia tak bisa bergerak.[10][11]-->
Pada pukul 20:10, komandan armadanya, Admiral Iachino, tidak sadar akan janjinya untuk melindungi Pola. Ketika sadar, Ia mengerahkan Zara, Fiume, dan empat kapal perusak untuk melindungi Pola. Pada waktu yang sama, kapal penjelajah Inggris HMS Orion, mendeteksi keberadaan Pola radarnya dan melaporkan lokasi Pola.[12] Armada kapal Inggris, centered on the battleships Valiant, Warspite, dan Barham, pada saat itu hanya berjarak sekitar 50 nmi (93 km; 58 mi).[13] Kapal-kapal Inggris itupun langsung mendekat ke arah para kapal Italia berdasarkan petunjuk dari radar. Pada pukul 22:10, Pola berada sekitar 6 mil laut (11 km; 6,9 mi) dari Valiant. Para kru pengintai dari kapal penjelajah Italia melihat ada kapal yang mengarah ke mereka dan mengira kalau kapal itu adalah teman, jadi mereka menembakkan suar merah untuk menuntun mereka. Sekitar 20 menit kemudian, kapal-kapal Inggris menembaki Zara dan Fiume dengan lampu sorot dan seketika juga langsung menggempur Zara, Fiume, dan dua kapal perusak dalam jarak dekat.[14] Zara terkena empat tembakan dari Warspite. Selang waktu beberapa menit, Zara terkena lima lagi dari Valiant. Kapal perusak HMAS Stuart meluncurkan torpedo pada Zara dan salah satunya kena. Kapal perusak Havock meluncurkan empat torpedo lagi, namun hasilnya tidak diketahui.[15] Para kapal tempur Inggris pun berubah haluan untuk menghindari serangan torpedo dari para kapal perusak yang tersisa.
Nasib
Zara yang babak belur di Pertempuran Tanjung Matapan pun dilahap si jago merah, dan tetap mengapung serta terombang-ambing dekat Pola yang sudah pincang. Pada pukul 02:00, komandan kapal Zara akhirnya memutuskan bahwa kapalnya tidak bisa diselamatkan lagi, dan memerintahkan krunya untuk menenggelamkan Zara.[16] Pada saat yang bersamaan, kapal perusak Jervis sampai di tempat kejadian perkara dan langsung meluncurkan tiga torpedo ke Zara.[17] Peledak-peledak tersebut meletus di tempat senjata dan mesiu pada pukul 02:30. Hanya dalam 10 menit, Zara terbalik dan karam.[16] Sebagian besar krunya (783 orang) termasuk Cattaneo, ikut tewas ketika Zara tenggelam.[8][18] Zara secara resmi dicoret dari daftar kapal pada 18 Oktober 1946.[16]
Galeri
-
Foto Zara dari atas udara
-
Foto artileri milik Zara
-
Zara beserta kawan-kawannya dalam Divisi ke-1
-
Desain kapal Zara
-
Zara pada tahun 1938
-
Zara berlayar
Catatan kaki
Catatan
- ^ Pada masa uji coba, para pembangun kapal memaksa mesin kapal seekstrim mungkin. Hal itu dikarenakan pemerintah Italia memberikan insentif bonus untuk setiap knot yang melebihi kecepatan yang tertulis dalam kontrak bagi para pembangun kapal.[6] Kebiasaan buruk itu dihentikan setelah uji coba Gorizia.[5]
Kutipan
- ^ a b c d e f Gardiner & Chesneau, hal. 292
- ^ Brescia, hal. 76
- ^ a b c d e f Hogg & Wiper, hal. 18
- ^ Whitley, hal. 149
- ^ a b Whitley, hal. 150
- ^ Whitley 1999, hal. 129–130.
- ^ Brescia, hal. 42
- ^ a b Brescia, hal. 227
- ^ Bennett, hal. 121-124
- ^ a b O'Hara, hal. 91
- ^ Stephen, hal. 61
- ^ O'Hara, hal. 92
- ^ Smith, hal. 138
- ^ O'Hara, hal. 93-94
- ^ Bennett, hal. 129
- ^ a b c Hogg & Wiper, hal. 19
- ^ Bennett, hal. 131
- ^ O'Hara, hal. 97
Referensi
- Bennett, Geoffrey (2003). Naval Battles of World War II. Barnsley: Pen & Sword. ISBN 0-85052-989-1.
- Brescia, Maurizio (2012). Mussolini's Navy: A Reference Guide to the Regia Marina 1930–1945. Barnsley: Seaforth. ISBN 1-84832-115-5.
- Hogg, Gordon E. & Wiper, Steve (2004). Warship Pictorial 23: Italian Heavy Cruisers of World War II. Flowers, T. A. (illustrator). Tucson: Classic Warships Publishing. ISBN 0-9710687-9-8.
- Gardiner, Robert & Chesneau, Roger, ed. (1980). Conway's All the World's Fighting Ships, 1922–1946. Annapolis: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-913-8.
- O'Hara, Vincent hal. (2009). Struggle for the Middle Sea: The Great Navies at War in the Mediterranean Theater, 1940–1945. Annapolis: Naval Institute Press. ISBN 978-1-59114-648-3.
- Smith, Peter Charles (2008). The Great Ships: British Battleships in World War II. Mechanicsburg: Stackpole Books. ISBN 978-0-8117-3514-8.
- Stephen, Martin (1988). Grove, Eric, ed. Sea Battles in Close-up: World War 2, Volume 1. Annapolis: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-556-6.
- Whitley, M. J. (1999). Cruisers of World War Two: An International Encyclopedia. London: Brockhampton Press. ISBN 1-86019-874-0.
Bacaan lanjutan
- Fraccaroli, Aldo (1972). Warship Profile 17: RN Zara/Heavy Cruiser 1929–41. Windsor, UK: Profile Publications.
- Rohwer, Jürgen (2005). Chronology of the War at Sea, 1939–1945: The Naval History of World War Two. Annapolis: Naval Institute Press. ISBN 1-59114-119-2.