Wayang wong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rachel DudayevPandawa dan Kresna dalam suatu adegan pagelaran wayang wong.

[[Berkas:Gedung Wayang Orang bvnmjgj nbv jbvv hhfv bjhgg jjb nigvjhvv njmv kigv bjgcd jgcc njhgfvb jjgfb njhc nnirdvv niyg nhgb Sriwedari.JPG|200px|jmpl|Gedung Sriwedari Solo, tempat pagelaran Wayang orang]] Wayang orang disebut juga dengan istilah wayang wong (bahasa Jawa) adalah wayang yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh dalam cerita wayang tersebut. Wayang orang diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I pada tahun 1731.

Sesuai dengan nama sebutannya, wayang tersebut tidak lagi dipergelarkan dengan memainkan boneka-boneka wayang (wayang kulit yang biasanya terbuat dari bahan kulit kerbau ataupun yang lain), akan tetapi menampilkan manusia-manusia sebagai pengganti boneka-boneka wayang tersebut. Mereka memakai pakaian sama seperti hiasan-hiasan yang dipakai pada wayang kulit. Supaya bentuk muka atau bangun muka mereka menyerupai wayang kulit (kalau dilihat dari samping), sering kali pemain wayang orang ini diubah/dihias mukanya dengan tambahan gambar atau lukisan.

Cerita-cerita yang diangkat dalam wayang orang berbasis kepada due epic cerita kolosal yaitu Mahabharata dan Ramayana. Hal yang menarik dari pertunjukan wayang orang ini adalah adanya tari kolosal atau individu per pemain di setiap jeda cerita. Selain itu wayang orang juga menampilkan tokoh punakawan sebagai pencair suasana yang merupakan penggambaran keadaan kawulo alit atau masyarakat secara umum dan abdi dalem.

Pertunjukan wayang orang yang masih ada saat ini, salah satunya adalah wayang orang Barata (di kawasan Pasar Senen, Jakarta), Taman Mini Indonesia Indah, Taman Sriwedari Solo, Ngesti Pandawa di Taman Budaya Raden Saleh Semarang, dan lain-lain.

Lihat pula