Lompat ke isi

detik.com

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 Juni 2018 10.34 oleh 180.241.67.162 (bicara) (Membalikkan revisi 13963227 oleh Bagas Chrisara (bicara))

Detik.com
Berkas:LogoDetikcom 2018 Ramadan.png
PT Agranet Multicitra Siberkom
URLwww.detik.com
TipeSitus web Berita dan Hiburan
Bersifat komersial?Ya
BahasaIndonesia
PemilikTrans Media
Berdiri sejak9 Juli 1998
NegaraIndonesia Edit nilai pada Wikidata
StatusAktif
X: detikcom Instagram: detikcom Modifica els identificadors a Wikidata

Detikcom adalah sebuah portal web yang berisi berita dan artikel daring di Indonesia. Detikcom merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, Detikcom hanya mempunyai edisi daring dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, Detikcom merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru (breaking news). Sejak tanggal 3 Agustus 2011, detikcom menjadi bagian dari PT Trans Corporation, salah satu anak perusahaan CT Corp.

Situs-situs

Detikcom merupakan portal kepada situs-situs:

Mantan situs-situs

  • DetikMap (map.detik.com) Semacam alat/tool untuk melihat Peta lokasi
  • MyTRANS (www.mytrans.com) Live Streaming Trans TV dan Trans7, serta video program-program acara Trans TV dan Trans7
  • Harian Detik (harian.detik.com) Berisi berita dalam bentuk koran digital yang diterbitkan 2x sehari pada pukul 06:00 WIB & 16:00 WIB (untuk edisi akhir pekan terbit 1x sehari pada pukul 06:00 WIB). Sejak 22 Juli 2013, Harian Detik dihentikan penerbitannya.

Sejarah

Server Detikcom sebenarnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai daring dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Tanggal 9 Juli itu akhirnya ditetapkan sebagai hari lahir detikcom yang didirikan Budiono Darsono (eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Semula peliputan utama detikcom terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, detikcom memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga.

Dari situlah kemudian tercetus keinginan membentuk detikcom yang update-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan, bulanan. Yang dijual detikcom adalah breaking news. Dengan bertumpu pada vivid description macam ini detikcom melesat sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan users internet.

Kepemilikan

Pada 3 Agustus 2011 CT Corp mengakuisisi detikcom (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom) . Mulai pada tanggal itulah secara resmi detikcom berada di bawah Trans Corp.[1] Chairul Tanjung, pemilik CT Corp membeli detikcom secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Setelah diambilalih, maka selanjutnya jajaran direksi akan diisi oleh pihak-pihak dari Trans Corp — sebagai perpanjangan tangan CT Corp di ranah media. Dan komisaris Utama dijabat Jenderal (Purn) Bimantoro, mantan Kapolri, yang saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Carrefour Indonesia, yang juga dimiliki Chairul Tanjung.[2].

Sebelum diakuisisi oleh CT Corp, saham detikcom dimiliki oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet memiliki 59% saham di detikcom, dan sisanya dimiliki oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%.[3]

Perkembangan jumlah pengunjung

Pada Juli 1998 situs detikcom per harinya menerima 30.000 hits (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (pelanggan Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.420.000 hits per bulan dengan 32.000 user. Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi 536.000 hits per hari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits detikcom mencapai 2,5 juta lebih per harinya.

Selain perhitungan hits, detikcom masih memiliki alat ukur lainnya yang sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang diakses). Page view detikcom sekarang mencapai 3 juta per harinya. sekarang detik.com menempati posisi ke empat tertinggi dari alexa.com untuk seluruh kontent di Indonesia

Kritik

Salah satu kritik yang sering dialamatkan pada detikcom adalah banyaknya iklan yang memenuhi halaman utama. Saat diakses pertama kali, halaman muka detikcom pada peramban berukuran 1024x768 akan dipenuhi iklan yang mengisi sekitar 80% ruangnya. Hal ini menyebabkan masa loading yang cukup lama.

Namun mulai 9 Juli 2008, detikcom telah mengubah tampilan halaman mukanya dan menempatkan iklan yang lebih tertata, serta mengurangi jumlah iklan secara drastis.

Tampilan/Screenshot detection

Manajemen detikcom

  • Komisaris Utama: Drs Raden Suroyo Bimantoro
  • Wakil Komisaris Utama: Zainal Rahman
  • Komisaris:
    1. Sutrisno Iwantono
    2. Calvin Lukmantara
  • Direktur Utama: Budiono Darsono
  • Direktur Sales dan Marketing: Nur Wahyuni Sulistiowati
  • Direktur Entertainment : -
  • Direktur IT:
  • Direktur Keuangan dan HRD: Warnedy

Referensi

Pranala luar