Lompat ke isi

Gianluigi Buffon

Ini adalah artikel bagus. Klik untuk informasi lebih lanjut.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gianluigi Buffon
Buffon bermain untuk Italia pada Final Piala Eropa 2012
Informasi pribadi
Nama lengkap Gianluigi Buffon[1]
Tanggal lahir 28 Januari 1978 (umur 46)
Tempat lahir Carrara, Italia
Tinggi 191 m (626 ft 7+12 in)[2]
Posisi bermain Penjaga gawang
Informasi klub
Klub saat ini Paris Saint Germain[3]
Nomor 1
Karier junior
1991–1995 Parma
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1995–2001 Parma 168 (0)
2001–2018 Juventus 382 (0)
Tim nasional
1993 Italia U-16 3 (0)
1994 Italia U-17 3 (0)
1995 Italia U-18 3 (0)
1995–1997 Italia U-21 11 (0)
1997–2018 Italia 138 (0)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 2 Maret 2014
‡ Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 16 November 2013

Gianluigi "Gigi" Buffon (lahir 28 Januari 1978) merupakan seorang pemain sepak bola profesional dari Italia. Ia saat ini bergabung di klub asal Turin, Juventus FC. Buffon juga merupakan penjaga gawang utama di tim nasional sepak bola Italia. Ia dibeli Juventus dari Parma pada tahun 2001. Prestasi terbaiknya adalah saat mengantar Italia menjuarai Piala Dunia 2006. Sampai saat ini, Buffon kerap disebut sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di dunia.[4][5] Penghargaan yang ia dapatkan salah satunya adalah gelar penjaga gawang Terbaik Serie A yang berhasil ia raih sebanyak delapan kali.

Profil

Terlahir dari keluarga berlatar belakang olahraga[6][7] dengan ibu Maria Stella sebagai atlet lempar cakram dan ayahnya Adriano Buffon sebagai atlet angkat besi[7], Buffon merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Dua adik perempuannya yaitu Veronica dan Guendalina juga saat ini berprofesi sebagai atlet bola voli. Paman Buffon sendiri yaitu Angelo Masocco juga berprofesi sebagai atlet bola basket.[7] Salah satu penjaga gawang legendaris Italia yaitu Lorenzo Buffon juga masih ada hubungan darah dengan kakek Gianluigi Buffon.

Saat ini Buffon bertunangan dengan model Ceko Alena Šeredová.[8] Pasangan ini telah memiliki dua anak yaitu Louis Thomas (lahir 28 December 2007) dan David Lee (lahir 31 October 2009). Anak pertama Buffon dinamai "Thomas" dengan mengambil basis dari Thomas Nkono, yang merupakan penjaga gawang idola Buffon sewaktu masih kecil. Buffon berteman baik dengan beberapa pesepak bola diantaranya Alessandro Del Piero dan Pavel Nedved.

Karier klub

Karier junior dan awal di Parma

Buffon memulai kariernya melalui akademi sepak bola muda di klub AC Parma pada tahun 1991 di usia 15 tahun. Ia kemudian lulus dari tim junior pada tahun 1995 pada usia 19 tahun. Buffon kemudian memulai debut Serie A saat Parma melawan AC Milan pada 19 November 1995, dan dalam pertandingan ini Parma berhasil menahan imbang Milan dengan skor 0-0. Buffon lantas diberikan kesempatan bermain lagi selama delapan kali, dan baru resmi menjadi penjaga gawang utama Parma pada 1996, ketika saat itu ia ditangani oleh pelatih penjaga gawang legendaris Louie P. Di Parma sendiri, Buffon kemudian melahap lebih dari 200 pertandingan, dan pada musim keempatnya di 1998-1999, ia berhasil mengantar Parma menjadi juara Piala UEFA[9] serta Coppa Italia.

Musim 2000-01 merupakan musim terakhir Buffon di Parma. Saat itu gosip yang berkembang ia akan diambil oleh tim-tim besar dari luar Italia. Di Italia sendiri ia juga sempat digosipkan akan dibeli oleh juara bertahan AS Roma. Namun kabar ini kemudian dibantah oleh pihak Roma dan mereka kemudian membeli Ivan Pelizzoli dari Atalanta. Buffon sendiri santai menanggapi gosip ini, dan ia berujar bahwa:

Klub asal Turin, Juventus kemudian bergerak cepat dengan membelinya satu paket bersama Lilian Thuram. Harga transfer Buffon sendiri saat itu adalah £32,6 juta yang sekaligus menobatkannya sebagai penjaga gawang termahal dunia.[11] Sebagai bagian dari transfernya, Juventus kemudian memberikan Jonathan Bachini untuk Parma.[12]

Juventus

2001–2004: Dominasi di bawah Lippi

Gianluigi Buffon menjadi salah satu pemain yang didatangkan Juventus di musim 2001-02 bersama rekan setimnya di Parma yaitu Lilian Thuram dan gelandang SS Lazio Pavel Nedved.[13] Juventus sendiri berhasil mendapatkan uang segar usai menjual bintang mereka Zinedine Zidane ke Real Madrid.[14][15] Juventus juga kemudian mendatangkan Marcello Lippi kembali sebagai pelatih usai memecat Carlo Ancelotti yang dinilai gagal mengantar Juve juara Serie A sekalipun dibekali dengan pemain-pemain bintang.

Pada musim pertamanya dengan Juventus, Buffon menjadi penjaga gawang utama langganan starting eleven dimana ia tampil dalam 45 pertandingan resmi. Buffon lantas berhasil mengantar Juve juara Serie A melalui aksi heroik di pertandingan terakhir ketika klubnya berhasil menang dan di tempat lain Inter Milan yang tampil sebagai pemimpin klasemen sampai pekan ke-33 kalah. Kemudian di musim 2002-03, Buffon tampil dalam 47 pertandingan resmi dan sekali lagi mengantar Juventus menjuarai Serie A. Ia juga kemudian berhasil mengantar Juve menembus final Liga Champions yang digelar di Stadion Old Trafford, Inggris. Sayangnya Juve saat itu kalah dari rival senegaranya, AC Milan dalam adu penalti.[16] Atas prestasinya tersebut, pada tahun 2003, Buffon kemudian dianugerahi penghargaan UEFA Most Valuable Player[17] dan gelar sebagai penjaga gawang Terbaik Dunia.

Musim 2003-04, Buffon tampil dalam 38 pertandingan, meskipun Juventus saat itu gagal menjuarai Serie A. Ia lantas mendapatkan penghargaan lain yaitu masuk dalam Daftar 125 Pesepak bola Aktif Terbaik versi legenda sepak bola Brasil, Pele.[18] Penghargaan ini ia dapatkan pada awal tahun 2004. Kemudian di musim 2004-05, Buffon kembali tampil sebagai salah satu bintang yang mengantarkan Juventus juara Serie A dibawah asuhan Fabio Capello.

Gianluigi Buffon bersama Juventus pada tahun 2008.

Agustus 2005, Buffon sempat mengalami kecelakaan saat menghadapi AC Milan dalam ajang pra musim Luigi Berlusconi Trophy. Ia bertabrakan di lapangan dengan gelandang Milan, Kaka saat mengejar bola lepas dan kemudian divonis menderita cedera dislokasi bahu dan harus segera di operasi. Khawatir dianggap "perusak tim" oleh supporter Juventus, AC Milan kemudian berbaik hati meminjamkan penjaga gawang mereka yaitu Christian Abbiati[19] sebagai pengganti sementara sampai operasi Buffon berhasil dan pulih. Buffon lantas kembali bermain bersama Juve pada November 2005, tetapi tak lama kemudian ia mengalami cedera kembali dan baru bisa tampil penuh di bulan Januari. Meskipun begitu, duet Abbiati dan Buffon yang tampil bergantian berhasil mengantar Juventus menjuarai Serie A untuk ke 29 kalinya sepanjang sejarah klub.

Buffon selama debutnya di Serie B terhadap Rimini

Pada tanggal 12 Mei 2006, Buffon, bersama dengan tim Juventus dan sesama penjaga gawang Antonio Chimenti dan beberapa pemain lainnya divonus terlibat dalam sebuah judi ilegal dalam pertandingan antara Juventus melawan Parma. Ia lantas membela diri di hadapan pengadilan dan ia mengakui bahwa ia sering terlibat dalam perjudian, tetapi tidak pernah sekalipun ia berjudi atas nama tim (dalam hal ini Juventus). Melihat pengakuannya soal judi, spekulasi mulai merebak di Italia bahwa bisa saja Buffon tergusur dari posisinya sebagai penjaga gawang utama timnas Italia di Piala Dunia 2006, namun kemudian gosip itu pudar dan pada 15 Mei diumumkan secara resmi bahwa Buffon akan menjadi penjaga gawang utama timnas Italia di PD 2006. Selanjutnya seluruh pemain Juventus kemudian dibebaskan dari tuduhan judi ilegal pada 27 Juni 2007 atau setahun usai kasus ini dipersidangkan.[20]

Usai diumumkan sebagai penjaga gawang di PD 2006, Buffon kemudian menghadapi masalah baru. Klubnya yaitu Juventus didakwa telah terlibat dalam skandal Calciopoli, dan sebagai akibatnya, Juventus terpaksa melepas dua gelar Serie A di 2004-05 dan 2005-06 serta terkena hukuman turun ke Serie B.[21] Desas-desus lain kemudian muncul bahwa Buffon akan dilepas oleh Juventus untuk menghemat biaya.[22] Beberapa klub yang tertarik saat itu diantaranya adalah Manchester United, AC Milan, dan Real Madrid. Namun kemudian manajemen Juventus memutuskan untuk tidak menjual Buffon, dan Buffon sendiri menerima hukuman yang diberikan pada Juventus apa adanya. Ia lantas menambahkan bahwa Serie B adalah sebuah divisi yang belum pernah Juventus menangi, dan akan sangat menyenangkan jika Juve bisa menjuarainya.

April 2007, wakil presiden Milan Adriano Galliani menyatakan bahwa Buffon telah setuju untuk dikontrak Milan menggantikan Dida.[23] Hal ini kemudian dibantah oleh Buffon, yang menyatakan bahwa ia tidak pernah dihubungi oleh pihak Milan.[24]

2007–2010: Juara Serie B dan kembali ke Serie A

Usai Juventus memenangkan Serie B dan kembali ke Serie A pada musim 2007-08, Buffon kemudian setuju untuk memperpanjang kontrak dengan klubnya tersebut sampai musim 2012.[25] Buffon kembali menjadi bintang Juve saat mengantar klub tersebut menempati peringkat tiga Serie A 2007-08 dan mendapat jatah kualifikasi Liga Champions pada tahun kembalinya Juve ke Serie A. Musim 2008-09, Buffon kemudian didera beberapa cedera, diantaranya cedera punggung dan cedera otot.[26] Dari bulan September 2008 sampai Januari 2009, penjaga gawang pengganti Buffon yaitu Alexander Manninger secara meyakinkan tampil luar biasa dan mendapat banyak pujian.[27] Manninger kemudian lebih banyak dipakai oleh pelatih Claudio Ranieri ketimbang Buffon sekalipun Buffon telah pulih 100%. Buffon juga sempat kesal dan sedih saat ia digantikan oleh Manninger saat melawan Lecce dan Atalanta. Rumor berkembang Buffon mulai muak dan bosan dengan Juventus.[28] Buffon pun mengakui bahwa ia sempat marah dan kesal, tetapi baginya tidak ada jalan lain ketimbang menerima keputusan pelatih. Buffon pun akhirnya memilih untuk kembali memperpanjang kontrak sampai akhir 2013,[29] dan mengisyaratkan bahwa dirinya ingin pensiun bersama Juventus.

2011–sekarang: Era Conte dan kembali meraih kemenangan

Musim 2011-12, Buffon tampil luar biasa sepanjang musim lewat beberapa penyelamatan gemilang. Diantaranya saat menghadang tendangan penalti dari Francesco Totti dan yang kontroversial yaitu menghalau sundulan Muntari.[30] Buffon kembali berhasil mengantarkan Juventus meraih Scudetto di bawah asuhan pelatih Antonio Conte.

Karier internasional

Gianluigi Buffon bersama rekan-rekannya di tim nasional sepak bola Italia dalam perhelatan Piala Dunia 2006 di Jerman.

Gianluigi Buffon memulai debutnya untuk tim nasional sepak bola Italia pada 29 Oktober 1997 dalam usia 19 tahun sebagai pengganti Gianluca Pagliuca yang cedera saat akan menghadapi play off Piala Dunia 1998 melawan tim nasional sepak bola Rusia. Ia kemudian masuk dalam 23 pemain yang bermain di Piala Dunia 1998 tetapi ia tidak mendapatkan kesempatan bermain sekalipun. Buffon juga termasuk anggota tim Italia dalam Olimpiade Atlanta 1996, Piala Dunia 2002, dan Euro 2004. Buffon juga sebenarnya menjadi pilihan utama Dino Zoff dalam Piala Eropa 2000, tetapi hanya delapan hari menjelang turnamen di mulai tangannya patah dan ia digantikan oleh Francesco Toldo.

Selama putaran final Piala Dunia 2006 di Jerman, Buffon tampil dalam form yang luar biasa karena ia hanya kebobolan dua gol dan mencatat lima kali clean sheet. Catatan lain Buffon di PD 2006 adalah ia tidak kebobolan selama 453 menit. Dua gol yang bersarang ke gawang Buffon adalah saat terjadinya gol bunuh diri Cristian Zaccardo saat melawan tim nasional sepak bola Amerika Serikat[31] dan gol penalti di final dari Zinedine Zidane (tim nasional sepak bola Perancis). Buffon juga menjadi pahlawan dalam pertandingan final PD 2006 tepatnya ketika berlangsungnya adu penalti usai Perancis menahan imbang Italia 1-1. Buffon berhasil menahan tendangan David Trezeguet dan dengan penalti dari Fabio Grosso, akhirnya Italia berhasil menjadi juara dunia 2006.[32][33] Dari prestasinya tersebut, Buffon kemudian mendapat anugerah Penghargaan Lev Yashin karena tampil luar biasa selama tahun 2005-2006.[34]

Pada Euro 2008, Gianluigi Buffon mendapatkan kesempatan tampil sebagai kapten timnas usai Fabio Cannavaro mundur dari turnamen akibat cedera. Di pertandingan penyisihan grup melawan tim nasional sepak bola Rumania pada 13 Juni, Buffon berhasil menyelamatkan tendangan penalti dari Adrian Mutu dan pertandingan berakhir dengan skor 1-1. Buffon lantas tampil luar biasa saat melawan Perancis di pertandingan terakhir grup, namun sayangnya penampilan luar biasa Buffon tersebut harus berakhir ketika melawan tim nasional sepak bola Spanyol di perempat final 9 hari kemudian, karena Italia dipaksa menyerah 4-2 lewat adu penalti, dan Buffon hanya bisa menangkis satu tendangan penalti dari Spanyol.[35]

14 Juni 2010 di Piala Dunia 2010, Buffon diganti di babak pertama usai Italia bermain imbang dengan tim nasional sepak bola Paraguay di Grup F.[36] Alasan digantinya Buffon adalah karena cedera urat syarafnya kambuh dan kemudian sampai Italia tereliminasi dari PD 2010, Buffon tidak pernah dimainkan lagi.[37]

Setelah pensiunnya Fabio Cannavaro dari Timnas, Buffon menjadi kapten (sepak bola) baru tim nasional. Pada tanggal 9 Februari 2011, setelah pulih dari cedera punggung, Buffon memainkan pertandingan pertamanya sebagai kapten resmi di pertandingan persahabatan melawan Jerman yang digelar di Dortmund.

Pada Euro 2012 Buffon bertindak sebagai kapten selama keseluruhan turnamen. Dia terus tanpa kebobolan, ketika melawan Irlandia di pertandingan ketiga babak grup, dan melawan Inggris, menyelamatkan penalti penting dari Ashley Cole dalam adu penalti di perempatfinal. Pada laga semifinal melawan Jerman, Buffon membuat beberapa penyelamatan penting, hanya dikalahkan dengan hukuman penalti oleh Mesut Özil di menit 92. Italia memenangkan pertandingan 2-1 dan melaju ke Final melawan Juara bertahan Spanyol, Di final Spanyol mengalahkan Italia 4-0.

Di luar lapangan hijau

Gianluigi Buffon memiliki sebuah usaha restoran yang terletak di kota Pistoia dan sebuah sauna yang bernama "La Romanina" di Ronchi (MS).

Buffon juga sering berolahraga bersepeda bersama tunangannya. Ketika musim Serie A sedang libur, Buffon bersama Alena Šeredová sering menghabiskan waktu mengunjungi dan mengelilingi beberapa kota di Italia dengan bersepeda.[38]

Buffon juga menjadi bintang iklan dari perusahaan poker online bernama PokerStars, diperkirakan setiap tahunnya Buffon menerima keuntungan sebesar 1 juta Euro dari kontrak yang pertama kali ia tandatangani pada tahun 2009. Sebelumnya bintang AS Roma, Francesco Totti juga sempat menjadi bintang iklan promosional dari situs permainan poker online ini pada tahun 2001.[39]

Statistik

Klub

Per 10 November 2013.
Tim Musim Liga Piala1 Eropa2 Piala lain3 Total
Tampil Gol Tampil Gol Tampil Gol Tampil Gol Tampil Gol
Parma 1995–96 9 0 1 0 0 0 10 0
1996–97 27 0 1 0 1 0 0 0 29 0
1997–98 32 0 6 0 8 0 46 0
1998–99 34 0 10 0 11 0 55 0
1999–00 32 0 0 0 9 0 1 0 42 0
2000–01 34 0 2 0 7 0 43 0
Total 168 0 20 0 36 0 1 0 225 0
Juventus 2001–02 34 0 1 0 10 0 45 0
2002–03 32 0 0 0 15 0 1 0 48 0
2003–04 32 0 0 0 6 0 1 0 39 0
2004–05 37 0 0 0 11 0 48 0
2005–06 18 0 2 0 4 0 0 0 24 0
2006–07 37 0 3 0 40 0
2007–08 34 0 1 0 35 0
2008–09 23 0 2 0 5 0 30 0
2009–10 27 0 1 0 7 0 35 0
2010–11 16 0 1 0 17 0
2011–12 35 0 0 0 35 0
2012–13 32 0 1 0 10 0 1 0 44 0
2013–14 11 0 0 0 4 0 1 0 16 0
Total 368 0 12 0 72 0 4 0 456 0
Total karier 536 0 32 0 108 0 5 0 681 0

Negara

Per 16 November 2013.[40]
Tim nasional Italia
Tahun Tampil Gol
1997 1 0
1998 3 0
1999 8 0
2000 4 0
2001 7 0
2002 12 0
2003 7 0
2004 12 0
2005 3 0
2006 15 0
2007 8 0
2008 9 0
2009 11 0
2010 2 0
2011 10 0
2012 12 0
2013 16 0
Total 138 0

Gelar dan penghargaan

Klub

Parma
Juventus
  • Serie A (7): 2001-2002, 2002-03, 2011-12, 2012-13, 2013-14, 2014-15, 2015-16, 2016-2017, 2017-2018.( Tidak termasuk dua gelar yang dibatalkan di 2004-05 dan 2005-06)
  • Serie B (1): 2006-07
  • Supercoppa Italiana (2): 2002, 2003 dan 2012
  • Piala Italia : Runner UP 2011-2012

Internasional

Italia U21
Italia

Individual

Referensi

  1. ^ (FIFA) "FIFA World Cup South Africa 2010 – List of Players" Periksa nilai |url= (bantuan) (PDF). Diakses tanggal 5 Juni 2013. 
  2. ^ "Gianluigi Buffon - Profile". Confederations Cup Brazil 2013. FIFA.com. Diakses tanggal 21 Januari 2014. 
  3. ^ "Gianluigi Buffon". Mail Online. Associated Newspapers. Diakses tanggal 9 Juni 2013. 
  4. ^ gawang-history-223193 "Juventus' Buffon best penjaga gawang in history | Serie A News" Periksa nilai |url= (bantuan). tribalfootball.com. Diakses tanggal 2010-06-13. 
  5. ^ Main (2009-01-19). gawang-rankings "Gianluigi Buffon Number One In penjaga gawang Rankings" Periksa nilai |url= (bantuan). Goal.com. Diakses tanggal 2010-06-13. 
  6. ^ Gianluigi Buffon Biography
  7. ^ a b c Gianluigi Buffon Biography
  8. ^ Expecting: Gianluigi Buffon and Alena Seredova
  9. ^ http://www.rsssf.com/ec/ec199899.html#uefa
  10. ^ "Roma nearly signed Buffon". Football Italia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 May 2008. Diakses tanggal 25 December 2007. 
  11. ^ "Juve land £32.6m Buffon". BBC Sport. 4 July 2001. Diakses tanggal 6 April 2010. 
  12. ^ "Acquistato Buffon". Juventus FC (dalam bahasa Italian). 3 July 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 September 2001. Diakses tanggal 6 April 2010.  Teks "L_IT,00.html" akan diabaikan (bantuan); Teks "L_IT,00.html" akan diabaikan (bantuan)
  13. ^ Nedved: I can retire happy
  14. ^ "Zidane al Real". Juventus F.C. (dalam bahasa Italian). 2001-07-09. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2001-08-06. Diakses tanggal 2010-04-06.  Teks "L_IT,00.html" akan diabaikan (bantuan)
  15. ^ "Reports and Financial Statements at 30 June 2002" (PDF). Juventus F.C. 2002-10-28. Diakses tanggal 2010-03-08. 
  16. ^ Milan lift European crown
  17. ^ http://www.uefa.com/uefasupercup/news/newsid=95982.html
  18. ^ "Fifa names greatest list". BBC. 2004-03-04. Diakses tanggal 2007-04-30. 
  19. ^ Abbiati and Juventus - VIDEO
  20. ^ "Kalac in the clear". The World Game. Diakses tanggal 25 December 2007. 
  21. ^ "Relegation call for Italian four", BBC, 4 July 2006.
  22. ^ Northcroft, Jonathan (16 July 2006). "Liverpool set for raid on Juve". London: The Sunday Times. Diakses tanggal 16 July 2006. 
  23. ^ Milan Inginkan Buffon
  24. ^ "Galliani reveals transfer secrets". Football Italia. Diakses tanggal 25 December 2007. 
  25. ^ Buffon pledges future to Juve
  26. ^ [1]
  27. ^ [2]
  28. ^ Italy (2009-05-03). "Juventus Duo Camoranesi And Buffon Furious After Lecce Draw – Report". Goal.com. Diakses tanggal 2010-06-13. 
  29. ^ [3], Goal.id, diakses: 24 Januari 2011
  30. ^ "Juventus' Gianluigi Buffon: Saving Francesco Totti's penalty against Roma was down to hard work in training". Goal.com. 14 Dec 2011. Diakses tanggal 17 January 2012. 
  31. ^ Italy-United States Match Report
  32. ^ "Italy 1–1 France: Italy triumph as Zizou explodes". ESPN Soccernet. 2006-07-09. Diakses tanggal 2010-06-15. 
  33. ^ France-Italy Match Report
  34. ^ "FIFA World Cup "Lev Yashin" Award". rssf.com. Diakses tanggal 2010-06-15. 
  35. ^ "Spain 0 – 0 Italy". ESPN Soccernet. 2008-06-22. Diakses tanggal 2010-06-15. 
  36. ^ Cedera, Buffon Mundur dari Piala Dunia - Republika
  37. ^ "World Cup 2010: Gianluigi Buffon's World Cup in doubt". BBC Sport. 2010-06-15. Diakses tanggal 2010-06-15. 
  38. ^ http://usingbikesinbuenosaires.blogspot.com/2009/07/gianluigi-buffon-and-his-family-go-for.html
  39. ^ Giovanni Angioni. Pokerlistings.it, ed.  Teks "http://www.pokerlistings.it/gigi-buffon-firma-per-pokerstars-mentre-totti-47843" akan diabaikan (bantuan); Teks "Gigi Buffon Testimonial di PokerStars" akan diabaikan (bantuan); Teks "21-5-2010" akan diabaikan (bantuan); Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan);
  40. ^ "Gianluigi Buffon – Century of International Appearances". Rsssf.com. 29 February 2012. Diakses tanggal 1 February 2013. 
  41. ^ http://fifa100.com/list-by-name.html
  42. ^ Buffon collects Lev Yashin Award
  43. ^ http://good-times.webshots.com/album/546533994gLUHUc

Pranala luar