GO-JEK
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Berkas:GO-JEK logo.png | |
Industri | Teknologi informasi Transportasi |
---|---|
Didirikan | 2010 |
Pendiri |
|
Kantor pusat | |
Wilayah operasi | 50 kota di Indonesia, sekarang juga sudah tersedia di Thailand (sebagai GET) dan Vietnam (sebagai Go-Viet)[1] |
Tokoh kunci |
|
Situs web | www |
PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau yang lebih dikenal dengan GO-JEK merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim.[2][3] Saat ini, GO-JEK telah tersedia di 50 kota di Indonesia.[1] Hingga bulan Juni 2016, aplikasi GO-JEK sudah diunduh sebanyak hampir 10 juta kali di Google Play pada sistem operasi Android.[4] Saat ini juga ada untuk iOS, di App Store.
Daerah layanan
sekarang GO-JEK sudah tersedia di Vietnam dengan nama Go-Viet, danThailand dengan nama GET (Aplikasi) resmi ada 25 Juni 2018,negara pertama yang ada Gojek adalah Indonesia Kendati demikian, GO-JEK kini telah tersedia di lima puluh kota di Indonesia dan beberapa kota di Vietnam dan Thailand.
50 kota di Indonesia:
- Bali
- Balikpapan
- Banda Aceh
- Bandar Lampung
- Bandung
- Banjarmasin
- Banyuwangi
- Batam
- Belitung
- Bukittinggi
- Cilacap
- Cirebon
- Garut
- Gresik
- Jakarta
- Jambi
- Jember
- Karawang
- Kediri
- Madiun
- Madura
- Magelang
- Makassar
- Malang
- Manado
- Mataram
- Medan
- Mojokerto
- Padang
- Palembang
- Pasuruan
- Pekalongan
- Pekanbaru
- Pematang Siantar
- Pontianak
- Probolinggo
- Purwakarta
- Purwokerto
- Salatiga
- Samarinda
- Semarang
- Serang
- Sidoarjo
- Solo
- Sukabumi
- Sumedang
- Surabaya
- Tasikmalaya
- Tegal
- Yogyakarta
Beberapa kota di Thailand
- Bangkok
- Dan lainnya
Beberapa kota di Vietnam
- Hanoi
- Dan lainnya
Kontroversi
Menjamurnya penggunaan jasa GO-JEK membuat adanya kecemburuan di antara tukang ojek pangkalan. Pada tanggal 9 Juni 2015 seseorang dalam akun Path menuliskan insiden bahwa pengemudi GO-JEK yang dipesannya diusir oleh tukang ojek pangkalan di Kuningan, Jakarta Selatan yang tidak terima rezekinya dirampas.[5] Dua kali dia memanggil sopir GO-JEK, dua kali pula pengemudi GO-JEK lari karena takut dipukuli tukang ojek pangkalan. Akhirnya dia naik ojek pangkalan dengan tarif jauh lebih mahal dibanding tarif sopir GO-JEK. Sekadar diketahui, tarif ojek GO-JEK lebih pasti karena ditentukan lewat aplikasi sehingga tidak perlu tawar-menawar.[5]
Kontroversi GO-JEK dengan ojek pangkalan terjadi karena adanya perbedaan logika. Ojek pangkalan memegang teguh logika "sopan-santun". Di dalam pangkalan ojek ada banyak norma-norma sosial yang harus dipatuhi, seperti harus antre ketika akan mengambil penumpang dan tidak diperbolehkan mengambil penumpang di wilayah yang bukan area-nya. Sementara itu, logika GO-JEK adalah logika korporasi yang semua harus serba teratur dan pasti, baik dari segi harga, pelayanan, dan asuransi. Ketika driver GO-JEK datang mengambil penumpang tanpa antre dan tanpa mematuhi batas-batas wilayah, ojek pangkalan menganggapnya sebagai tindakan yang tidak mematuhi norma sosial pangkalan. Hal ini yang menyebabkan keduanya seringkali berkonflik.
Tanggapan
Menjamurnya penggunaan layanan GO-JEK di Jabodetabek membuat perusahaan layanan transportasi pemesanan taksi asal Malaysia, Grab (aplikasi), meluncurkan aplikasi yang serupa GO-JEK yaitu Grab.[6] Layanan tersebut diluncurkan pada bulan Mei 2015.[6]
Fitur dan layanan GO-JEK
- GO-SEND, layanan transportasi barang
- GO-RIDE, layanan transportasi penumpang dengan sepeda motor
- GO-FOOD, layanan pemesanan makanan
- GO-MART, layanan berbelanja
- GO-BOX, layanan pengantaran barang berukuran besar
- GO-CLEAN, layanan membersihkan rumah
- GO-GLAM, layanan kecantikan
- GO-MASSAGE, layanan pemijatan
- GO-BUSWAY, layanan pengantaran penumpang ke halte TransJakarta
- GO-TIX, layanan pemesanan tiket
- GO-CAR, layanan transportasi dengan mobil
- GO-AUTO, layanan montir
- GO-MED, layanan pembelian obat
- GO-PULSA, layanan isi pulsa elektronik
- GO-SHOP, layanan belanja barang
- GO-BLUEBIRD, layanan transportasi dengan taksi reguler Blue Bird Group (kerjasama)
- GO-BILLS, layanan bebagai pembayaran
Referensi
- ^ a b https://www.go-jek.com/about/. Diakses tanggal 21 Februari 2018. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ "NADIEM MAKARIM, CEO GO-JEK Indonesia". New Cities Summit 2015. Diakses tanggal 20 Juni 2015.
- ^ "Nadiem Makarim, Pendiri Go-Jek yang Sudah Bantu 10 Ribu Sopir Ojek". Diakses tanggal 20 Juni 2015.
- ^ "GO-JEK". http://play.google.com. Google, Inc. Diakses tanggal 20 Juni 2015. Hapus pranala luar di parameter
|website=
(bantuan) - ^ a b "Pengemudinya Diteror, Ini Tanggapan Go-jek". Diakses tanggal 20 Juni 2015.
- ^ a b "GrabTaxi perkenalkan layanan booking ojek GrabBike di Jakarta". Diakses tanggal 20 Juni 2015.