Lompat ke isi

Astra International

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 23 Agustus 2018 12.38 oleh MH1891 (bicara | kontrib)
Astra International
PT Astra International Tbk
Publik
Kode emitenIDX: ASII
IndustriOtomotif, jasa keuangan, alat berat, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur
DidirikanJakarta, Indonesia (1957)
PendiriTjia Kian Tie
William Soerjadjaja
Liem Peng Hong
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Tokoh kunci
Prijono Sugiarto (Presiden Direktur)
ProdukOtomotif, jasa keuangan, alat berat, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur, Retail
Pendapatan206,057 triliun IDR (2017)
Karyawan
221.719 (30 Juni 2018)
Situs webwww.astra.co.id
Berkas:Astra logo old.jpg
Logo Astra International (1957-1999)

Astra International (IDX: ASII) merupakan perusahaan multinasional diversifikasi[1] yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk.[2] Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 April 1990. Per 30 Juni 2018, mayoritas saham Astra dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage Ltd. sebesar 50,11%.[2]

Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.[2] Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam anggaran dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor dengan suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.[2]

Sampai dengan Desember 2017, Grup Astra memperkerjakan lebih dari 218.000 karyawan di 212 perusahaan, anak perusahaan, dan entitas asosiasi.[3] Jumlah ini bertumbuh hingga 221.719 per 30 Juni 2018.[2]

Sejarah

Astra International pada awalnya didirikan oleh Tjia Kian Liong (William Soerjadjaja), Tjia Kin Joe (Benyamin), dan Liem Peng Hong pada tahun 1950-an.[4] Perusahaan ini pada awalnya menempati sebuah toko di Jalan Sabang no. 36A, Jakarta. Nama Astra sendiri diusulkan oleh Kian Tie, adik Kian Liong, yang berarti terbang ke langit dan menjadi bintang terang.[5] Ketiga pendirinya kemudian mendaftarkan nama Astra International Inc. ke notaris Sie Khwan Djioe pada tanggal 20 Februari 1957 dengan modal sejumlah 2,5 juta rupiah. [5]

Pada awal berdirinya, perusahaan ini menjadi distributor dan importir limun merek Prim Club Kornet CIP. Selain produk impor, ada juga produk lokal dari Bandung seperti pasta gigi Fresh O Dent dan pasta gigi Odol Dent. Bisnis usahanya yang lain meliputi pengiriman fosfat alumunium, bohlam lampu, dan mengekspor kopra serta minyak goreng. [5] Namun belakangan, hanya Kian Liong yang mengelola Astra, karena Kian Tie bekerja di Palembang sementara Pang Hong dengan bisnisnya yang lain. Saham-saham perusahaan pun seluruhnya beralih ke tangan Kian Liong pada 1961.[5] Setelah itu, Astra memasuki babak baru. Pada masa-masa sulit Demokrasi Terpimpin orde lama Presiden Sukarno, antara 1962 hingga 1964, Astra sempat menjadi pemasok lokal proyek pembangunan Waduk Jatiluhur. [5]

Memasuki tahun 1965, di tengah situasi ekonomi yang buruk, Kian Liong mencoba mempertahankan perusahaannya agar bisa tetap hidup. Ia kemudian memindahkan kantornya dari Jalan Sabang ke Jalan Juanda III no 8.[5] Pada tahun 1966, Astra menjadi importir 80 ribu ton aspal dari Marubeni, Jepang untuk membangun jalan. Perusahaan ini juga mendapat pinjaman dana dari USAID sebesar $2,9 juta untuk mengimpor apapun, termasuk truk-truk dari Amerika. Ia mengimpor 800 unit truk merek Chevrolet buatan General Motors Co. dan menjualnya kepada Pemerintah.[4] Sayangnya, Astra tak bisa mengimpor lebih banyak lagi truk-truk dari General Motor karena ia dianggap melanggar dan tidak memahami ketentuan USAID yang melarang perusahaan untuk memasok ke pemerintahan.

Pada tahun 1969, Astra mengalihkan usahanya ke Jepang. Hideo Kamio, salah seorang mantan manager di Gaya Motor sewaktu zaman Jepang, juga bersikeras truk-truk Toyota yang akan masuk Indonesia harus dirakit di Gaya Motor. Saat itu, Gaya Motor sudah dipegang oleh William. Maka, Astra melalui PT Gaya Motor pun menjadi agen tunggal Toyota.[6]

Mulai tahun 1970, Astra secara perlahan-lahan ditunjuk menjadi distributor dari berbagai hasil produksi Jepang, di antaranya menjadi distributor tunggal sepeda motor Honda serta distributor alat-alat perkantoran produksi Fuji Xerox di Indonesia. Untuk mendukung produksi di Indonesia, Astra juga mendirikan PT Federal Motor (kini PT Astra Honda Motor) untuk menjadi pabrik perakitan sepeda motor Honda di Indonesia pada tahun 1971.[7]

Astra memasuki bisnis perdagangan dan penyewaan alat berat melalui pendirian PT United Tractors di tahun 1972. Sementara itu, Astra juga ditunjuk menjadi agen tunggal pemasaran produk-produk Daihatsu pada tahun 1973, hingga mendirikan PT Daihatsu Indonesia (kini PT Astra Daihatsu Motor) di tahun 1978.[7]

Lebih lanjut dari penunjukkan Astra sebagai distributor kendaraan bermotor Toyota, Astra kemduian mendirikan ventura bersama dengan Toyota Motor Corporation di Jepang, yaitu perusahaan PT Toyota-Astra Motor (TAM), yang menjadi perusahaan distribusi kendaraan bermerek Toyota di Indonesia. TAM kemudian meluncurkan mobil Toyota Kijang pertama, salah satu tipe mobil keluarga pionir di Indonesia.[7]

Pada tahun 1990, Astra melalukan penawaran umum perdana atas 30 juta lembar sahamnya di Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia).

Saat ini, sebanyak 50,11 persen saham Astra International dikuasai oleh Jardine Cycle & Carriage Limited, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura.[2] Sisa saham Astra dimiliki oleh masyarakat. [5]

Filosofi, Visi, dan Misi

Filosofi

Filosofi bisnis Grup Astra terdiri dari empat poin yang dikenal sebagai Catur Dharma. Empat poin filosofi tersebut adalah:[8]

  1. Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara
  2. Memberi Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan
  3. Menghargai Individu dan Membina Kerja Sama
  4. Senantiasa Berusaha Mencapai yang Terbaik

Visi

Visi bisnis Grup Astra adalah:[8]

  1. Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi
  2. Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan

Misi

Misi bisnis Grup Astra adalah: Sejahtera bersama bangsa dengan memberika nilai terbaik kepada stakeholder kami.[8]

Lini Bisnis

Hingga 31 Desember 2017, Astra memiliki tujuh lini bisnis utama, dengan berbagai macam segmen usaha dan anak perusahaan yang menangani langsung masing-masing lini bisnis tersebut.[7]

Otomotif

Lini bisnis otomotif mencakup bisnis kendaraan roda empat, kendaraan roda dua, komponen pendukung kendaraan, serta berbagai produk dan jasa terkait otomotif lainnya. Berbagai anak usaha lini bisnis otomotif di antaranya Toyota-Astra Motor, Astra Daihatsu Motor, Isuzu Astra Motor Indonesia, Astra Honda Motor, Astra Otoparts, dan Astra World.[7]

Jasa Keuangan

Lini bisnis jasa keuangan mencakup bisnis jasa perbankan, pembiayaan mobil, pembiayaan alat berat, pembiayaan sepeda motor, asuransi jiwa, dan asuransi umum. Berbagai anak usaha di antaranya Bank Permata, Astra Sedaya Finance, Toyota Astra Financial Services, Federal International Finance, Komatsu Astra Finance, Asuransi Astra Buana, dan Astra Aviva Life.[7]

Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi, dan Energi

Lini bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi mencakup perdagangan dan penyewaan mesin konstruksi, kontraktor pertambangan, pertambangan batu bara, konstruksi, dan energi. Berbagai anak usaha di antaranya United Tractors, Pamapersada Nusantara, Acset Indonusa, Bhumi Jati Power, dan Tuah Turangga Agung.[7]

Agribisnis

Lini bisnis agri mencakup perkebunan kelapa sawit, pabrik pengolahan minyak sawit, peternakan, dan perdagangan komoditi. Berbagai anak usaha di antaranya Astra Agro Lestari, Tanjung Sarana Lestari, Tanjung Bina Lestari, dan Agro Menara Rachmat.[7]

Infrastruktur dan Logistik

Lini bisnis infrastruktur dan logistik mencakup infrastruktur umum, jalan tol, logistik, dan pelabuhan laut. Berbagai anak usaha di antaranya Astra Tol Nusantara (sebelumnya Astratel Nusantara), Serasi Autoraya, Marga Mandalasakti, Marga Trans Nusantara, Trans Marga Jateng, dan Pelabuhan Penajam Banua Taka.[7]

Teknologi Informasi

Lini bisnis teknologi industri mencakup solusi dokumen, layanan kantor, serta teknologi informasi dan komunikasi. Berbagai anak usaha di antaranya Astra Graphia dan Astra Graphia Information Technology.[7]

Properti

Lini bisnis properti mencakup properti komersial dan perdagangan properti. Berbagai anak usaha di antaranya Menara Astra, Astra Land Indonesia, dan Astra Modern Land.[7]

Referensi

  1. ^ "Astra International | Jardine Cycle & Carriage". Jardine Cycle & Carriage (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-08-23. 
  2. ^ a b c d e f PT Astra International Tbk, "Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2018 Tidak Diaudit", https://www.astra.co.id/Public/Files/Astra%20Account%20June%202018.pdf
  3. ^ "Our Companies > Astra International | Jardines". www.jardines.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-08-23. 
  4. ^ a b 1972-, Pambudi, Teguh Sri,. Man of honor : kehidupan, semangat, dan kearifan William Soeryadjaya. Jakarta. ISBN 9789792290974. OCLC 829199021. 
  5. ^ a b c d e f g Matanasi, Petrik. "Astra, dari Perusahaan Mati Suri Jadi Raksasa Otomotif - Tirto.ID". tirto.id. Diakses tanggal 2018-07-29. 
  6. ^ Bisuk., Siahaan, (2000). Industrialisasi di Indonesia : sejak rehabilitasi sampai awal reformasi. Bandung: Penerbit ITB. ISBN 9799299195. OCLC 45891398. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k PT Astra International Tbk, "Inspirasi 60 Tahun Astra: Memberdayakan Keunggulan Internal (Laporan Tahunan 2017)", https://www.astra.co.id/Public/Files/AstraInternational_AR_2017_Final_17May2018.pdf
  8. ^ a b c Batavianet. "Astra International | Tentang Astra - Filosofi, Visi & Misi". www.astra.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-08-23. 

Pranala luar